Dylan POV
Gue dan istri gue lagi duduk dihadapan ortu sama mertua kami. Bokap gue Limo Kwon sebagai papah gue+mertuanya istri gue yang super cantik bin imut ini. Dan Ny. Park sebagai mertua gue+nyokapnya istri gue. Malam ini ada yang mau mereka bicarain sama kami bedua. Nama istri gue itu Dolly Park, dan sekarang diubah jadi Dolly Kwon gara-gara tadi siang gue ama dia nikah.
"Kalian bedua bakal tinggal di apartemen milik keluarga ya, Dylan. Semuanya udah papah siapin"- Papah.
"I-iya pah" Jawab gue gagu.
Ya, keluarga gue ini bisa dibilang tajirnya melebihi bang Atta Halilintar, YouTubers yang terkenal se-Asia Pasifik itu. Perusahaan ada, mall punya, apartemen juga ada, kafe-kafe terkenal itu punya bokap gue semua loh, sampai-sampai Via Vallen aja pernah mampir.
"Dan secepatnya aku ingin menggendong cucu" Pernyataan Ny. Park bikin darah gue berenti ngalir.
"I-iya, mah. Kami usahain" Ucap Dolly tersenyum paksa.
Ya, gue tau klo dia kek gitu tu kenapa. Dia itu terpaksa nikah sama gue:( huaaaa:( kasian banget nasib gue yakan:( dia itu udah punya pacar, namanya Kory. Dan parahnya lagi Kory itu sahabat gue. Awalnya gue gak mau dinikahin ama ni anak, tapi bokap gue sama Ny. Park malah semakin menjadi-jadi, dia malah bikin rencana pernikahan dadakan. Hari ini direncanain, besoknya lagi hari H nya yaitu hari ini. Parahnya cuk, gue gak siap ketemu Kory, pasti dia bakal ngamukin gue dikampus besok.
"Sekarang kalian pulang ke apartemen kalian. Pakaian sama barang-barang yang lainnya tadi udah dibawa dan ditata ama pelayan" -Ny. Park.
"Dan ini, ini buat kalian berdua" Papah nyerahin kunci mobil buat gue.
"Makasih pah"
"Yaudah pah, mah. Kami pulang dulu" Dolly langsung narik tangan gue dan kami bedua keluar dari rumah itu.
Lah? Kenapa ni anak tiba-tiba narik tangan gue?
"Cepetan ke apartemennya! Gue ada janji sama temen mau ke bar!" Ucapnya gak nyelo.
"Iya, nih, aku bukain pintunya" Ucap gue sambil membuka pintu mobil.
"Grrr!!! Kenapa juga gue nikah ama lo?!" Ucapnya langsung masuk kedalam mobil.
Langsung aja tuh gue masuk kedalam mobil. Mobil gue nyalain, puter balik, trus mobilnya maju ninggalin entu tempat. Sepanjang perjalanan, gue gak fokus ama jalanan gara-gara keinget perkataan dia tadi.
"Grrr!!! Kenapa juga gue nikah ama lo?!"
Sakit hati gue cuk:( tapi gapapa, yang penting dia udah jadi milik gue. Mungkin.
"AWAS!!! ADA ANAK KECIL NYEBRANG!!!" Teriak Dolly menyadarkan gue dari lamunan gue.
Gue rem mendadak aja ni mobil. Untung tu anak gak kenapa-napa. Gue ama Dolly juga gak kenapa-napa.
"LO BISA NYETIR GAK SIH?! HAMPIR AJA LO NABRAK ANAK ORANG!" Ucap dia kesal. Perkataan yang menyayat.
"Aku gak fokus ama jalan tadi, makanya aku gak liat anak kecil itu nyebrang" Gue menunduk.
Trus mobil jalan lagi. Anak kecil tadi udah pergi entah kemana.
Author POV.
Dolly menatap sendu kearah Dylan. Kemudian perlahan dia menepuk bahu Dylan pelan.
"L-lo ada masalah?" Tanya Dolly.
"Se-sedikit"-Dylan.
"Tumben nanya""Gapapa" Dolly menatap kearah jalanan lagi.
Sesampainya di apartemen, Dylan memarkirkan mobilnya diparkiran bawah tanah. Mereka berdua keluar dan pergi menuju apartemen mereka.
"Disana ntar ada kamar lagi gak?"-Dolly.
"Ada" ucap Dylan singkat.
Dylan paham akan yang dimaksud oleh Dolly. Dia tidak ingin sekamar dengan dirinya. Sesampainya disana, mereka langsung pergi kekamar masing-masing. Pelayan pribadi Dylan lah yang merombak ulang tatanan kamar mereka. Dylan membaringkan dirinya ke atas ranjang. Sekarang sudah memasuki pukul 10 malam. Karena merasa belum mengantuk, Dylan keluar dari kamar dan menonton TV. Dia agak lelah, tapi otaknya memaksa untuk tidak tidur dulu. Tiba-tiba Dolly keluar dari kamarnya.
"Gue berangkat dulu" ucap Dolly sambil melewati Dylan.
"Hati-hati"-Dylan.
"Yo"-Dolly.
Seketika Dolly menghilang dari pandangan Dylan. Dylan kembali fokus melihat layar kaca dihadapannya. Besok dia masuk kuliah jam sore, jadi begadang bukanlah ide buruk baginya untuk malam ini.
"Berita hari ini, seorang mahasiswa tewas dibunuh oleh teman sekampusnya digudang penyimpanan kampus yang sudah tak terpakai lagi. Pelaku mengaku jika korban menikahi kekasihnya. Dan dengan motif dendam, pelaku nekat menikam korban dengan senjata tajam berupa pisau panjang" Begitulah yang dikatakan seorang reporter didalam TV yang sedang Dylan saksikan.
Seketika bulu kuduk Dylan berdiri. Diotaknya bertengger pikiran yang tidak-tidak.
"Gimana kalau Kory ngelakuin itu ke gue? Duh! Bisa gawat nih" Batin Dylan sambil menepuk dahinya.
Tiba-tiba smartphone Dylan berbunyi tanda pesan masuk. Chat dari Dolly rupanya.
Dolly
OnlineGue bakal pulang telat. Jadi jangan khawatirin gue.
22.49Iya, hati-hati. Jangan sampe mabuk berat. Cepet pulang. Kunci cadangan ada di kamunya juga kan?
22.49Iya, iya. Yaudah, cuma bilangin itu aja.
22.50Dylan hanya melihat pesan yang terakhir dikirim oleh Dolly. Dia tau jika dia memperpanjang chat hanya akan mengganggu Dolly. Kemudian dia mengambil remote TV dan memencet tombol power dan TV pun mati. Innalilahi:v /// abaikan-,-
Dia melangkah menuju kamarnya dan tidur.
Bersambung...
Sorry kalo gaje dan pendek.
Tunggu kelanjutannya.
Jangan lupa vote.
See you 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Good Boy
Romance"Dia memang istri sah gue" "Tapi, kami gak pernah tidur sekamar ataupun ngelakuin hal yang biasanya dilakuin oleh pasangan suami istri" "Karena... Dia udah punya pacar dan dia menikah dengan gue akibat keterpaksaan" -Dylan Kwon- WARNING!!! ADA ADEGA...