satu

4.8K 282 12
                                    

(namakamu) Adelia, gadis berumur 23 tahun yang baru saja menikah dengan Iqbaal Alvarendra Hernawan.

Iqbaal sendiri adalah seorang Chief Executive Officer atau lebih sering di kenal CEO di perusahaan yang sekarang sedang ia pimpin, yakni Alvarendra Corp's.

Iqbaal dan (namakamu) sama-sama bahagia atas pernikahanya, walaupun pernikahan ini atas dasar perjodohan, bukan atas dasar cinta.

"Kamu kenapa ngelamun?" Tanya Iqbaal dengan lembut.

(namakamu) tersadar dari lamunanya, saat sang suami sudah berada di sampingnya.

"Aku gapapa mas."

"Kamu yakin gapapa (nam..)? Kita sekarang sudah sepasang suami istri, sudah seharusnya untuk saling terbuka, kamu kalau ada apa-apa bisa cerita sama mas, jangan sungkan ya?" Ujar Iqbaal dengan senyuman manisnya.

"Aku masih takut mas, takut pernikahan ini tidak sesuai dengan apa yang aku bayangkan selama ini, aku takut engga bisa jadi istri yang baik untuk mas Iqbaal, aku takut mas, pada dasarnya aku hanya ingin menikah sekali seumur hidupku. "

Iqbaal sendiri hanya tersenyum manis lalu mengusap pelan bahu istrinya, ketakutan itu wajar adanya, mengingat umur istrinya masih sangat muda, berbeda dengannya yang sudah berumur.

"Ketakutan kamu itu wajar, mas maklumin, tapi kamu ga usah terlalu mikirin itu ya? Semua akan berjalan dengan baik, mas akan selalu bimbing kamu, mas akan bantu kamu, kamu ga perlu takut, kita sama-sama belajar disini, belajar menjadi suami istri yang baik."

"Iya mas, makasih banyak ya mas, aku gatau harus gimana lagi, tapi ketakutan aku sudah sedikit berkurang, semua berkat kamu, ibu ga salah pilih kamu untuk menjadi pendamping aku."

"Iya sayang, sama-sama, tapi aku harus segera pergi ke kantor, ada kerjaan yang harus aku urus, tapi aku akan usahain untuk pulang cepet, aku gamau ninggalin kamu lama-lama. "

"Iya mas gapapa, kamu ga perlu khawatir, kalau begitu kamu mandi ya, biar aku siapin keperluan kamu sama sarapan kamu."

Iqbaal mengangguk mengerti dan mulai melakukan yang istrinya katakan tadi, sementara (namakamu) sedang mempersiapkan semuanya.

"Sayang pakein dasinya dong."

(namakamu) yang tadinya sedang menata sarapan untuk Iqbaal pun terhenti, ia segera menghampiri suaminya untuk memasangkan dasi, Iqbaal tersenyum kecil saat ia memperhatikan istrinya yang sangat telaten itu.

"Makasih sayang."

"Sama-sama mas, yaudah ayo sarapan, aku udah bikinin kamu sarapan."

"Iyaa ayo sarapan."

•~•

Iqbaal menatap layar komputernya dengan fokus, pekerjaannya sebentar lagi akan segera selesai, ia sangat tidak sabar untuk segera pulang.

Sementara (namakamu) tengah sibuk dengan kegiatannya, memasak juga membereskan rumah, perkejaan yang cukup melelahkan baginya.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam mas." Jawab (namakamu) sambil menyalimi suaminya.

"Kamu keliatan capek banget sayang, kamu abis ngapain?" Tanya Iqbaal lembut.

(namakamu) tersenyum kecil saat mendengar pertanyaan Iqbaal mengenai kegiatannya, ia sendiri tidak mempermasalahkan, toh itu sudah menjadi tugas dan kewajibannya sebagai istri.

"Aku abis masak sama beres-beres aja kok, ohiya kamu mau teh,kopi atau mau makan siang aja mas?"

"Aku mau kamu aja."

"Aku serius mas."

"Aku jauh lebih serius sayang, ohiya kamu jangan terlalu capek, nanti sakit."

"Engga capek kok mas."

"Yaudah kita istrirahat ayo, mas mau manja-manja sama kamu."

Perkataan Iqbaal yang terakhir sukses membuat pipinya memerah, malu juga bahagia yang (namakamu) rasakan saat ini.

"Ayo sayang, kamu gemesin banget, mas jadi betah."

"Iya sebentar mas."

Walaupun Iqbaal sudah berumur, sifat manja nya masih tetap ada, apalagi saat ia menikah dengan seorang gadis cantik yang menggemaskan. Seperti saat ini, Iqbaal tengah memeluk (namakamu) di atas tempat tidurnya.

"Sayang."

"Iya mas, kenapa?"

"Meluk kamu itu nyaman banget, mas suka, mas berasa meluk bunda."

"Aku juga nyaman banget mas, rasanya bahagia banget."

"Mas juga bahagia kalau kamu bahagia."

(namakamu) tersenyum bahagia, setelah itu ia kembali memeluk suaminya, pelukan ternyaman setelah pelukan sang ayah, ah (namakamu) sangat merasa bahagia.

"Aku harap kamu ga akan nyakitin aku mas."

"Aku ga janji sayang, tapi aku akan berusaha untuk itu."

"Makasih ya mas, aku sayang sama kamu mas, bener kata ibu, rasa ini hadir karena terbiasa."

"Mas jauh lebih sayang dan juga cinta sama kamu."

••••

Iqbaal Alvarendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iqbaal Alvarendra.

Hallo semuanya..
Aku bener-bener minta maaf banget suka seenaknya publish dan unpublish cerita huhu.

Aku udah ga sreg sama cerita sebelumnya, insyallah penggantinya, yang ini aku tamatin, tapi aku juga ga janji sih hehe, aku usahain ini bisa selesai dengan baik.

Jangan lupa vote sama komentar nya, terimakasih banyak. 😜

Satu lagi, aku butuh referensi untuk visual (namakamu) di cerita ini, untuk kalian yang berkenan memberikan saran, sok monggo komentar nya.

Sabtu, hari penuh rindu01 Februari 2020Vanilamatcha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sabtu, hari penuh rindu
01 Februari 2020
Vanilamatcha

Una Familia [4]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang