Una Familia [4]

dua

Hari ini Iqbaal maupun (namakamu) berniat mengunjungi rumah keluarga Iqbaal, karena  kakaknya Iqbaal, Audy atau kerap di panggil Ody akan melaksanakan syukuran atas kehamilannya yang berjalan 3 minggu.

Iqbaal maupun (namakamu) sudah siap dan akan langsung menuju rumah keluarga Iqbaal, selain itu keluarga (namakamu) pun hadir di acara ini.

"Semoga kamu bisa nyusul teteh ya sayang."

"Aminn ya mas, kita berdoa aja semoga Tuhan bisa ngasihnya cepet."

"Tentu sayang, aku selalu berdoa untuk itu."

"Ayo mas, takut terlambat."

Sampai disana mereka langsung bergabung dengan syukuran itu, Iqbaal, mas Adi juga yang lain turut berdoa untuk kehamilan Ody, semantara (namakamu) membantu bunda Rike juga ibunya untuk mempersiapkan makanan yang akan di bagikan nanti.

"Kamu sama Iqbaal gimana nak? Kapan nyusul teteh?" Tanya bunda Rike.

"Aku sama mas Iqbaal masih sama-sama usaha bunda, tapi kami berharap secepatnya menyusul, karena aku juga ingin menjadi wanita yang sesungguhnya, yang bisa memberikan keturunan juga membahagiakan mas Iqbaal."

"Aminnn ya nak, bunda disini selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian."

"Ibu sama ayah di rumah juga selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian." Ujar Ibu Alina, Ibunya (namakamu).

"Aminn, makasih buat doanya ya bunda, ibu."

Mereka tersenyum manis lalu melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda itu, yaitu menata kue-kue di atas piring untuk di makan langsung setelah acara syukuran selesai.

Setelah syukuran selesai, mereka kini tengah mengobrol ria sambil menikmati hidangan yang telah  di sediakan, begitu pun Ody yang tengah berfoto bersama teman-temannya.

(namakamu) yang melihat teh Ody yang begitu bahagia, atas kehadiran anak pertamanya pun ingin ikut merasakan kebahagiaan itu, dengan senyuman bahagia (namakamu) menghampiri kakak iparnya itu.

"Tetehhhh."

"Adik iparrr. "

"Teteh selamat ya atas kehamilannya."

"Makasih ya sayang, kamu juga cepet nyusul teteh sama mas Adi."

"Amin teh, doain aja ya teh."

"Teteh selalu doain yang terbaik buat kamu."

"Makasih teh."

"Sama-sama sayang."

•••

Setelah semuanya selesai, Iqbaal memutuskan untuk mengajak istrinya pergi ke Taman kota, hanya untuk sekadar menikmati Jakarta di malam hari, sambil memakan soto betawi yang terkenal enak disini.