Part 2

6 0 0
                                    

Kelas tampak begitu sepi dan sendu, hanya ada beberapa siswa yang duduk sambil membaca buku-buku pelajaran untuk mengulang kembali materi yang akan diujikan nantinya.

"fris.. ntar kalo aku gabisa jawab soal, kamu contekin aku ya.." ucap gebi dengan mimik wajah dengan penuh harap 

"ihh..kata nya udah belajar?" jawab friska

"kan buat jaga-jaga aja, namanya juga manusia pasti suka khilaf dalam menghapal, hahaa!"

"yaudah sih aman dah!" jawab friska, gebi pun tersenyum tipis.

****

*bel sekolah berbunyi*

"setelah lembar soal dan lembar jawaban di bagikan, ibu harap kalian dapat mengerjakannya dengan jujur dan tanpa suara.. jika ada yang ketahuan mencontek dan bersuara, nilai kalian auto E" teriak bu guru.

"iyaaaaa buuuuu" jawab semua siswa.

ujian berlangsung dengan tenang dan damai, wajah yang tegang dan kebingungan nyaris tidak terlihat di dalam kelas ini, mungkin karena soal nya mudah kali ya, hmmmm

gebi mengerjakan soal ujian dengan mudah dan wajahnya terlihat seperti tidak ada beban dengan senyuman tipis tergambar.

*1 jam berlalu*

"waktunya sudah habis, waktu mengumpulkan 10 detik dari sekarang, yang telat auto E ya!" teriak bu guru.

*berlari mengumpulkan*

"geb, ikut aku ke perpus yuk" ajak friska.

"duh, males banget deh kalo ke perpus, boring banget sumpah!" jawab gabi dengan wajah cemberut

"besok ujian sejarah lho! mesti banyak-banyak baca kita, lagian kamu ngapain sih pulang cepat-cepat, paling ntar kamu disuruh cuci piring haha..."

"hmmm ya juga ya, ke perpus mana ?" tanya gebi

"perpustakaan daerah aja, bisa wifian juga"jawab friska

mereka berdua pergi ke perpus dengan menaiki taksi online.

sesampainya di perpustakaan, mereka mengisi absen pengunjung lalu meletakkan barang-barang bawaan kedalam loker yang disediakan di perpustakaan daerah tersebut. mereka menaiki lantai atas untuk membawa buku-buku yang diperlukan.

"geb, aku mau nyari buku ke sana dulu ya.." ucap friska lalu berjalan kearah rak buku sejarah.

gebi duduk sambil melihat ke kanan dan ke kiri lalu menyandarkan badan ke kursi dan memainkan handphone nya.

setelah merasa bosan, gebi berjalan-jalan kearah rak buku dan memilah-milah beberapa buku, disaat ia menemukan buku yang menarik perhatiannya, gabi menarik buku tersebut dan tak sengaja ia melihat se-sosok cowok yang sedang memilah buku tepat dihadapannya. Cowok tersebut berpenampilan layaknya seorang kutu buku dengan pakaian sekolah yang rapi dan menggunakan kacamata minus.  cowok itu menatap kearah gebi lalu membuang perhatiannya kearah buku-buku kembali. Rona merah terpancar dari pipi gebi seperti malu namun bukan perasaan malu. Apakah gebi merasa sedang jatuh cinta?

*bersambung"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 01, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MR.NerdWhere stories live. Discover now