Anin buat karya ini untuk memperingati ultah Papa tercinta kita, Lan Wangji, dan putra tampannya, A-Yuan alias Lan Sizhui 😘
Ini juga termasuk kontes menulis yang Anin ikutin di gc 😉
Semua gambar pastinya milik authornya 😘 Anin hanya meminjam alias nyomot aj 😅 🙇🙏
Yang Anin punya hanya ceritanya saja 😅
Semoga para readers menyukainya 😘
•
•
•Happy reading 😊
•
•
•
•
•Sinar mentari menyusuri rumah kayu yang berukuran sederhana di samping danau kecil buatan sang tuan rumah.
Rumah kayu itu tidak memiliki jendela kaca hanya tirai yang menutupi kediaman kecil namun hangat itu. Ini adalah ide dari sang pemilik rumah atau lebih tepatnya pasangannya yang menginginkannya.
Tentu saja, ini bukan rumah utama. Rumah utama terletak sedikit jauh yang langsung menuju jalan utama perkotaan.
Rumah kayu ini sengaja dibangun sebagai hadiah pernikahan keduanya dan menjadi tempat dimana keduanya menghabiskan waktu bersama dan berbagi cinta.
Apalagi kini hadir ditengah mereka berdua buah cinta dari ikatan kedua hati itu.
Lan Sizhui.
Pemuda yang kini berusia remaja itu memiliki wajah dari sang ayah, tampan dan anggun. Keceriaannya diwariskan dari sang baba yang selalu berisik dimanapun dirinya berada. Sang paman juga sedikit berkontribusi pada remaja itu, yaitu senyumnya yang sehangat mentari.
Di usianya yang remaja, A-Yuan, nama kecilnya, memiliki sikap dan kepribadian dewasa seperti yang dimiliki sang ayah waktu seusianya.
"Ayah, dimana Baba?" tanya Lan Sizhui saat bertemu sang ayah di ruang makan.
"Kamar."Lan Sizhui mengangguk seolah mengerti apa yang dikatakan oleh ayahnya. Ini bukan hal baru baginya. Jadi remaja itu tidak banyak bertanya. Lagipula hanya sang ibu dan pamannya yang mengerti apa maksud dari ucapan singkat ayahnya itu.
"Ayah." panggil Lan Sizhui dengan lembut. "Aku dengar dari Paman Jin, jika aku akan memiliki saudara?" lanjutnya.
Lan Wangji mengangkat alisnya sambil menatap pada putranya.
"Ya."
"Kapan kita akan menjenguknya?" tanya Lan Sizhui lagi.
"Dilarang bicara saat makan."Lan Sizhui tidak lagi mengeluarkan suara. Dia dengan cepat menghabiskan sarapannya. Awalnya dia ingin membawakan sarapan untuk sang ibu, tetapi sang ayah mengatakan dirinya yang akan membawakannya. Jadilah remaja itu berangkat ke sekolahnya.
=== Di Sekolah ===
"Sizhui!" teriak A-Qing.
Lan Sizhui yang mendengar namanya dipanggil berhenti berjalan menuju kelasnya bersama sahabatnya dari bayi, Lan Jingyi.
"Kenapa harus berteriak pagi - pagi?" kesal Lan Jingyi.
A-Qing mengacuhkan kekesalan Lan Jingyi dan mendekati Lan Sizhui membuat remaja Lan lainnya mendecih.
"Sizhui, bagaimana liburanmu?" tanya A-Qing bersemangat.
Lan Sizhui tersenyum sambil menganggukkan kepalanya sebagai jawaban untuk pertanyaan sahabatnya. Dari semua sahabatnya hanya A-Qing saja yang seorang perempuan. Bukan karena Lan Sizhui yang menolak atau anti panti pada makhluk berjenis perempuan, tetapi kaum yang berjenis perempuan itu memilih untuk melihatnya dari kejauhan. Menganggapnya sebagai idola.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Mijn Dierbare Familie - Wangxian [ShortStory]
FanfictionKontes menulis #KontesMenulisGengRusuh3 #LanFamily #UltahLanWangji #UltahLanShizui #GengRusuhPecah