-H&H-

19 2 2
                                    

Alarm berbunyi yang menunjukkan pukul 04.00 am. Humai langsung bangun aat mendengar deringan alarm dan angsung mematikannya. Ia langsung beranjak dari tempat tidurnya dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu siap siap sholat shubuh.

Saat keluar dari kamar mandi, Humai melihat adiknya yang madih tertidur pulas.

"Dasar kebo" gumam Humai

"Fizah, bangun siap siap sholat shubuh" Humai berusaha membangunkan saudara kembarnya,

"Hmmm" jawab Hafizah dengan malas

"Bangun jangan males" Humai berusaha membangunkan adiknya yang kedua kalinya dengn menarik tangan Hafizah,

"Iya kak iya" Akgurnya Hafizah pun berhasil dibangunkan

Kakak dan adik tersebut menunggu adzan shubuh dengan membaca Al-Quran.

Adzan shubuh

Humaira dan Hafizah melaksanakan sholat hubuh berjamaah bersama keluarganya.

Setelah selesai sholat shubuh, Humai dan Hafizah bersiap siap untuk berangkat ke sekolah

Yaps,  hari ini adalah hari pertama Humai dan Fizah bersekolah. Alhamdulillah Humai dan Fizah diterima disekolah SMA Bhakti Wijaya 2.

Sesudah bersiap siap untuk sekolah, Humai dan Fizah menuju ke ruang makan untuk sarapan bersama mama papanya.

Assalamualaikum mah, pah" salam Humai dan Fizah secara bersamaan.

"Waalaikumsalam, sayang. Ayok duduk kita makan bersama. Bi Siti sudah membuatkan makanan buat kita " ajak mama

Keluarga bahagia tersebut menikmati makanan dengan penuh kegembiraaan.

***
Keluarga

Keluarga...
Kekuatan disaat aku rapuh,
Dorongan disaat aku hampir berhenti dan jatuh,
Penopang dari segala masalah-masalahku.

Keluarga...
Senyum manis yang selalu membuat semangat ,
Canda,tawa,dan tangis menghiasi setiap saat,
Dan membuat semakin taat untuk beribadah.

Keluargaku adalah prioritasku...
Aku tak ingin kalian berpisah dari  hidupku,
Keberhasilanku adalah semangat dan motisimu,
Kasih sayang yang tak akan lepas dari kehidupanku.

Karenamu aku tumbuh
Karenamu aku tegar
Karenamu aku sabar
Dan karenamu pula aku percaya

I Love You My Family❤

***

School On

Humai dan Fizah sudah sampai di sekolah baru mereka.  Sekolah Bhakti Wijaya 2 merupakan sekolah yang berakreditasi A dan juga sebagai sekolah favorite di Bandung dan sekolah yang diinginkan mereka berdua dari waktu mereka masih SMP.

"Wawwww,Kak rame banget sekolahnya" ucap Fizah dengan polosnya

"Ya iyalah namanya juga sekolahan" jawab Humai dengan malas

"Zah, Zah liat tuh banyak ikhwan ganteng ganteng"

"Astaghfirullah kak, nggak boleh kek gitu itu namanya zina mata"

"Iya iya, Astaghfirullahhaladzim"

"Kak, cari kelas kita yuk"

"Yuk"

"Kak, kak, sebentar" Fizah memberhentikan kakaknya si Humai dengan menarik tangannya.

"Huft..., Apa lagi to MasyaAllah"

"Kita berdoa semoga kita bisa sekelas dan duduk bareng"

"Enggak enggak, kakak nggak mau duduk bareng kamu" Humai langsung berjalan menuju kelas yang telah ditentukan untuk siswa baru dan meninggalkan Hafizah yang berdiri dengan kesal karena ucapan kakaknya tadi

"Kak, tunggu" Hafizah lari menyusul kakaknya.

Humai dan Hafizah sibuk mencari nama mereka di kertas yang sudah ditempelkan disetiap jendela kelas. Dan ternyata Humai dan Hafizah sekelas dan masuk di kelas X Ipa 1. Satu kelas terdiri atas 32 siswa.

Humai dan Hafizah tidak duduk bersama tetapi meja mereka depan belakang. Hafizah duduk bersama Zeyyena dan Humai duduk bersama Aisyah.

"Assalamualaikum,perkenalkan nama aku Aisyah" Aisyah mulai memperkenalkan dirinya kepada Humai.

"Waalaikumsalam, nama ku Humaira bisa dipanggil Humai,  salam kenal dari aku, semoga kita bisa berteman baik" Humai pun memperkenalkan dirinya juga

"Aminn"

Setelah kami berkenalan, tak lama kemudian ada 4 kakak osis yang datang ke kelas kami...

"Assalamualaikum wr. wb, Hai semuanya! Ada yang udah tau nama nama kita berempat? "

"Udahhhhh"

"Belummmm"

Anak murid kelas X Ipa 1 ada yang sudah tau ada juga yang belum tau.
Dan Humai diam saja karena dia tidak tau.

"Perkenalkan nama kakak Bima"

"Hai kak Bima! "

"Perkenalkan nama kakak Yuliana bisa dipanggil kak Yulia"

"Hai kak Yulia! "

"Perkenalkan nama kakak Putri"

"Hai kak Putri"

Setelah perkenalan dengan kakak kakak OSIS kami disuruh  maju ke depan dan mengucapkan nama kami masing masing.

Jujur, saat Humai maju dan berdekatan dengan kak Bima, Humai merasa deg-deg an dan agak gugup di hati Humai merasakan detakan yang berbeda saat berdekatan dengan kak Bima.
Apakah Humai menaruh hati kepadanya?

***


Tunggu next part guys

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Rumit Saudara KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang