APA INI?

39 5 0
                                    

Rembulan datang memancarkan sebuah harapan yang ku nantikan.Aku belajar mencintaimu,walau itu mustahil.Tapi,aku yakin.Allah maha adil.

Maira Syaina Asyifa

"Sayang,mas panggil kamu dari tadi.Kenapa gak denger?"Ucap Aryan.

Maira dan Aryan kini sedang terdiam di balkon apartement milik Aryan,dengan ditemani satu cangkir kopi susu dan segelas susu coklat kesukaan Maira.

Terlihat jika susu coklat itu masih full tidak diminum,oleh seseorang yang sedang terdiam.

"Sayang,ada masalah?Cerita sama mas,ya?"Ucap Aryan.Dia mengusap pipi istri cantiknya itu dengan lembut.

"Mas tahu kan,kalau aku belum mencintai kamu?"Ucap Maira dengan menatap suaminya itu.

Aryan menghela nafas,dan melepaskan tangannya yang berada di pipi mulus Maira.Dia mengedarkan penglihatannya ke sembarang Arah.

"Saya tahu,kalau kamu belum mencintai saya,dan dihati kamu masih tersimpan nama seseorang yang belum bisa kamu lupakan!Apakah itu benar?"Ucap Aryan.

Sekarang tatapan mereka bertemu,tidak seperti pagi.Mata Aryan seakan meng-intimidasi pikiran Maira.

"Sangat benar!Aku hanya ingin,kamu bantu aku untuk melupakan lelaki itu!"Lirih Maira.

Aryan membawa Maira kedalam dekapannya,dia mengecupi kepala Maira yang dibaluti kain berwarna hitam.

"Mas akan bantu kamu."

Maira melonggarkan pelukannya,dia menatap Aryan dengan penuh harap.

"Mas janji akan melakukan itu kan?"

Aryan hanya tersenyum,dan mendekap Maira kembali lebih dalam dan lebih tenang.

Bulan telanjang menjadi saksi,antara dua manusia yang Allah ridhoi.Mereka mencurahkan segala gundah kepada hati yang sama-sama terluka dalam waktu yang berlawanan.

🥀🥀🥀

Pagi ini sudah menjadi rutinitas Maira,menyiapkan sarapan untuk dirinya dan sang suami.

Maira masih menggunakan piyama tidurnya berwarna merah dan berbahan satin.Sedangkan Aryan,dirinya sedang bersiap untuk berangkat mengajar ke pesantren.

"Mas,kamu lagi ngapain?Kok lama?"

Aryan keluar dengan menggunakan kemeja berwarna putih dan celana bahan yang melengkapi ketampanannya,dia sedang berusaha memadangkan dasinya sambil berjalan.

Maira berdecak,melihat tingkah laku suaminya.

"Kamu gak minta bantuan aku?"Tanya Maira kesal,karena Aryan masih kesulitan memasang dasinya.

Maira menghampiri Aryan dan menepis tangan suaminya yang masih memegang ujung dasi.

"Nanti,kalau kesusahan minta bantuan sama aku,ya?"Ucap Maira yang masih memasangkan dasi suaminya.

Aryan hanya tersenyum dan memegang pinggang Maira erat,seakan dia tidak mau kehilangan istri cantiknya ini.

"Selesai."Girang Maira.

PEMBAGIAN HATI(PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang