" Dasar anak setan! Anak tidak tau di untung. Pergi sana kamu ikut ayahmu!! ".
Untuk kesekian kalinya sherly slalu mendapat makian seperti ini dari ibunya. Sherly tak paham mengapa ibunya slalu mengucapkan hal tersebut. Slalu menginginkan ia pergi dari hidupnya. Yah, sherly adalah anak broken home. Ayah dan ibu kandung sherly telah menikah. Dan juga ibunya telah memiliki anak dari orang baru tersebut. sebenarnya hak asuh sherly jatuh ke tangan ibunya, tetapi ayahnya slalu memperjuangkan agar sherly berada dalam asuhannya. Sebenarnya ia tau ibunya tak jahat. Tapi entah mengapa ibunya slalu mengamuk saat ia melakukan kesalahan kecil. Seperti saat ini.
" Sherly buka pintunya.!!! " Bentak ibu sherly menendang pintu kamarnya.
Sherly hanya diam. Untung saja kini pintu kamar sherly terkunci. Jika tidak ia akan bernasib seperti kemarin malam.
" Keluar kamu dari kamar. Jangan jadi anak kurang ajar kamu!!! ".
" Sudah mah berhenti gak enak di dengar sama tetangga. "
" Gak pah. Anak setan ini harus di beri pelajaran! "
" Sudah lah mah ".
Samar - samar ia mendengar suara ibunya yang perlahan memudar. setelah sherly memastikan bahwa ibunya telah pergi perlahan air mata sherly jatuh
" Buat apa lu ngambil gua dari kecil kalo lu slalu ngucapin kata - kata itu tiap marah. Gua tau lu udah ada anak baru dari suami yang lu cintai. Gua juga tau gua cuman anak dari orang yang lu benci. Lu pikir ajalah gua juga gak mau jadi anak broken home bego. ". Gumam sherly
Cukup sudah ia tak tahan lagi. Luka di hatinya yang kemarin belum sembuh dan sekarang ia sudah terluka lagi. Dan itu pernuatan dari orang terdekatnya. Orang yang seharusnya bisa menenangkanya.
"Brak"
Lagi - lagi sherly memukul kaca itu. Tangan sherly berdarah tetapi tidak sebanding dengan luka yang saat ini ia rasakan di hatinya. Ia tak tau harus menceritakan ini pada siapa. Bahkan reno sekalipun. Ia tak tahan dengan semuanya, ini terlalu berat baginya. Sherly mulai menggoreskan serpihan kaca di lengannya.
"Ssh.. perih".
Tangan sherly mulai mengeluarkan darah. Ia tak tau sudah berapa banyak luka yang telah ia buat di tangannya. Yang jelas ia hanya ingin sakit hatinya menghilang malam ini.
Pagi telah tiba, dan kini Sherly telah terbangun dari tidurnya. Ia segera membereskan kekacauan yang tadi malam ia buat. Tangannya langsung ia perban. Lukanya masih sangat basah, bahkan beberapa masih mengeluarkan darah. Ia tak mau jika dunia mengetahui hal ini.
Setelah selesai dengan urusan kamarnya ia segera turun hanya untuk sekedar sarapan.
" Pagi sayang ". Sapa ibunya.
Sudah ia duga kejadian tadi malam hanya kejadian biasa bagi ibunya tetapi tidak bagi sherly.
" Pagi juga mah ". Sapa sherly datar, ia segera menghabiskan sarapan nya dan berangkat menuju sekolah.
Ini lah yang sherly maksud, mengapa ia terlihat seperti monster. Karena rasa depresi nya atas perceraian orang tuanya saat kecil. Ia senang melukai dirinya sendiri hanya untuk melampiaskan rasa sakit hatinya. Seperti luka yang berada di tangannya saat ini.
" Semoga gak ketahuan reno. Kalau sampai dia tau bisa mampus gue ". Gumam sherly
Namun terkadang takdir tak slalu baik. Baru saja ia berharap reno tak akan menghampirinya, tiba - tiba saja Ia melihat sosok itu tengah datang ke arah nya.
" Lu semalem gak papa kan? "
" Gak papa "
" Apaan yang gak papa?. sini tangan lu gua liat ".
Sherly berusaha menyembunyikan tangannya dari reno. Namun nasib buruk kembali menghampirinya reno berhasil melihat luka di tangannya
" Kenapa sher? kenapa?, padahal lu punya gua yang slalu ada buat lu. Tapi kenapa lu lakuin ini? "
Reno terlihat frustasi dengan sikap sahabatnya ini. Reno tidak menyangka jika masalah hidup sherly akan seberat ini.
" Plis udah ren ini bukan salah lu. Ini salah gua, semuanya salah gua. Jadi stop lu ngebuat seakan diri lu yang bersalah! " Ujar sherly tegas.
Ia hanya tak ingin orang - orang yang berada di sekitarnya terluka lagi. Ia hanya tak ingin reno bernasib seperti dia jika reno terlalu jauh mencampuri urusan hidupnya lebih dalam. Iya, sherly pernah menjadi penyebab kematian dari seseorang. Seseorang yang sangat berperan penting dalam kehidupan sherly.
YOU ARE READING
ÈTRANGE
ActionIni perjalanan hidupku, hidup yang aneh yang lucu, tetapi akan slalu ku nikmati dan hadapi dengan senyuman. satu hal yang aku mengerti jika kita tak melakukan aksi maka tidak akan terjadi reaksi