First meet!

41 4 1
                                    

Pagi itu aku terburu-buru berlari menghampiri bus yang menuju ke sekolahku.  Belum sempat aku sarapan dan berlari keluar rumah sambil terus melirik kearah Jam tanganku.  Aku berlari sekuat tenaga dan ya akhirnya sampai juga di dalam bus.

'Ha... Melegakan', batinku.

Namaku, Choi Hinari. Aku adalah Putri semata wayang dari keluarga sederhana.  Ibuku adalah seorang model terkenal dan Ayahku adalah Arsitek.  Namun, kandas Cinta mereka saat aku duduk dibangku sekolah dasar.  Ibuku tanpa basa basi langsung membawaku pergi dari rumah ayahku.  Katanya mereka sudah tak merasa cocok lagi... Tapi entahlah.  Saat itu aku masih kecil dan tak paham dengan kondisi kedua orang dewasa yang egois.  Yasudahlah.

Ayahku sebenarnya masih terus menerus memperhatikanku dan terkadang beliau masih bertemu denganku diam diam tanpa sepengetahuan ibuku.  Dia akan memberikan ku uang saku atau kado sehari sebelum ulang tahunku. Sebenarnya dia laki-laki yang cukup tanggung jawab.

Pukul menunjukkan 07:40
Tersisa 10 menit lagi hingga gerbang sekolah ditutup.  Aku yakin Pak Lee jae jin sudah disana dengan para Osis untuk segera menjaring siswa siswi yang telat.

Bus berhenti di depan halte sekolah dan segeralah aku turun dan men-tap kartu untuk pembayaran.

'Ah rasanya gerbang sekolah sejauh puluhan kilometer!  Oh tidak, itu Pak Lee jae jin dan dua orang osis. Ya Tuhan... Ya Tuhan percepatlah langkah ku!!!' . Kataku dalam hati.

Aku berlari semakin kencang. Akhirnya sampai di gerbang dan aku berhasil lolos dan diam sejenak sambil mengatur nafasku.  Tiba-Tiba seseorang menabrakku dengan kencang dari belakang.

Bruukkk...

Aku jatuh tersungkur dan woii sakitlah ini!

Rupanya yang menabrakku seorang anak laki laki.  Dan ia juga ikut terjatuh.

"Woi! Santuy kenapa! Liat liat dong kalo jalan, sakit ini lah woy!"
Kataku sambil merapikan rambutku.

Anak laki laki itu berdiri dan membersihkan seragamnya dari debu.

"Sorry... Maaf banget ya! Gw buru buru banget. Soalnya gerbangnya mau ditutup w juga panik eh pas w lari ga bisa nge-rem pas banget deh depan w ada elu... Ehehehe"
Jawabnya sambil senyam senyum.

Ting ... Ting... Ting ...
"It's time to first lesson"
Bel pelajaran pertama telah berbunyi.

"Lah udah bel aja... *liat ke lutut hina* eh kaki lu gak papa?"
Tanyanya dengan ramah.

"Yaudahlah gpp, gw ada plester luka, ntar aja dikelas. Buru lah! keburu mulai pelajarannya ayok lah lari ke atas"
Jawab ku dengan nada sedikit panik.

Aku dan dia segera berlari menuju ke kelas yang berada di Lantai 3.

Aku terus menahan perihnya kakiku karena luka tadi. Tapi, bomat yang penting sampe dulu ke kelas.

Sampai di depan kelas,
Langsung kami buka pintunya dengan keras sampai-sampai semua anak kelas memperhatikan ke arah kami berdua.

Guru bahasa inggris, Pak Jun Hi koo menggelengkan kepalanya dan berdecak pelan sambil memegang buku absensi.

"Cepat duduk kalian berdua!"
Perintah beliau kepada kami berdua.

Aku segera menempati tempat duduk ku.  Dan anak laki-laki itu juga duduk di tempatnya.

'Aduuhh...gw lupa dia namanya siapa dah! Padahal sekelas. Ampun dah babo dasar hinari'
Hujatku dalam hati.

Pelajaran pun segera dimulai dan sudah sekitar 20 menit berlalu. Aku tidak fokus dan memperhatikan ke arah anak laki-laki yang tertidur di sebelah kanan bangku ku. Aku terus memikirkan nama anak itu.

MyBrothers!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang