RUNTUH

22 2 0
                                    

drrrt....drrrtttt...drrrtttt...

Getar telepon genggamku membangunkanku pagi ini, kulihat jarum jam masih menunjukkan pukul 06.00 saat aku bangun dan mengangkat panggilan yang masuk ke telepon gengamku.

"Halo..." Jawabku malas pada seseorang di sebrang sana

"iya...iya...gue gak lupa" 

"iya bentar...ntar gue ke kos lo" kataku lagi lalu mematikan panggilan tersebut

Hari ini, Sabtu 08 Maret 2020, seperti jadwal biasanya, untuk hari sabtu dan minggu kantor memang tutup, itu artinya adalah hari ini adalah hari libur untukku.

Kemudian, sambil tetap menguap kulangkahkan kakiku menuju dapur rumah ini, ya...aku memang tinggal di rumah sendiri, rumah ini sebenarnya adalah rumah milik kakekku, tapi berhubung beliau sekitar setahun yang lalu memutuskan pindah ke kampung halamannya, dan tetap bersikeras untuk tidak menjual rumah ini, maka rumah ini akhirnya kutempati. Ya memang tinggal di kota yang lumayan ini sedikit menyusahkan bagi beliau yang sudah renta.

...

Air sudah mendidih, perlahan kutuangkan pada gelas yang sudah kuberi bubuk kopi dan gula sebelumnya, sudah sejak lama aku mempunyai kebiasaan ini, setiap pagi selalu kopi. Rasanya akan sangat kurang hariku tanpa kopi di pagi hari.

Sambil menunggu matahari agak lebih tinggi, kubuka portal berita hari ini. Sepagi ini, bahkan saat anak-anak sekolah dasar belum berangkat, dunia sudah bergerak dan mengejutkan setiap manusia. Portal berita online yang kubukapun demikian, dari muali isu-isu politik nasional sampai berita pernikahan selebritis sudah mengantre satu persatu untuk dibaca.

Aku memang suka membaca berita-berita itu, sekedar untuk menambah wawasanku saja. sekitar satujam aku berkutat dengan protal-portal berita itu, rasanya tak pantas membuat seorang menunggu pada hal yang sudah jadi kesepakatan, perlahan kulangkahkan kakiku ke kamar mandi, dan bersiap mengguyur tubuh ini dengan aliran air yang kurasa bisa jadi sumber semangat untuk seorang pria 26 tahun yang hidup jauh dari keluarga.

.....................................................................................................................

"Lama banget sih" hardikku kepada dua orang sahabatku yang baru datang setelah setengah jam aku menunggu di kursi stasiun ini

"Sorry ta...ni si monyet mandinya lama banget, kek perawan" kata salah satu sahabatku dengan mengikat rambut gondorngnya

"udah... buruan keretanya udah mau dateng" kataku melerai dua sahabatku yang mulai bertengkar ini

"lagian kenapa ga bawa mobil lo aja sih bim" Sahabat gondorngku itu menyahut lagi

"mobil gue masuk bengkel lagi gung, maklum mobil butut" kata orang yang dipanggil 'bim' tadi

Bimo Suseno dan Agung Anjas Prawito, dua sahabatku yang merupakan sobat karibku saat masih berkuliah, ya meskipun sebenarnya aku dan Bimo sudah bersahabat sejak kami sama-sama di SMP, dua orang ini bisa dikatakan sahabat karibku sejak dulu, memang dulu awalnya kami satu kos, tapi berhubung kami semua sudah lulus maka kami sudah tidak tinggal 'satu atap' lagi.

Hari ini kami bertiga memang berencana untuk pergi ke luar kota, ke Solo tepatnya, kami memang sengaja berangkat pagi agar tepat waktu sampai di Solo untuk menghadiri pernikahan sahabat kami dulu. Maklumlah setelah lulus kuliah sahabat-sahabatku satu angkatan mulai berpencar keluar kota, dan tinggal menyisakan kami bertiga yang tetap berada di kota ini, Kota Surabaya.

..................................................................................................................

Nuansa adat jawa sangat kental terasa di resepsi pernikahan sahabatku ini, sedikit ramah tamah dengan keluarga sahabatku yang memang sudah kenal akrab dengan kami bertiga sejak dulu mempermudah kami untuk berbaur dengan para tamu di acara ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIKASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang