Hanya Lewat

8 0 0
                                    

Awal Desember, 2018.

Tidak terasa aku sudah 6 bulan menjadi mahasiswi, sebentar lagi aku akan merasakan bagaimana rasanya ujian akhir semester bagi anak kuliahan. Sore itu, aku bertanya kepada temanku.
"Nad masih inget gak, mas arab yang gua ceritain waktu itu yang gak sengaja papasan di pintu gedung, kira-kira siapa ya namanya, dari huruf apa", kemudian nadya menjawab "kalau dari mukanya sih ya, kayaknya namanya dari huruf H, tapi siapa ya", kemudian cindi juga bilang hal yang sama dengan nadya, "iyadeh kayaknya namanya dari H, masa habib", "Maaf cin, thank u next jangan itu deh namanya" ucapku, lalu kami bertiga tertawa sambil membereskan tempat duduk kami.

Ketika berjalan menuruni tangga gedung, nadya berkata padaku "Ayok mi, lo kan ratu stalker masa sih udah berbulan-bulan lo gak ketemu tuh akun dia, maaf ya gua gak bisa ikut bantu, kan yang hebat soal mencari orang kan lo, gua bantu doa aja, btw tetring ya gua mau mesen gojek" temanku yang satu ini gak salah-salah hp IP tapi selalu tidak ada kuota, ketika ada kuota dia selalu khilaf buka youtube, dasar anak kecil.

Aku menunggu gojek di depan gedung bersama ketiga temanku, cindi, nadya, dan ejak. Aku selalu senang melihat kearah jalan, kemudian ada motor lewat supra X bewarna hitam, memakai helm 12 juta (honda) warna hitam, aku tersontak kaget, MAS ARAB! sampai mengagetkan ejak yang berdiri tepat disampingku dan aku langsung menarik-narik baju nadya, "nad tadi mas arab lewat lo liat gak", lalu aku menghampiri cindi "cin tadi mas arab lewat, tapi masa bonceng cewe, gak make jilbab gitu", "Pake helm gak cewenya" ucap cindi, "Gak make helm" ucapku, "His kalo gak make helm santui itu temennya nebeng doang kedepan", entah mengapa aku selalu percaya dengan omongan cindi :).

"Cewenya lah itu, emang siapa sih mik heboh banget heran" ucap ejak yang ternyata sedari tadi menguping, "Ada dehh, kepo" ucapku, kemudian ejak memukul tanganku, ejak memang temanku yang paling suka mukul, dia tidak sadar bahwa tangannya gerot, ejak memukul dengan tenaga low saja terasa remuk tulang ini :').

Dijalan pulang, aku teringat wajah mas arab yang lewat menggunakan motornya, walaupun tadi dia membonceng seseorang, aku tidak perduli, aku menatap pemandangan langit malam di dalam angkot, dan kemudian aku larut dalam imajinasiku sendiri, apakah suatu saat nanti aku bisa duduk di belakang jok motornya?Bisakah suatu saat di atas motor itu aku menceritakan apa saja yang aku rasakan hari ini selama di kampus, dan kemudian akupun ingin mendengarkan ceritanya tentang hari ini, ah indah sekali jika dibayangkan, namun tiba-tiba aku sadar, tahu namanya saja tidak sudah berimajinasi yang terlalu tinggi, aku menyadarkan diriku yang sedang berkhayal ini untuk jangan terlalu berharap nanti kecewa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SembunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang