Menjijikan

17 1 0
                                    

Aku mengenal 1 makhluk lagi. Dia menjijikan,bau,dan lembek. Mungkin kalian tau siapa dia. Ya,dia adalah pocong. Makhluk yang sampai sekarang aku benci. Dia selalu menguntit ketika bertemu. Mengikuti diam diam secara perlahan. Tubuh nya yang dibalut dengan kain kafan yang kotor. Dia memiliki tubuh yang sangattt menjijikan bagiku. Entah apa yang membuatku jijik akan dirinya. Yang pasti aku tidak menyukainya.

Waktu umurku 8 tahun dan aku duduk di kelas 3 Sekolah dasar. Aku duduk dipertengahan ban ku dari barisan ke 3 dari pintu masuk. Aku datang awal waktu itu. Belum ada siapapun disana.

Kebetulan hari sedang hujan,aku berjalan sendiri dari rumahku menggunakan payung pink bergambar Barbie ditambah peluit yang dekat dengan gagang payung. Itu adalah payung anak anak. Aku berjalan dibawah hujan sendirian sambil memperhatikan kendaraan berlalu lalang di jalanan.

Aku sampai di kelas. Ternyata kelas masing kosong. Mungkin saja karena cuaca yang hujan mereka belum berangkat. Aku mulai meletakkan tas ku dan mulai duduk. Aku hanya bersenandung kecil. Aku sendirian diruang kelas. Tidak ada siapapun. Tapi entah mengapa aku merasa ada yang memperhatikanku. Entah dari mana tatapan itu datang. Akhirnya aku memberanikan diri mendongakkan kepala ku keatas. Aku melihat loteng yang terbuka dan sangat jelas terlihat bagian atap genteng yang sangat gelap. Aku memperhatikan. Apa itu diatas.Entah darimana pikiranku itu,aku hanya melihat seperti batal guling yang separuhnya kelihatan dari loteng tersebut. Tapi bantal guling tersebut mempunyai mata.

"Siapa yang tidur diatas?" hatiku.

Aku terus menerus melihat mata yang sangat jelas. Matanya hampir keluar. Tak lama tercium bau bau amis yang sangat menjijikan. Aku tak tau itu apa. Tatapan ku terhenti kan ketika sepupuku Dea masuk ke kelas

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawabku.

"Sendirian Ya?"

"Iya,kenapa emang?"

"Emang gak takut?"

"Enggak"

"Kekantik yu,aku mau ngomong"

Entah apa yang akan dibicarakan Dea. Sampai ia tak berani bercerita di dalam kelas. Kebetulan rumah dia sangat dekat dengan sekolahan.

"Kamu tadi sendirian? Beneran gak ada siapa siapa?"

"Iya aku sendiri"

"Kamu gak takut?"

"Apa yang ditakutin De?"

"Kata tetangga disini,kalo malem suka ada yang gentayangan Ya. Gatau itu makhluk apa. Intinya si orang orang bilangnya pocong. Dia kayak bantal guling hidup gitu. Mukanya hancur dan mengeluarkan bau yang gak enak. Dia selalu muncul di jendela kelas kita"

"Terus terus?"

"Kalo kata bibi si dia selalu nutup jendelanya kalo sore. Tapi percuma. Setiap malem jendela itu kebuka sendiri. Aneh kan?"

Haya hanya diam. Dia memikirkan apakan yang ia lihat itu benar?. Dia hanya mungkin kebetulan bertemu dengan makhluk tersebut.

Akhirnya Haya mengajak Dea untuk kembali ke kelas. Kemungkinan kelas sudah ramai karena sudah hampir jam masuk.

Last week

Dea ingin ke toilet. Dan Dea meminta untuk mengantarnya. Akhirnya Haya mengiyakan. Karena Dea adalah sepupunya. Toilet tersebut berada di ujung antara kelas kelas. Mereka sangat polos. Dea memasuki toilet. Dan Haya menunggu didepan toilet.

Kebetulan sebelah toilet murid adalah toilet guru.

Aku yang menunggu Haya dikamar mandi tiba-tiba tercengang. Mendengar suara rintihan dan isak tangis yang terdengar dari toilet sebelah. Aku tak ingin meninggalkan Dea didalam. Tapi suara itu semakin jelas. Akhirnya aku menempelkan telingaku ke tembok yang mengarahkan ke toilet sebelah. Ternyata benar. Suara itu sangat jelas.

Mata Batin KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang