He is mine

62 24 1
                                    

Sore ini aku pulang dengan menaiki angkutan. rasa lapar dan haus sudah kurasakan dari tadi berharap bahwa sesampai di rumah aku dapat merasakan empuknya kasur dan nikmatnya bunyi hujan di sore ini karna efek terlambat masuk dalam kelas tadi pagi membuatku harus di hukum lari lapangan sebanyak 10 kali.

"Mikha pulang... kataku sambil menoleh ke arah kanan dan kiri" Tumben sepi gumam ku dalam hati.

Saat hendak memasuki kamar tanganku tiba-tiba ibu dan kedua kakak ku menariku hingga jatuh.

"Heh mikha nih lo masak semua nya. Katanya hari ini anak majikan kita mau dateng" sentak kak susan padaku

"Dan jangan lupa masak yang enak! denger denger sih anak majikan kita ganteng hihi" ujar kak yiska sambil menggulung rambutnya yang terlihat seperti ratu medusa

"Tapii kak... mikha capek:(" rengek ku agar mreka mau memberiku kebebasan untuk sehari saja.

"Gak bisa!" jawab ibu dengan ketus sehingga membuatku pasrah.

Jam dinding menunjukan bahwa sekarang sudah pukul 07.00 malam. Tapi aku belom melihat tanda tanda akan ada seorang anak yang datang padahal aku sudah memasak sebanyak ini bagaimana kalo ternyata anak si Nyonya ga jadi dateng.. yahh kan sayang masakan gw padahal udah sepenuh hati masak nya. Batinku saat ini.

"Mama. Devan pulang.." suara berat yang terdengar dari pintu depan membuatku mengernyitkan dahi. Sepertinya gw kenal suara itu.

pas mau ngelihat siapa anak nya...

"Mau kemana si itik buruk rupa...." kata kak susan dengan mata yang mulai sinis

"hehe mau ngelihat itu kak anaknya si Nyonya" jawab ku sambil tersenyum

"Enak aja,dah sana lo mending cuci baju" sahut kak Yiska yang saat ku lihat penampilan nya sudah cantik dengan dress mewah serta riasan yang melekat pada wajahnya.

Karna ibu menyuruhku untuk masuk kedalam kamar,aku pun menuruti perintah nya dengan masuk ke dalam kamar entah siapa anak dari majikan kami aku sudah tidak peduli akibat rasa lelah yang sudah sangat membuatku mengantuk saat ini.

"Ayah.. "Tangisanku mulai menetes saat mengambil foto keluargaku di bawah bantal.
"Mikha kangen sama ayah" saat ingin memejamkan mata aku teringat dengan dress pemberian ayahku yang di berikan padaku saat aku kecil

Akupun mulai membuka lemari pakainku dan mulai memakai dress pemberian ayah. Saat bercermin aku tersenyum "Jadi ini dress ibu kandung ku dulu yah.. cantik ternyata"

Tok tok...

Suara kamar ku tiba-tiba diketuk oleh seseorang yang membuatku terdiam sejenak. Apakah ibu akan menyuruhku mencuci piring kali ini? Ah Tapi ga papa dia tetap saja ibuku saat ini

"Iya buu kena.." ucapanku terhenti saat membuka pintu kamar karna yang aku lihat adalah si Nyonya iya majikan ku. Tapi yang membuatku bertanya tanya kenapa dia kemari? untuk pertama kalinya majikan ku datang ke kamar belakang untuk bertemu denganku karna seumur umur hanya ibu dan kedua kakak ku yang pernah bertatap muka denganya

Flashback on

Prev devano

"Devan.. Mamah sama papa memiliki rencana untuk menjodohkan kamu dengan salah satu anak pembantu kami" ujar Mama yang sontak membuat devano terkejut bukan main

"Anak pembantu?! Mama pikir devano mau?" jawab ku sambil menahan emosi yang rasanya akan meledak

"Dengerin mama kamu dulu Devano!" suara papa yang membuat kami akhirnya hening di atas meja makan

"Mama pikir sudah saat nya nak kamu memilih. Kamu sudah dewasa bahkan untuk diam dirumah bersama orang tua saja kamu tidak mau" ungkap sang mama yang membuatku terdiam

"Anak pembantu kita ada 3 dan mreka cewek yang cantik smua bahkan ketiga nya satu skolah denganmu" kata mama lagi yang kali ini memegang tanganku

Tiba-tiba saja ideku mulai muncul. Memang sampai akhir gw gak bakal mau kalo harus nikah sama anak pembantu apalagi gw udah tau Yiska sama Susan kan temen sekelas gw jadi gw ngerti gimana sikap mreka.

"Yadah kalo keputusan mama begitu coba panggil semua anak dari pembantu kita dan semua harus muncul di hadapan devan" jawabku penuh dengan nada menantang

"Baiklah.. Bibi bibi" teriak mama saat itu juga dan dapat lihatnya bahwa yiska dan susan sudah berada di hadapan devan saat ini juga tak lupa ibunya ikut berdiri di sana

"Katanya anaknya 3 kok ini cuman dua?" Tanyaku penuh curiga

"Anuu tuan anak saya yang terakhir sedang tidur" jawab pembantu itu dengan nada cemas dan saat ku menoleh ke arah yiska dan susan mereka saling bersenggolan sehingga membuatku penuh kecurigaan.

"Saya ga mau tau. Mama aja yang bawa anak terakhirnya ke sini" jawabku

Flashback off

"Mikha ayo ikut tante" Eh iya nyonya sahutku

"Panggil aja tante" jawabnya penuh senyuman saat melihat ke arahku.

Jam 09.00 malam ini aku terdiam di hadapan devano iya mata biru seperti bule itu menatapku kembali. menatap mata coklatku dengan penuh makna yang tak dapat ku artikan. setelah mendengar penjelasan dari Mama devan aku pun hanya berdiri di sebelah kedua kakak ku

"Devan mau milih mikha" suara berat yang kesekian kali nya ku dengar membuatku kaget bukan main.

"Apa?!" sahut kak susan dan kak yiska seca
ra bersamaan dan melihatku penuh kesal.

"Oke baiklah kalo itu pilihanmu mama senang devan" jawab mama dan papa devan penuh dengan kesenangan begitu pun dengan devano memang pertemuan mreka sangat singkat namun hati devano mulai jatuh untuk pertama kalinya saat menatap mikha.

Akhirnya mikha pun dan devano hidup bahagia mulai saat itu,mulai dari pergi ke skolah bersama,pergi berkencan bersama,bahkan mikha pun sering di ajak untuk tinggal bersama devano di apartemen nya. Ibu dan kedua kakaknya? mreka saat ini sedang kewalahan karna semenjak mikha menjadi pasangan seorang Devano Pratama mreka lah yang sibuk mengurusi pekerjaan di kediaman Pratama itu


JANGAN LUPA VOTE NYA TEMAN💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang