Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Alhamdulillah, kita bisa bersua (lagi). Meski tak nampak rupa, insyaAllah lewat kesempatan
kali ini menjadi jembatan ukhuwah kita.Bicara soal hidup itu menarik sekali yah. Kadang senang, kadang sedih. Kadang sesuai rencana,
bahkan kadang jauhhh dari yang kita kira.
It's okay. Itu seni tinggal di bumi. Syukuri dan nikmati.Hidup itu seperti sebuah panggung kehidupan, dimana ada penulis skenario dan pemainnya.
Allah adalah sebaik-baik penulis skenario untuk hambaNya.
Hanya saja, kita sebagai seorang
hamba (pemeran) mau ngga, ikhlas ngga menerima ketetapan yg sudah Allah berikan.
Iya kalau itu sesuai rencana kita, kalau engga gimana?Berbicara tentang Skenario kehidupan yang telah Allah tetapkan untuk hambanya, pasti kan
ada yang baik menurut kita tapi ternyata belum tentu baik bagi Allah,begitu pula sebaliknya
terkadang suatu hal yang menurut kita tidak baik namun ternyata itu justru ketetapan terbaik
yang telah Allah gariskan untuk hambanya..
Nah, sudut pandang tentang ikhlas untuk menerima segala Skenario yang telah Allah
tetapkan untuk kita itu bagaimana sih?
Ikhlas akan skenario yang Allah buat adalah menerima apa-apa yang telah Allah tetapkan untuk kita setelah segala daya upaya telah kita lakukan, semampu dan semaksimal yang kita bisa.Jangan malah menggunakan dalih “Ini takdir Allah” lalu menggunakannya untuk melegalkan
kemalasan dan meniadakan ikhtiar.Saya membahasakannya dengan
“Alur bumi, Mekanisme Langit”
Contohnya: saat saya melamar S2, “Alur Bumi” yang saya lakukan ya seperti pelamar-pelamar
yang lain, seperti menyiapkan berkas-berkas, ikut ujian dsb.
Nah, “Mekanisme Langit” nya
adalah setelah kesana-kemari ngurus ini-itu, belajar siang malam untuk ujian, setelahnya, itu urusan langit. Keterima atau engga itu urusan Allah, bukan ranah kita sebagai manusia. Mau diterima atau engga, tetap berkhusnudzon kepada Allah, karena InsyaAllah itu rencana terbaik dari Allah. Jadi, ikhlas akan ketetapan Allah itu beriringan dengan ikhtiar, bukan ikhlas tanpa berbuat sesuatu.
Berbicara tentang Ikhlas itu sendiri, jadi apapun ketetapan yang telah Allah gariskan sebagaimana mungkin kita juga harus terus berbaik sangka. Lalu bagaimana sih contoh sikap
kita sebagai muslimah agar bisa terus menerapkan rasa berbaik sangka pada Allah atas ketetapan yg diberi dalam kehidupan?
Contoh nyata berbaik sangka kepada Allah.
Kalau diminta dikasih contoh, banyak banget ya.
Karena sejatinya, setiap yang terjadi dalam hidup kita adalah untuk berkhusnudzon kepada
Allah.
Dari yang kejadian kecil sampai yang besar.
Misal, saya itu sering banget kehilangan helm di kampus.
Padahal saya sudah parkir pada
tempatnya dan helmnya juga saya taruh di tempat biasa.
Qadarullah, hilang. Ini hal kecil,sepele tapi ini melatih kita untuk tetap berprasangka baik kepada Allah “Mungkin sedekahku kurang”
atau yg lain.
Kemudian, ada satu kejadian yang lebih kompleks, yang membuat saya makin yakin bahwa apa yang menimpa kita pasti hikmahnya. Jadi, qadarullah, Mama dan adik saya sempat divonis sakit
yang mengharuskan mereka berobat intensif, rutin minum obat selama kurang lebih 9 bulan.
Dan itu berurutan. Mama saya sembuh, gantian adik saya. adik saya sempat down, izin ga masuk pondok hingga beberapa bulan. Singkat cerita, tepat setelah dinyatakan sembuh, saat itu pula adik saya juga telah menyelesaikan hafalan 30 juznya.
Bukan karena sakitnya trus bisa ngafal tapi sikap dalam menghadapi dan menjalani itulah yang
mengundang "kejutan" dari Allah. Ternyata di tengah perjuangan melawan sakit itu, yang
dilalui dengan penuh syukur dan terus berkhusnudzon, justru Allah kasih kekuatan dan Allah jadikan mudah dalam menghafal.
Laa haula wa laa quwwata billah.
Lantas jika kita sudah terus menerapkan berbaik sangka itu, maka hikmah apa saja mba yang
akan kita dapat saat kita bisa menerima segala ketetapan yang telah Allah berikan kepada
kita?
Sungguh tidak ada yang sia-sia kalau semua itu karena dan untuk Allah.
Beberapa hikmahnya adalah hati menjadi lebih tenang, karena apa yang ditakdirkan untuk kita
tidak akan meleset sedikitpun dan apa yang tidak ditakdirkan untuk kita, tidak akan menimpa kita juga. Seseorang yang selalu berbaik sangka kepada Allah akan terlepas dari berbagai rasa ketakutan karena hatinya telah yakin bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi dirinya.
Hikmah selanjutnya adalah muncul rasa Optimis. Karena Allah tidak pernah menguji hambaNya di luar batas kemampuannya. Ketika Allah uji, itu artinya Allah tahu kita mampu.
![](https://img.wattpad.com/cover/213248444-288-k722576.jpg)
YOU ARE READING
Take Me With Your Jannah
EspiritualSebuah harapan, dan keinginan seorang pecinta Al-Quran Random dengan segala realita akhir zaman Isinya lebih mirip penjelasan dan juga