•Komedi Putar•|| #3 || EUPHORIA

10 1 0
                                    

Jika kau ingin membuat orang lain bahagia, Pastikan dirimu dalam perasaan yang sama.

-EUPHORIA

***

"Hallo, Jungkook." Kataku kepada orang di sebrang sana.

"Hallo, Maudy. Kenapa?"

"Kau sedang dimana?" Tanyaku.

"Aku sedang berada di Cafe kemarin."

"Oke, Tunggu gue disana." Aku menutup ponselku dan pergi ke Cafe.

Di Cafe, aku melihat Jungkook duduk di meja pojok dekat jendela. Aku langsung menghampiri dia dan duduk di hadapannya.

"Woi, diem diem bae. Mana duduk dipojokan pula, ketahuan banget jomblonya." Sapaku bergurau.

Jungkook terkekeh. "Emang gue jomblo."

Aku mengacungkan jempol. "Sipp! Jujur berarti!" Kami tertawa bersama.

Saat tawaku mereda aku melihat Jungkook yang masih tertawa, sungguh manis. "Lo manis kalo ketawa." Ucapku.

Setelah aku mengatakan itu, Jungkook meredakan tawanya dan mengubah mimik wajahnya seperti semula.

Aku menahan senyum melihat hal itu.

"Jadi?" Jungkook membuka suara.

Aku menaikan alisku. "Jadi apa?" Tanyaku bingung.

Jungkook memutar bola matanya. "Jadi, kenapa kau kesini? Kau mau membicarakan apa? Ah, sekalian aku bertanya, kapan kita menjalankan misi pertama kita?" Tanyanya panjang kali lebar.

Aku mengangguk anggukan kepala, paham apa yang Jungkook tanyakan. "Pertama, aku kesini ingin bertemu dengan kau. Kedua, aku ingin membicarakan tentang misi pertama kita. Dan ketiga, kita akan menjalankan misi pertama kita besok. Besok weekend kan?" Jawabku sejelas jelasnya.

"Besok?" Tanyanya.

"Iya besok, kenapa?" Tanyaku kembali.

"Memangnya apa misi pertama kita untuk besok?" Lagi, dia bertanya lagi.

Aku tersenyum smirk. Dan mendekatkan wajahku. Lalu aku membisikan sesuatu padanya, "Menerbitkan Senyum sang golden maknae."

***

"Kenapa kau mengajakku kesini?" Tanya Jungkook.

Hari ini hari Minggu, Sesuai dengan perkataannya kemarin Maudya mengajak Jungkook jalan jalan ke sebuah taman bermain. Ga Taulah namanya apa, tapi kalau di Indonesia lebih dikenal sebagai pasar malam. Cuman, bedanya ini diadakan Siang sampe sore hari.

"Main lah, kan aku udah bilang kemarin." Jawab Maudya santai.

Jungkook seperti sedang mempertimbangkan antara masuk atau tidak.

"Udahlah, ayo masuk!" Tanpa mendengar Jawaban, Maudya menarik tangan Jungkook dan membawanya masuk.

Untuk hari ini, mereka berdua Menaklukan sang waktu. Untuk berhenti sementara, dan menikmatinya dengan tawa.

Percayalah, hari ini adalah hari yang sangat indah.

***

"Jungkook" Panggil Maudya.

Kini, mereka berada di taman tengah kota. Berbicara sambil bersandar di mobil.

Jungkook menoleh. Ia menunggu apa yang akan Maudya bicarakan.

"Kenapa kau melarang Melodi untuk menjadi seorang idol? Aku tahu dia punya bakat." Tanyanya serius.

Jungkook diam untuk beberapa saat. Lalu menghela napas. Dan berkata, "Aku bodoh ya?"

Maudya mengernyit.

"Disini, Yang terluka adalah aku. Ya, Aku. Hanya aku. Tapi, bodohnya aku malah melibatkan orang lain untuk merasakan penderitaan ku." Dia menatap Langit dengan sedih.

"Ya. Kau bodoh. Kau sangat sangat Bodoh, Jungkook." Kata Maudya. Dia menekan perkalimatnya.

Jungkook menoleh. Dia menatap Maudya.

"Kook. Kau tahu? Sebenarnya banyak waktu mu yang terbuang sia sia. Dan kau tahu? Kak Jin. Disana dia sangat berharap semua adik adiknya bahagia. Termasuk kau. Tapi kau malah terus bersedih dan menghalangi mimpi orang lain. Aku pasti, Kak Jin akan Kecewa denganmu." Maudya memasuki mobil meninggalkan Jungkook.

Jungkook Terdiam. Memori tentang kebersamaannya bersama kak Jin terngiang ngiang dikepalanya. Lalu sebuah suara mengintrupsinya. "Sampai kapan kau akan berdiam disana? Ayo pulang." Kata Maudya.

Jungkook memasuki Mobil dan langsung pulang.

____

Di tengah perjalanan, Jungkook tiba tiba memberhentikan mobilnya.
"Maudya. Temenin gue ya?"

Maudya hanya mengangguk.

Jungkook turun dari mobil diikuti oleh Maudya.

Jungkook berjalan didepan sedangkan Maudya mengekor dari belakang.

Dan, Jungkook berhenti didepan Komedi Putar yang sudah tua. Walaupun sudah tua, tapi dari bentuknya itu Sangat indah.

Maudya menatap Jungkook dari belakang. Lalu dia mundur secara perlahan. Maudya pikir, Mungkin Jungkook membutuhkan waktu sendiri dan merenungkan semuanya.

Dan, Jungkook. Pikirannya telah melayang kemana mana. Matanya terus tertuju pada komedi putar itu.

***
Melodi Dan Somi tengah bercengkrama hangat sambil menikmati Secangkir kopi.

"Kak Melodi, kakak nggak mau pulang?" Tanya Somi.

"Entaran, Gue lagi nunggu Maudya."

Somi mengangguk, mengerti.

"Som, Gue mau nawarin Lo kerjaan."
Kata Melodi.

Somi mengernyit. "Kan Somi udah kerja kak."

"Maksud gue, kerja jadi Idol. Gue tahu kok kalau elo bisa nyanyi"

Somi Diam. Tak tahu harus berbicara apa. "Iya sih, tapi-"

"Somi."

Ucapan Somi terpotong dan langsung menoleh ke orang yang memanggilnya.

"Jungkook Oppa? Kak Maudya?" Kata Somi.

Jungkook menghampiri Somi dan langsung memeluknya. Dirasa bahwa mereka berdua butuh berbicara, Maudya dan Melodi meninggalkan tempat itu.

"Maafkan Oppamu ini ya. Oppa mu terlalu bodoh melarang kamu untuk mengejar mimpi mu."

Somi dibuat terkejut dengan ucapan kakaknya. Tapi, hatinya senang karena kakaknya sudah tau apa yang salah dengannya.

"Iya, kakak nggak salah kok. Somi seneng deh kakak udah nggak ngelarang Somi ngejar mimpi Somi lagi."

Mereka melepas pelukannya. Dan Jungkook menatap mata adiknya dan berkata, "Kakak nggak akan ngehalangin mimpi kamu lagi. Kakak sadar kakak salah, dan kakak mau minta izin kamu untuk membiarkan kakak pergi."

______

Hallo Readers!

DIKIT DULU YA:)

Udah lama gak ketemu:) Maapin Up Lama:v

Semoga Readers Sehat ya~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EUPHORIA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang