Menyadari kesalahan

1 0 0
                                    

Lita duduk di depan Bascam sembari melihat dengan tatapan kosong.

Lita rindu akan sosok sahabatnya Naira, kenangan kenangan indah bersama Naira terus terngiang di bayang bayang Lita.

Karena kesalah pahaman satu tahun yang lalu, hubungan persahabatan Lita dan Naira menjadi merenggang. Naira menjadi acuh terhadapnya. Tetapi semua telah terjadi, kebencian Naira terhadap Lita telah menggelora. walaupun satu kelas Naira enggan untuk bertegur sapa dengan Lita bahkan di dalam eskul pun sama.

Kini Lita telah duduk di bangku kelas 11, bahagia rasanya menjadi kaka kelas. dan Lita juga kini telah menjabat sebagai ketua di Pramuka.

                                    *****

"Kak Lita..  Minggu depan ada acara Diesnatalis SMA kita. katanya semua eskul wajib menampilkan sesuatu di acara itu."ucap Kinar adik kelas 10. yang membuyarkan lamunan Lita.

"Oh yah? yaudah nanti kakak omongin sama anggota yang lain."

"Iyah kak, kalau begitu kinar pamit ke kelas duluan yah kak."pamit Kinar.

"Iyah."

"Huuufffttthh..."Lita berjalan menuju kelas nya dengan langkah yang lemas.
                              
                                         *****

   Triingggg
Bel pulang sudah berbunyi, semua siswa maupun siswi berbondong bondong untuk pulang kerumahnya masing masing, tetapi tidak dengan Lita, hari ini ada latihan di eskulnya.

Lita berjalan gontai menuju bascam Pramuka dengan tatapan terus tertunduk kebawah hingga tak mengetahui kehadiran Kak evan.

"Lita??? Kenapa melamun? ada masalah?" tanya kak evan.

"ehh ka evan.. emmm Lita gak apa apa ko kak." Alibi Lita.

"Oh yasudah..., jangan lupa eskul nanti kasih tau ke yang lain buat nampilin di acara diesnatalis minggu depan."

"Iyah ka. nanti saya sampaikan."

"kalau begitu saya permisi dulu."

"iyah ka."

saat eskul  seperti biasanya Naira sama sekali tidak membuka suaranya bahkan hanya untuk sekedar menyapa dirinya.

hari pun semakin larut, Lita memberi komando kepada adik kelas untuk membubarkan barisan. setelah semua bubar dan pulang kerumah masing masing. Lita dan teman satu angkatan nya belum bubar. mereka masih ada di dalam bascam untuk membahas acara latgab itu.

"Oke teman teman ada yang masih belum paham tentang acara itu?." ucap Lita setelah selesai menjelaskan seperti apa yang ada di acara latgab tersebut.

"Nah nanti di acara diesnatalis, gimana kalo kita nampilin Drama?."lanjut Lita.

"Emang waktunya cukup untuk latihan? kan waktunya tinggal satu minggu lagi."ucap gadis berambut sebahu itu, yah namanya Loli.

"Emmm... nanti setiap hari kita latihan, dan untuk tema, ada yang punya ide?" tanya Lita kepada seluruh teman teman nya.

"Lita... gimana kalo temanya tentang percintaan?"

"Huuuuuuuuuuuu." suara riuh dari semua orang yang ada di bascam. Fani yang barusan ngomong seperti itu hanya bisa cengengesan.

"Sudah.. sudaah..."lerai Lira.

"Lit.. gimana kalo tentang persahabatan?."

Lita sedikit tertarik dengan usulan Rara.

" jadi ceritanya gini.. ada dua orang pemeran utama, mereka berdua satu eskul . nah jadi satu orang diantara mereka berdua ada yang berhianat, dia merebut jabatan yang di angan angan kan oleh sahabatnya yang satu lagi.. gimana??."

Degg
"ko ceritanya kaya cerita aku sama Naira yah."  batin Lita.

"Woy Lita gimana dengan usulan gue?"sentak Rara.

"aaahh i..iyahh boleh... nanti tinggal tentuin pemeran nya aja.. nanti dari adik kelas bisa ikutan berpartisipasi."

                                        ****

Setelah selesai brifing buat acara minggu depan Lita dan teman teman nya pulang kerumah masing masing.

Naira sama sekali masih belum membuka suara untuk dirinya.. ingin rasanya Lita menyapa Naira dan bercanda tawa bersama Naira seperti dulu, tetapi takdir berkata lain.


ok guys kalau kalian suka ceritanya nantiin terus kelanjutan cerita gua jalan lupa follow dan like yah see you next time....

Semanis kenangan bersama SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang