𝐝𝐢𝐱 𝐣𝐨𝐮𝐫𝐬 [ seungjin ]✔️

day nine

hari ke sembilan, tanggal 31 desember, las vegas.

bukan hari terakhir, namun telah sampai ke penghujung.

setelah habiskan waktu kurang lebih lima jam untuk tuju kota tersebut, rombongan kini tengah antri untuk foto di las vegas sign.

hari ini mereka mulai perjalanan dengan waktu lebih siang dari biasanya, sehingga capai las vegas siang pula.

seungmin tatap lelaki di sebelahnya yang tengah fokus untuk ambil potret terbaik sign di depannya.

sesak. perasaan cintanya banyak sesakkan dadanya.

hwang hyunjin terlalu indah dan seungmin akui.

"kenapa ngeliatin? gue tau gue ganteng," kim seungmin tak sadar bahwa hyunjin telah tangkap basah dirinya yang tengah kagumi fitur-fitur di wajah hyunjin.

"emang ganteng kok, gue ngakuin," seungmin larikan tatapnya ke depan, enggan lihat respon dari yang lebih tua.

seungmin gosok-gosokkan kedua tangannya untuk lawan hawa dingin yang dibawa ketika angin berhembus. sebenarnya benci betul aktivitas yang tengah dilakukannya, yaitu berdiri di tempat terbuka seperti sekarang.

"dingin?" hyunjin tanyakan ketika dengar suara gosokan dari lelaki di sebelahnya.

"lumayan. perhaps karena gue benci dingin jadi makin kerasa," seungmin terkekeh, lalu masukkan kedua tangannya ke masing-masing saku yang ada di bagian kanan dan kiri jaketnya.

seungmin kira hyunjin akan kembali fokus pada kegiatannya, tak hiraukan jawaban yang dilontarnya.

namun nyatanya, sambil masih fokus—sekarang hyunjin tengah amati foto-foto yang diambilnya—tangan kanannya tergerak untuk tarik tangan kiri yang lebih muda dari sakunya.

tautkan jari-jarinya dengan jari-jari yang lebih muda, erat.

lalu masukkan kedua tangan mereka ke dalam saku jaketnya.

lakukan dengan tanpa satu sekon pun alihkan pandangnya dari layar kamera digitalnya.

memang pada dasarnya seungmin lemah, rasanya seluruh mukanya bagai didekatkan ke bara api.

rasanya ia memerah hingga telinga.

harus diakui tangannya menghangat. sebenarnya, bukan hanya tangannya—hatinya ikut menghangat.