Pocong Gondrong

226 5 1
                                    

Peringatan!!!
Jangan terlalu lama melihat ilustrasi di atas,karena memiliki aura yang negatif.Karena pocong ini berasal dari qarin merah yang menyimpan dendam serta amarah.

Namanya Giyanto,dia terbunuh karena persaingan sengit dunia preman di masa itu.

Giyanto dibuat mabuk,ditelanjangi dan di ikat setelah itu di potong tytydnya (njir tytyd)

Si tytyd itu adalah kelemahan sari Giyanto,satu2nya bagian tubuh yang tidak tersentuh oleh rajah.

Setelah di potong tytydnya,otomatis badan Giyanto kehilangan kekebalannya dan kesaktiannya.

Kelemahan itu di diketahui oleh 4 orang pembunuhnya dengan cara bertanya kepada seorang dukun.Kemudian dia di mutilasi lalu di buang di salah satu sungai besar di Jawa Tengah.

Saat itu awal tahun 2000an,sungai sedikit meluap sehingga mayat itu terbawa cukup jauh dari lokasi ia di buang.

4 hari kemudian mayat itu di temukan oleh seorang wanita paruh baya dengan kondisi sudah rusak,kulit terkelupas dan wajah yang sudah tidak dikenali.

Mayat itu sempat di simpan di ruang jenazah selama 1 bulan,karena tidak ada keluarga yang menjemput,pihak rumah sakit memutuskan untuk memakamkannya.

Mayat Giyanto kemudian di pocong dengan kain kafan dan di bungkus dengan plastik di bagian luarnya agar cairan mayatnya tidak menetes di sepanjang jalan.

Di pemakaman,mayat di taruh di liang lahat sedangkan plastik pembungkusnya diambil,sebelum membuka 7 simpul tali yang mengikat jenazah.

Namun sialnya ada beberapa simpul tali yang tidak terbuka dengan sempurna.Sehingga beberapa tali masih terikat walaupun tidak begitu kencang.

Pada hari2 tertentu sosok ini sering menampakkan diri dengan terbang sambil menangis,dan rambutnya yang khas terurai menutupi sebagian wajahnya.

Kamu mau merasakan kehadirannya??

Baca mantra ini

Yen teko ojo suwe suwe
Yen mulih ojo dewe dewe
Yen teko ambune gondo
Gawake sehelai rambut gondomu

Sedangkan untuk menyuruhnya pergi,bisa di bacakan mantra berikut sambil membakar sehelai rambut,rambutmu sendiri ataupu rambut orang lain terserah

Wes wayahe mulih
Gawa sehelai rambut iki
Ojo teko teko
Ojo gudho ning wayah wengi.



..............................

Aku menulis kisah ini,sambil terjun langsung melihat rangkaian videonya (dalam otakku)

Kusarankan jika kamu merinding saat membaca bagian mantra pemanggilnya,segera ambil sehelai rambut dan bakar sembari mengucap mantra untuk menyuruhnya pergi.

😚😚

Jagat LelembutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang