Short Story untuk Valentine
Contest 2020.Heartbreak
Just You.
•
•
“Kenapa? Mengapa Tuhan tidak pernah mendengarkan doaku?” tanyanya kepadaku.
Aku memilih diam, sejenak menarik tubuhnya agar lebih mendekat. Kupeluk Ia dengan erat, berharap seluruh perasaanku tersalurkan tanpa harus Aku ungkapkan lagi.
Kami tengah duduk diatas atap, memandangi kerlipan bintang dan langit malam yang semakin menggelap.
Rasanya sesak, setiap kali Ia bertanya kenapa dan mengapa?
Haruskah Aku menjawabnya?“Kadangkala pertanyaan-pertanyaan terasa rumit sekali, padahal jawabannya sederhana saja.” Aku bermonolog.
Berharap gadis ini tahu, apapun yang sedang Ia tanyakan sekarang adalah pertanyaan-pertanyaan yang sangat rumit untuk dapat kujawab.
Hanya satu, jawaban yang Ia inginkan sebenarnya sangatlah sederhana.Kamu harus merelakannya.
Kenapa Ia masih terus memikirkannya? bukankah ada Aku disini, seseorang yang selalu setia menemaninya di saat Ia bersedih dan terluka disetiap malam hanya karena mengingat Dia.
Hampir setiap malam, Aku hanya akan mendengar pertanyaan yang berulang-ulang dan Aku akan menjawab hal yang sama berulangkali juga hingga Aku lelah.
Kami berdua terlihat bodoh, batinku tertawa namun yang paling bodoh diantara kami berdua sudah pasti adalah diriku sendiri.Tentu saja, Ia bersedih untuk orang yang tepat.
Seseorang yang juga pernah mencintainya dan meninggalkannya dengan mudah.
Sedangkan diriku, bersedih hanya karena cintaku tak terbalas.
Bersembunyi dibalik kata teman yang mana malah membuatku lebih terlihat menyedihkan dibanding dirinya.Menjadi orang bodoh untuk diriku sendiri, dulu Aku tidak pernah peduli tentang sebuah perasaan.
Sebelum Aku mengenal gadis ini. Jennie Kim.
Seorang gadis yang mengajarkanku betapa hebatnya sebuah rasa yang bernamakan CINTA.
Aku terjatuh terlalu jauh, menganggumi sosoknya begitu dalam, hingga Aku lupa Ia juga tengah menganggumi sosok lain yang lebih sempurna.Ironis, Aku tidak pernah marah bahkan kecewa.
Aku menikmati semuanya, tangisan yang keluar dari kedua bola mata indah itu, segala keluhan yang keluar dari bibir mungilnya, juga hangat tubuhnya yang selalu memintaku agar memeluknya.
Menenangkan dirinya sementara diriku sendiri? kacau dan sama hancurnya.Aku tidak peduli seberapa banyak hatiku terluka, yang kutahu Aku hanya ingin membasuh luka Jennie dengan segala kasih dan rasa sayang yang Aku punya untuk dirinya.
“Aku mencintainya..”
Sayang..dengarlah.
Aku sudah mendengarkan kata-kata itu hampir seratus kali dalam satu hari. Mengalahkan jadwalku meminum obat jantung yang hanya tiga kali dalam sehari.
Bahkan, kau mengingatnya melebihi dosis yang dianjurkan seluruh Dokter untuk mengatasi rasa sakitmu.Aku tahu kau mencintainya, tapi bisakah? kau dengar sebentar saja, Aku juga sangat mencintaimu.
Setidaknya Aku pun sama, mencintaimu melebihi dosis yang sudah ditentukan.
Aku terlalu candu hanya karena mencintai seseorang melebihi diriku sendiri.
Tidakkah kau sadari itu, sayang?
KAMU SEDANG MEMBACA
•Heartbreak (Just You) • Jenlisa
FanfictionShort story untuk Valentine Contest 2020 ©2020 Copyright by Lazy_Monkey96