chapter 2

1K 161 7
                                    

Sebelum nya

"tunggu-tunggu bisa kau jelaskan dengan rinci?"

"hufftt... Jadi begini...."

Author POV

Arlen menceritakan dengan rinci bagaimana mereka bisa mendarat ditempat ini. Erwin manggut-manggut tetapi masih ragu, Sedangkan Leona sedang mengecek Kapsul tadi.

"jadi kalian ke sini karena mencoba alat temuan di masa kalian?"

"hum! Itu benar ojii-sama"

BRAK!!!

Leona datang dengan nafas terengah-engah.

"kuso megane apa kau tidak diajari sopan santun, huh?!"

[Name] menjitak kepala Leona keras membuat sang empu meringis.

"aww!! Sakit tau! Ngomong2 aku punya berita buruk!"

Leona berseru lalu mendekati meja Erwin, ia meletakan benda persegi hitam. Dari benda itu sebuah cahaya berpedar menampilkan sosok Mateus dalam bentuj hologram yang menyeringai licik.

"Ahahahaha! Bagaimana anak-anak? Penemuan ku hebat bukan?"

"M-mateus?!"

[Name] terkejut, firasat nya mengatakan ada maksut lain Mateus mengijinkan mereka mencoba penemuan nya.

"kalian cerdas tapi bodoh, kalian masih labil dan gampang dibodohi aku heran kenapa para tetua ngotot menjadikan kalian bertiga petinggi Scouting Legion"

"APA APAAN INI" Leona mengepalkan tangan nya.

"langsung ke inti nya saja lihat lah pemandangan indah ini"

Mateus menunjukan sebuah Video, di video tersebut tampak teman-teman lebih tepatnya seluruh prajurit Scouting Legion menangis histeris. Mereka berpakaian hitam memandang sendu bercampur sedih ke arah 3 foto remaja, [Name], Leona, dan Arlen.

"apa maksut nya ini?!!" Arlen sangat terkejut.

"dia sedari awal berniat membuang kita ke masa ini dan menyebarkan rumor kalau kita telah meninggal" wajah [Name] mengeras menahan marah.

"sangat sedih bukan? Dengan begini aku akan mudah menjatuhkan Scouting Legion perlahan, dan untuk kalian jadilah makanan Titan yang baik bersama kakek dan nenek kalian ya! Hahaha selamat tinggal!"

Cahaya itu meredup.

"sepertinya aku tak perlu menjelaskan lebih rinci lagi untuk yg kedua kali nya, Ojii-sama"

Arlen mengepalkan tangan hingga kuku kuku nya memutih.

"aku tau tadi ada keraguan di wajahmu, Erwin ojii-sama tapi pesan dari Mateus tadi bisa jadi bukti yang kuat" jelas [Name]

Erwin menutup mata nya lalu menghela nafas.

"baiklah aku percaya, tapi kalian harus menjalani sidang karena aku yakin Keith sudah melaporkan hal ini" jelas Erwin

Ketiga nya mengangguk paham

[Name] POV

Persidangan kami sudah dimulai. Aku hanya diam melihat perdebatan antara Erwin Ojii-sama dan menteri-menteri payah itu.

Dan untuk pertama kali itu juga aku melihat kakek buyut ku, Levi Ackerman. Mungkin saja Erwin ojii-san menceritakan tentang kedatangan kami, entahlah aku tak peduli.

Kami diborgol sejujurnya aku risih akan satu hal.

Borgol ini sudah dipakai berapa orang sih? Jangan jangan ada virus dan bakteri, ewh

The Past [Shingeki No Kyoujin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang