PROLOG

5 2 0
                                    

"Umur udah mau kepala tiga tapi nggak nikah-nikah. Nggak malu apa sama si Tika umur masih dua puluh tahun tapi udah punya anak tiga" cibir tetangga ketika melewati pagar rumahku.

Lagi dan lagi.

Cibiran itu selalu menjadi santapanku setiap hari.

Aku menghembuskan napas pelan sembari melanjutkan kegiatanku menyapu halaman depan rumah.

Kebetulan ini hari weekand jadi aku libur bekerja.

Kenapa orang disini tidak bisa mengerti tentang keadaanku?

Mereka sibuk mengomentari hidup orang lain.

Kalaupun aku bisa memilih, aku akan memohon kepada Tuhan agar jodohku segera didatangkan. Tapi aku bisa apa?

Setiap malam aku selalu menangis. Aku menangisi nasibku. Bukannya aku tidak mau menikah.

Siapa sih yang tidak mau menikah dengan orang tersayang lalu mempunyai anak dan happy ending?semua juga mau.

Tapi setiap manusia pasti punya jalannya masing-masing bukan?

Aku percaya jodoh sudah diatur sama sang penguasa. Tugasku cuma berdoa dan berusaha. Kalau jodohku belum datang mungkin ini belum waktu yang tepat.

Happy reading teman-temancu:*
Next-

KAPAN NIKAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang