04

856 106 0
                                    

-

1 minggu kemudian.

Third Person POV

"Teruntuk anak kelas 10 dan 11 diharapkan untuk turun ke lapangan karena upacara akan segera dilaksanakan." ucap Mr Choi selaku kepsek di sekolah ini menggunakan mic yang akan terdengar di setiap sudut speaker yang dipasang disekolah.

"Sana.. ke lapangan yuk itu kepsek udah manggil-manggil." ucap Dahyun yang juga merupakan teman sekelas Sana.

Sementara Sana masih menenggelamkan kepalanya di meja karena mengantuk. "Gue ngantuk Dub."

Dahyun mencoba membangunkan Sana dengan menggoyangkan badannya. "Ayo ih lo mau dihukum? Makanya tidur jangan kemaleman mbak."

Dahyun menarik paksa tangan Sana. "Ayo woy bangun."

"Iya-iya yaampun." ucap Sana pasrah dengan kelakuan Dahyun.

Sepanjang perjalanan menuju lapangan,terlihat banyak siswa dan siswi yang memuji kecantikan Sana.

"Sana cantik banget sumpah." ucap salah satu siswa laki-laki yang melihat Sana.

"Kalo aku jadi cowok udah aku tembak kamu San."

"Sana imut yaa."

"Sana notice aku dong."

"Sana kamu tuh kayak karakter anime yang aku tonton,cantik pake banget. Suaranya imut lagi."

"Sana gemesin ih...."

"Populer banget ya Sana ini." ucap Dahyun yang berjalan disamping Sana.

"Apa sih Dub,biasa aja kali." bantah Sana kemudian berjalan lebih cepat meninggalkan Dahyun sendirian.

Setelah sampai di lapangan,baik Sana maupun Dahyun berbaris sesuai dengan kelas. Tak lama kemudian upacara pun berlangsung. Upacara berlangsung dengan baik dan lancar. Setelah selesai,Kepala Sekolah meminta semua siswa dan siswi untuk tetap tinggal di posisinya karena akan ada sebuah pengumuman.

"Ah elah paling juga pengumuman lomba." ucap Dahyun kepada Sana.

"Iya kali. Masih ngantuk gue." ucap Sana kemudian menyenderkan kepalanya di bahu Dahyun.

"Senderan boleh,tidur jangan."

"Iya iya." ucap Sana yang masih menyenderkan kepalanya di bahu Dahyun.

"Baiklah anak-anak. Maaf telah membuat kalian semua mengganggu. Jadi berdirinya bapak disini adalah untuk mengumumkan prestasi yang telah diraih oleh teman kita.." 

"...Teman kalian sudah berhasil mencetak prestasi kesekian kalinya untuk sekolah ini. Dengan ini bapak umumkan bahwa sekolah kita memenangkan lomba olimpiade Matematika yang telah masuk ditingkat nasional. Dengan juara 1 diperoleh oleh Chou Tzuyu dari kelas XI IPA 1 dan juara 2 Elkie Chong dari kelas XI IPA 5. Beri tepuk tangan semuanya." ucap kepala sekolah kemudian mempersilahkan Tzuyu dan Elkie untuk berfoto bersama piala dan sertifikat yang telah mereka raih.

"Sana liat tuh. Tzuyumu juara." Dahyun bertepuk tangan begitupun juga dengan murid-murid lain.

Dahyun melihat wajah Sana yang kelihatan tidak terlalu bahagia. "Loh,ini muka kenapa muka kok ditekuk. Tzuyu juara tuh. Seneng dong... senyum." 

Sana menyingkirkan kepalanya dari bahu Dahyun. "Gue seneng kok."

"Tapi lo gak keliatan seneng tuh."

"Gue seneng ngeliat Tzuyu raih prestasi,tapi gue ga suka ngeliat cewek yang disamping Tzuyu. Berani-beraninya clingy sama Tzuyu.." ucap Sana kemudian menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

𝙸𝚛𝚒𝚍𝚎𝚜𝚌𝚎𝚗𝚝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang