Beginning

10 3 0
                                    


"Shit. Kenapa gue harus masuk kelas yang gaada anak famousnya," Rena menggerutu di dalam hatinya. 

Raynathan Pramantya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raynathan Pramantya. Rena panggilannya. Gadis yang baru menginjak umur 14 tahun ini mengikuti pembagian kelas 9. Dirinya sangat berharap agar satu kelas bersama teman kelas 8-nya dulu. Famous, fast update, dan tentunya rich people. Walau keluarga Rena bukanlah orang yang terlalu kaya seperti teman-temannya, tapi setidaknya ia dapat mengikuti perkembangan zaman.

 Walau keluarga Rena bukanlah orang yang terlalu kaya seperti teman-temannya, tapi setidaknya ia dapat mengikuti perkembangan zaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rena memasuki kelas barunya bersama Felly, teman kelas 8-nya dulu. Tentunya dengan pribadi hardgoing (susah bergabung dengan orang baru/kebalikan dari easygoing) Rena, dia tidak akan mengajak orang lain untuk menuju kelas.

Felly itu merupakan siswa peringkat 3 besar saat kelas 8. Tapi katanya Felly itu sedikit lemot. Kalau dilihat lewat aktifitas pembelajaran dia ga memperlihatkan kepintarannya. Tapi sifat rajin belajarnya saat ulangan semesteran membuatnya selalu masuk 3 besar.

"Kita duduk di bangku kedua dari depan untuk sementara. Karena gue belum sempet periksa dan ganti kacamata," Rena mengajak Felly.

"Oke ga masalah," Felly mengiyakan.

Sementara menunggu semua siswa masuk kelas. Rena memainkan handphonenya untuk mengecek instagram.

"Ren. Sebarisan kita semua cowo Ren," Felly memberitahu Rena.

Rena melihat sekeliling. Semua orang sudah memasuki kelas. Dan sangat benar apa yang dikatakan Felly. Sebarisan mereka semua full siswa laki-laki.

"Biarin Fel. Yang penting apa yang guru tulis itu keliatan di papan tulis," Rena lanjut memainkan handphonenya.

Felly hanya mengangguk dan melihat-lihat sekeliling kelas. Sekarang Rena tidak lagi fokus dengan handphonenya. Tapi ia ingin melihat lebih jelas siapa saja teman kelasnya.

"Fel. Menurut gue nih ya. Diliat dari muka-mukanya. Anak kelas ini pada Kpopers Fel," Rena memulai pembicaraan.

"Emang kenapa Ren. Ya baguslah biar tambah banyak temen," kata Felly.

Felly tidak tau persis sifat Rena ini. Rena bukan Kpopers juga benci dengan hal berbau Kpop, itu saja.
Felly, tidak perlu ditanyakan. Dia sudah terperangkap menjadi Kpopers sejak kelas 8 semester 2 karena dijejalkan MV oleh Kpopers kelas 8 dulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

From Small to LargeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang