#4

43 5 0
                                    

Darurat.

Udah bahaya.

Gue butuh pertolongan.

Gue butuh pertolongan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Butuh 2 menit buat trio wekwek sampe rooftop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Butuh 2 menit buat trio wekwek sampe rooftop. Eunsang palain mereka buka pintu, dibelakangnya ada Jinwoo sama Dohyon lagi makan lolipop.

"Jemputannya dateng." kata kak Yohan sambil berdiri, terus ngulurin tangannya buat bantu gue berdiri. Gue ngangguk dan nerima uluran tangannya, "gue duluan ya kak."

Langkah gue ketahan di ambang pintu karna kak Yohan manggil nama gue, "pulang sama gua ya,"

Gue ngedipin kata beberapa kali. Belum sempet jawab, Eunsang duluin gue, "Nema balik sama gue." Gue ngangguk-ngangguk tanda setuju kalo gue balik sama Eunsang. Gue ngelirik Eunsang, dia ngodein gue buat turun duluan. Mau gamau gue langsung nurut karna sorot matanya serem euy :(

Gue masuk ke gedung dan nunggu di tangga. Ga lama, mereka bertiga udah dibelakang gue.

"Ciee nema cie," ledek Dohyon. Asli ni anak gatau waktu banget, liat liat dong kalo mau ngeledekin, ini si Eunsang 5% lagi berubah jadi kakek lampir.

Eunsang nyuruh Jinwoo sama Dohyon balik ke kelas mereka. Perasaan gue udah gaenak nih kalo Eunsang udah diem gini.

"Sang.."

"Diem. Gue males ngomong sama lo."

"Jangan gitu dong.."

Dia ngebuang napas kasar sebelum ngegeser kursi dia jadi ke hadapan gue.

"Jeon Nema, lo udah gede. Not a 5 years old Nema that I used to know. Udah bisa jaga diri, kan? Lo sendiri kok yang bilang mereka serem. Ngerokok semua lagi. Apa yang lo harepin dari cowo kaya dia?"

"Sang don't be too much. Gue cuma mau balikin hp dia."

"Ya lo harusnya bilang sama gue, biar gue temenin. Jangan asal ngibrit aja sendirian. Giliran udah kaya tadi baru manggil kita kita."

"Iyaaa gue salah gue ga minta lo nemenin gue, maaf yaa. Jangan ngomel mulu ah cepet tua."

"Kalau gamau gue ngomel jangan gitu lagi. Lo tau kan gue paling males ngomel ngomel gini, buang buang tenaga, apalagi ngomel ke lo. Gue gamau marah marah, lo nya sih."

Gue ngehela napas.

"Gue cuma gamau lo kenapa-napa, Nem. Gue takut lo kenapa napa."

Gue senyumin dia, Eunsang yang soft udah balik. Gue ngambil pulpen dari tempat pensil terus buka notebook, i'm sorry, tulis gue disana terus ngasih kertas itu ke Eunsang.

Dia ketawa pelan terus noyol kepala gue, "dasar."

"ehehehehehehehe," gue cengegesan sampe gue inget, "tadi kata lo gue dicariin kakak osis?"

"Iya, lo disuruh sama kak Seungmoo, apa siapa ya? disuruh ke ruang osis nanti pas pulang sekolah."

Gue yang saat itu belum tau siapa 'kak Seungmoo' yang Eunsang maksud, nolak tawaran Eunsang buat nemenin gue. "Lo kan mau jemput nenek lo di airport hari ini. Lagipula gue dipanggilnya sama osis, bukan geng kak Yohan, tenang aja gue gabakal diapa-apain."

Paham kalimat gue, Eunsang ngangguk.

Gue.. gabakal diapa-apain kan?



;Lee Eunsang, si tukang ngomel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

;Lee Eunsang, si tukang ngomel.

Geng Motor | Produce X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang