《 Chapter 4 》

7.2K 700 48
                                    

Pagi harinya, Wei Ying terbangun tepat waktu ketika matahari masih baru akan bersinar di langit. Keadaan di luar masih sedikit gelap, hanya terlihat cahaya oranye yang menghangatkan.

Ia ingat, ini adalah seminggu setelah ia keluar dari rumah sakit. Dan tadi malam, Cangse Sanren memberi tahu dirinya bahwa ia harus ikut hadir dengan mereka ke acara yang diselenggarakan oleh Lan Corp. besok. Wei Ying mendadak gugup karena tahu kalau sosok mahasiswa bisnis itu berarti sudah pasti akan jadi tokoh utama di sana.

Tadi malam Wei Ying sempat menolak pada Cangse Sanren atau Wei Changze, tapi Wei Ying hanya diberi senyuman sebagai balasan. "A-Ying, kamu tahu kan, kalau Wei Corp. bekerja sama dengan Lan Corp.?"

"Uh." Wei Ying kelinglungan. "Aku tahu ... tapi, kenapa aku juga harus ikut?"

Wei Changze menaikkan alisnya, "Mengenalkanmu pada pewaris kedua Lan Corp.."

Dan itu berhasil membuat Wei Ying tersedak hebat oleh ludahnya sendiri.

|

.
.
.

Wei Ying menghela napasnya ketika ia berada di depan cermin kamarnya. Dirinya sudah siap dengan balutan jas hitam dengan kemeja putih dan dasi bergaris merah-hitam. Serta wajahnya yang putih sedikit dipoles oleh Cangse Sanren dan semakin membuatnya terlihat seperti boneka yang manis dan halus. Seperti sebuah manekin secantik giok.

"Ah, anak Mama memang luar biasa." Cangse Sanren tersenyum puas ketika ia menepuk-tepuk pundak anak semata wayangnya.

Wei Ying menatap dirinya dengan rona di wajahnya, membuat dirinya terlihat semakin manis. Kemudian, ia berkata, "Ma, berhenti menggodaku. Aku tidak seluar biasa itu, kok."

Wei Changze yang baru masuk ke kamar Wei Ying langsung terkesiap sebelum ia tersenyum lebar. "Baba bangga padamu. Ngomong-ngomong, A-Niang, surpressant-nya masih ada kan, punyanya A-Ying?"

"Masih." Cangse Sanren mengangguk. "Tapi seharusnya jadwal heat-nya masih belum datang sampai dua minggu ke depan."

Wei Ying senam jantung saat itu juga.

Bagaimana ia bisa bilang kalau ternyata pewaris kedua Lan Corp. itu adalah mate-nya yang tapi sebenarnya tidak Wei Ying kenali? Bagaimana ia harus mengontrol dan menekan feromonnya ketika ia sudah berada di sana?

-

Akhirnya, jalan terakhir yang bisa ia pilih adalah, "Ma, Ba. Aku ajak A-Cheng, A-Sang, dan A-Ning, ya?"

|

.
.
.

(No picture-
-Pinterest-ku karatan)

"Aku tidak menyangka kamu begitu lemah untuk seorang Omega."

Jiang Cheng mendengus lima menit setelah ia sampai di tempat Wei Ying berada. Ia sudah mengambil sampanye dari seorang pelayan yang menawari sambil berkeliling. Raut wajahnya tidak bisa dijelaskan-antara kesal karena waktu luangnya diganggu oleh Wei Ying atau bahagia karena bisa ketemu 'doi'nya.

"Jiang-xiong, itu bukanlah masalah besar, kan? Lagipula acara di sini cukup mewah-dan, oh! Dage-ku juga hadir di acara pertemuan ini, hebat sekali, ya?" Di sisi lain, Nie Huaisang tampaknya cukup menikmati waktunya di sini.

TOGETHER WITH YOU [ WangXian ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang