〖back story〗

371 33 1
                                    

—warning! NSFW!—

Before we die - flashback

Haruka yang baru menginjak umur 11 tahun itu sangat menyukai anak pindahan ini. Rambut merah, gigi tajamnya, mata indahnya, gaya renangnya, haru menyukai semuanya. Bahkan anak laki-laki ini lebih menarik daripada makoto. Anak tertua dari keluarga matsuoka, Rin matsuoka. Haru selalu memperhatikannya, bahkan ketika Rin sedang menggandeng adiknya.

Pelombaan pertama tim mereka– yang beranggotakan makoto sebagai gaya punggung, nagisa sebagai gaya dada, rin sebagai gaya kupu-kupu, dan haruka sebagai gaya bebas. Mereka sudah sering berlatih, jadi mereka yakin akan memenangkan medley pertama mereka. Pasti.

Kunci utama kemenangan mereka adalah gaya renang haruka yang bebas, tidak ada yang bisa mengalahkannya jika saat berenang, jika haru merasa bebas, pasti dia menang. Semua yakin dengan haru. Semua menyerahkannya.

Benar, mereka menang. Foto berempat mereka yang sedang tersenyum memegang medali– kecuali haru yang selalu datar, dipajang di iwatobi swimming club. Foto kebanggaan mereka berempat.

***

Perasaan Haru menjadi benalu baginya. Bagaimana tidak, baru saja ia ditolak oleh idolanya. Haruka yang saat ini sudah berumur 17 tahun, sudah cukup dewasa untuk menerima alasan Rin padanya. 'Menjijikan' itu adalah kata yang cocok untuk Haruka. Haruka tidak bisa menyalahkan Rin, memang yang salah adalah Haruka, yang telah memiliki perasaan kepada Rin.

Rin akan kembali ke amerika 3 jam lagi, tapi Haru tidak berani untuk mengantarnya. Haru serahkan itu kepada Makoto, sahabatnya. Nagisa juga ikut menemani, jika hanya berdua, itu akan canggung bukan, apalagi ini adalah Makoto.

.

Haruka menunggu sendirian di rumah, menunggu Makoto pulang. Bukan Ibu atau Ayahnya yang dia tunggu, melainkan sahabat kecilnya itu. Tidak sadar bahwa dia sudah menjadi anak nakal, Haruka terus melakukan ini setiap harinya. Alasannya sederhana, Haruka takut sendirian, dia ingin ditemani Makoto, dan ingin memakan masakan buatan Makoto.

/brak!

Makoto menyudutkan haruka di tembok, Haruka panik, jantungnya berdebar, wajah makoto terlihat bersemangat.

"Aku sudah tahu, kudengar kamu ditolak Rin, benar begitu?"

Haru menelan ludah, ragu akan apa yang dia jawab setelahnya, dia mengangguk pelan, "y-ya.."

"Haha! Lihat, dia tidak mencintaimu, Haru-chan. Aku, aku mencintaimu! Gunakan aku." kata makoto.

Haruka kaget mendengarnya. Gunakan? Apa maksudnya? Haruka pikir makoto bermaksud menyemangatinya.

"terima kasih."

"Kau akan menggunakan ku??" Makoto tambah bersemangat.

"m-maksudmu menggunakan seperti apa..?"

Makoto tidak menjawabnya, ia langsung mencium Haruka dengan paksa. Lidahnya menguasai mulut Haruka. Haruka kehabisan nafas, "m-mako...ngh.."

"seperti ini! Aku mencintaimu, haru. Kau bisa menggunakan aku sebagai pelampiasanmu. Rin pasti merasa sedih dan menyesal telah menolakmu." lanjut makoto.

Haruka tidak terlalu jelas mendengarnya, dia sudah terduduk lemas di lantai, makoto masih memegang tangan haruka dengan erat, sambil menyeringai kepada haruka, "akan kujadikan kamu milikku, haru."

***

Sekolah tetap mereka lakukan, tidak merasa canggung, istirahat pun tetap berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

✓ Deep swim | Free FF | makoharuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang