Anna Iager sibuk mengemudikan mobil kecilnya di jalan raya kota Chicago, saat itu seluruh kota kian menggelap. Kereta-kereta super cepat sibuk berjalan ke sana-kemari di atas mobilnya. Di setiap sisi gedung, terlihat layar-layar besar menampilkan berita yang bisa dibilang buruk.
Seluruh kota dikejutkan dengan adanya isu penyerangan dari salah satu pemberontak negara yang kini berada dekat kota Chicago. Semua orang waspada, setiap berita dan kabar terkini terus menerus mereka terima. Tak jarang beberapa berita palsu membuat mereka panik.
Wanita pirang itu, mengemudikan mobilnya menuju sebuah gedung putih bergaya kuno di salah satu sudut kota. Gedung itu adalah gedung Pengawas Umum Chicago yang telah berdiri sejak tahun 2050, sebuah warisan leluhur yang terus dipelihara oleh pemerintah kota.
Anna segera menempatkan mobilnya di salah satu lahan parkir, kemudian keluar dari mobil dan berjalan masuk ke salah satu pintu otomatis gedung tersebut, dia telah lengkap dengan setelan seragam kemeja putih dan rok biru gelap.
Setelah menunjukkan kartu identitasnya kepada petugas, ia dipersilahkan masuk ke sebuah ruang rapat kecil yang hanya berisi beberapa kursi dan meja. Di dalam sudah menunggu seorang mata-mata bernama Aaron Sandford dan seorang pria dari divisi informatika pengawas umum bernama Barzini.
Kasus ini, divisi informatika adalah sekelompok orang yang berkewajiban mengurus isu yang menyebar luas di kota Chicago. Anna mengambil tempat duduk di antara mereka berdua, sembari memasang raut datar menunggu salah satu dari dua pria itu angkat bicara.
"Anna ... ini adalah Aaron Sandford yang akan menjadi partnermu," kata Barzini dengan nada sedikit gugup.
"Aku Aaron," ucap Aaron sambil tersenyum ramah memperkenalkan dirinya.
"Hai partner, kau sudah tahu siapa aku bukan?" jawab Anna menanggapi Aaron tanpa membalas senyumannya. "Barzini, aku tak bisa membayangkan bagaimana bisa divisi kalian terlambat memberi kabar kepada kami semua atas ancaman penyerangan itu? Sekarang saat kabar ini sudah menjadi buah bibir, fraksi lain di kota terus menerus menyorot kita. Sebenarnya untuk apa kalian gunakan semua gadget-gadget canggih itu?" sindir Anna kesal.
"Anna ... karena saranmu itulah kabar ini menjadi buah bibir. Kau memilih menyebarkan berita ini secara masif kepada penduduk kota, mereka perlu waktu Anna. Tidak bisa kau langsung menyebar berita itu, itu hanya akan menyebabkan kepanikan massal," jelas Barzini.
"Perlu waktu untuk apa? Waktu agar mereka bisa menghabiskan detik-detik terakhir sebelum habis dihancurkan?" tanya Anna dengan nada kesal.
"Wow-wow ... apa kalian sering berdebat seperti ini? Apa aku juga akan merasakan hal yang sama saat bekerja dengan orang ini?" tanya Aaron kepada Barzini sambil memperhatikan Anna. Barzini hanya menggerakkan kepala ke samping, mengiyakan tebakan Aaron.
"Hei partner, aku akan ke distrik Thompson besok pagi, kau akan ikut denganku? Kau itu detektif, kan?" tanya Anna memastikan.
"Mata-mata," jawab Aaron singkat.
"Oh iya, kuharap kau bisa ikut denganku," ujar Anna sambil tersenyum.
***
Di hari-hari berikutnya, mereka bekerja bersama sesuai dengan prosedur yang ada. Pada hari pertama, di distrik Thompson mereka tak menemukan apa-apa dan hanya melihat kegiatan para anggota militer yang membosankan. Hari selanjutnya, mereka segera menyelidiki pusat transportasi darat kota Chicago.
Seorang wanita tua mengaku melihat seorang pria kulit hitam berjalan kaki sambil membawa senjata dengan ditemani seekor anjing, jaraknya sekitar 25 km dari kota Chicago. Dilihat dari arahnya berjalan, pria itu tampak berjalan ke pusat kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Law of Candor ( Challenge by FAMTS )
Science FictionCerita pendek yang mengisahkan tentang faksi Candor dalam melawan Factionless. Terinspirasi dari film Divergent, namun semua alur ceritanya murni dari pemikiran para member @famts_writer Kolaborasi dengan member yang lainnya: @Sarinaava @Harrywjy @...