O1

45 7 5
                                    

namaku jung subin

yah, sebenarnya aku hanya seorang lelaki biasa yang bekerja paruh waktu sebagai barista di salah satu kafe yang ada di seoul untuk mencukupi kebutuhan hidupku karena sekarang aku hidup sendiri disini.

ibuku sudah tenang di surga dan ayahku yang aku sendiri tidak tahu apakah ia masih hidup atau tidak karena aku saja tidak tahu dimana dan seperti apa rupanya dari aku kecil hingga sekarang.

ah iya, aku juga memiliki pekerjaan tetap, detektif

sebenarnya aku masih tidak yakin apakah biaa disebut detektif, tapi chan-hyung ㅡpemilik kafe sekaligus orang yang sudah kuanggap seperti kakak kandungkuㅡ mengatakan jika itu benar-benar detektif, jadi aku mengiyakan saja.

awalnya aku hanya bekerja sebagai detektif, memecahkan berbagai kasus, lalu jika sudah diberi bayaran aku akan kembali ke apartmen dan tidur.

tapi setelah dipikir-pikir itu membuat hidupku sangat membosankan jadi aku bekerja paruh waktu di kafe milik chan-hyung sekaligus bersosialisasi dengan orang-orang.

oke sekian cerita tentang diriku sekaligus sebuah TMI

sekarang aku sedang berada di perpustakaan umum untuk membaca beberapa buku tentang kenegaraan dan hanya sekedar bersantai

"permisi" ucap seseorang sambil menepuk pundakku

aku pun menoleh kearah sumber suara itu

hmmm, cantik juga

tunggu kenapa aku berpikiran seperti itu?

"boleh duduk sini ga? kayaknya meja lain udah penuh" tanya nya padaku

aku pun melihat ke sekitar dan yah sepertinya memang begitu

"boleh" kataku sambil ku anggukkan kepalaku

perempuan tadi pun duduk didepanku dan mulai membaca buku yang tadi ia bawa

bukunya lumayan banyak, semuanya juga tentang sosial dan bahasa

apakah dia orang asing? atau dia ingin pergi ke negara asing? aku ingin bertanya tapi ego ku mendorongku untuk diam, jadilah aku hanya mengedarkan pandanganku ke jendela dan melihat kota seoul dari sini

"ga baca buku juga?" tanya nya padaku

"engga, dah baca tadi, tapi gue males pulang" jawabku seadanya

memang aku masih malas untuk pulang, lagian juga jarang jarang aku berada di luar apartmen dan kafe jika tidak sedang bertugas

"apa ga bosen cuma liat ke jendela gitu?" tanya nya lagi

"ga juga sih, lu juga kenapa bawa bukunya banyak banget" tanyaku refleks

astaga, terkutuklah rasa ingin tahuku yang sangat tinggi ini

"nanti ada kelas malem sama kuis sosiologi, jadi belajar dari sekarang" jawabnya

ah, seorang mahasiswa

"tapi itu kenapa ada buku bahasa juga?, katanya tadi cuma kuis sosiologi" ucapku

"pengen aja, udah hobi belajar bahasa asing gue" jawabnya

"kenapa gak masuk jurusan bahasa aja?" tanyaku lagi

"males banget, mending belajar otodidak, ohiya kita belum kenalan ya? gue jeon hana" ucapnya sambil mengajakku berjabat tangan

"jung subin" jawabku sambil membalas jabatan tangan itu

drrtt drrttt

"chan-hyung? tumben banget nelpon" ucapku melihat ke arah ponselku, aku pun mengangkat telpon dari chan-hyung

unknownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang