Married.

42 1 0
                                    


"Saya nikahkan engkau, Obyan Jumhur bin Darmawan Jumhur , dengan putri saya, Syafia Alaydrus binti Haris Al Habib dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Saya terima nikahnya, Syafia Alaydrus binti Haris Al Habib dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

Sejak kalimat itu diserukan, disaat itupula keadaanku berbeda jauh dari sebelumnya. nggak jauh juga sih, sedikit aja berubahnya hehe..

Aku Syafia, mahasiswi semester 4 jurusan Arsitektur di Universitas Negeri di daerah Solo. aku dinikahkan sama orang beda fakultas yang jelas-jelas aku ga kenal dia sama sekali. kita nikah juga atas dasar ayah dari suamiku yang menginginkan untuk segera halal, yang ternyata juga merupakan teman dari Abi aku sendiri. aku sih nggak masalah ketika memang diharuskan segera untuk menyempurnakan separuh agama, tapi aku jadi semakin separuh hati ketika tau aku perempuan yang bukan dia mau. 

um.. dia suamiku maksudnya..

Obyan. aku memanggilnya dengan sebutan mas Oby karena emang orang-orang kampus biasa memanggilnya dengan sebutan itu. 

Aku baru tau, Mas Oby memiliki track record yang bagus dikampus ketika abi memberi tauku saat paggilan kami sedang berlangsung. Aktivis kampus ternyata, suka ikut-ikut demo dijalan, dan parahnya aku juga baru tau Mas Oby mantan Presiden BEM Fakultas taun lalu. 

banyak orang bilang, Mas Oby itu berkarisma, goodlooking juga, dia bukan pinter, tapi dia cerdas dalam hal apapun, dan kecakapannya bagus dalam memimpin, dia juga udah punya penghasilan yang cukup padahal Ayahnya juga masih bisa dikatakan diatas rata-rata kalo dianggap berpunya. anak yang kalo ngomong lebih nyaman pake lo-gue ke temen--dia anak depok,  cuek banget sama hal-hal yang menurutnya ga penting.

nah.. ini sih yang aku garis bawahin di kalimat terakhir. pas aku denger dari orang kalimat itu, aku sempat ragu, emang gitu ya mas Oby? terus selama dikontrakan aku jadi sering merhatiin, ternyata emang aku tu ga penting buat dia ya? disapa aja kalo mau pergi doang, berikutnya ga ada kabar apa-apa lagi dari dia sampe ketemu pagi besoknya. 

Pokoknya aku ngerasa kayak ga pantes banget sama masnya, apalagi aku yang keliatan buluk, sama sekali ga pake polesan make up kayak kebanyakan temen perempuannya di kampus. aku perempuan yang cuma berpoles bedak sama lipbalm mah bisa apa? 

gapapa, aku ga make make up. penting aku tetap cantik dengan jilbabku. 

Jarak kita 2 tahun. iya, masnya mahasiswa akhir yang bentar lagi bakal lulus. setelah akad, aku langsung diboyong ke kontrakan dekat kampus yang udah dia sediakan dan sewa, kontrakan sementara selama kami kuliah di solo. 

selama 2 minggu tinggal bareng Mas Oby, aku bisa sedikit memahami karakter mas Oby tu kayak apa. Masnya emang terlihat lebih banyak ga ada ekspresinya tapi dia bakal ramah dan mengganti mimik wajahnya yang hangat ketika ia bertemu dengan orang-orang tua, lansia atau semacamnya. 

hmm.. apa aku harus jadi orang tua dulu mas biar kamu ramah sama aku? 

Mas Oby, kebanyakan datarnya. aku kadang ga tau dia lagi seneng, marah, atau sedih. kayak gampang banget nutupin semuanya dari orang. 

Sehari setelah akad, aku dianggurin gitu aja di kontrakan karena emang masnya sibuk banget ngurusin masalah kampus. hidup dia lebih banyak dikampusnya. aku awal sebel karena kayak ga dianggap keberadaanku, tapi lama-lama aku coba buat mahamin semuanya walaupun masnya belum mau terbuka sama aku. 

Tapi Mas Oby selalu ijin kok kalo mau kemana-mananya. ijin pas dirumah aja. berikutnya ga ada dah tu yang namanya ijin-ijin. pernah tu sempat sehari masnya nggak ada kegiatan di kampus, dan dia tumben banget menetap lama di rumah. iya, nggak ada kegiatan selain mantengin hape dia yang selalu dia bawa kemana-kemana. ya macem orang sibuk gitu, sekali ditinggal bentar, hapenya ga bisa diem. saking sibuknya, aku tawarin makan, minum, sampe berak pun cuman dijawab dehaman doang. 

ok, aku gapapa mas kamu giniin.

emang keliatan banget ya aku bukan perempuan yang dia harapkan? :)

tapi aku berharap dan yakin sih, cinta bakal ada seiring berjalannya waktu, dan mengubah segala sesuatu yang ada di diri Mas Oby juga.

jadi, aku bakal nunggu kamu mas buat mau terbuka sama aku. 

Selamat Hidup bahagia bareng aku mas Oby! 



------------------------------------------------------------------------

NOTE AUTHORRRRR 

Prolog tanpa percakapan gapapa kan ya?

jenuh dikit gpp lah ya.. eheheeh

aku juga bingung itu gimana cara nyampeinnya 

amburadul banget bahasa sama tata letaknya ><

maap yow gaes.. part berikut bakal lebih enak deh insya allah wkwkwk



ClichéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang