4. Hijab? Yes or No

14 0 0
                                    

Hatiku mengatakan IYA dan fikiranku mengatakan TIDAK
Hati  ×  Fikiran

Diana Aggrelia Syafitri

💦

Bulan dan beberapa bintang yang terlihat menerawang dari jendala kamarku yang sengaja gordengnya aku biarkan masih terbuka. Dalam pencahayaan lampu yang terang membuatku semakin fokus dengan setiap tulisan dan beberapa angka yang tercetak dalam buku pelajaranku. Aku sibuk menyelesaikan tugas pr yang diberikan oleh Bu Rita untuk membuat laporan hasil praktik mengenai pH dalam buku tulisku dengan pena bertinta hitam.

Setelah satu jam aku berhasil menyelesaikannya dan segera mematikan lampu belajarku yang berada di samping tumpukan buku-buku milikku. Tak sengaja mataku menangkap kain yang aku ingat itu pemberian terakhhir dari Bram ketika dia hendak pergi meningalkanku di restro itu.

Tanganku meraihnya, membuka lipatan demi lipatan hingga ku kibaskan, barulah aku tau itu sebuah jilbab. Aku langsung teringat dengan jilbab yang diberikan oleh Bella. Dengan segera aku membuka zipper tasku dan mengambil kantong kresek warna pink. Aku membukanya, juga isinya yang sama-sama sebuah jilbab juga ciputnya dan menjadi dua buah jilbab pertama yang aku punya. Dari Bram berwarna biru langit dan satunya dari Bella berwarna Millo.

Dua orang yang aku sayangi sama-sama memberi aku jilbab. Jilbab yang digunakan untuk menutupi rambutku.

Aku tertegun dan membentuk lengkungan di sudut bibirku.

Dengan segera aku membawa dua buah jilbab juga ciputnya itu ke depan cermin yang ada di meja rias milikku. Tanganku meraih jedai dan membiarkan benda itu menyatukan rambutku dan menjepitnya. Aku mengambil satu lembar jilbab yang berwarna biru dan melipatnya membentuk segitiga dan aku letakkan di atas kepalaku yang sebelumnya telah memakai ciput dan meyatukan dengan sebuah peniti kecil.

Aku tersenyum sembari melihat bayanganku sendiri dalam cermin. Hijabku sudah terbalut dan menutupi rambutku dengan sempurna.

Tok!tok!!

Suaranya berasal dari balik pintu kamarku dan tak lama seorang wanita paruh baya dengan hijab berwarna abu tua masuk dan pandangannya melihat ke arah aku yang sedang duduk di depan meja rias.

Mata terlihat membulat dan senyum semringah yang memperlihatkan ada kerutan di sudut matanya.

"MasyaAllah sayang, kamu cantik banget" puji nya sembari menelungkupkan tangannya di kedua pipiku yang berhasil merona atas pujian darinya.

"Bunda ih" aku berdecak sedikit merajuk.

"Bunda enggak bohong loh kamu cantik banget pakai hijab ini" lagi-lagi Bunda merayuku dengan mencolek daguku.

"Eh Bunda, Diana mau Tanya sesuatu dong" Tanya Diana

"Katakan mau nanya apa?"

Diana menarik tangan bunda dan membawa wanita paruh baya itu duduk ditepi tempat tidurnya juga bersampingan denganku.

"Kenapa Bunda mau pakai hijab?" tanyaku serius pada Bunda.

Bunda tersenyum, "Harus banget Bunda jawab" katanya sembari sedikit tertawa.

"Ih Bunda kok udah kayak Ban Reno aja! Ngeselin!" jawabku kesal.

"Jangan ngambek dong. Nih ya kenapa Bunda pakai hijab? Ya karena Bunda menginginkan Opa masuk syurga juga sekaligus menjalankan perintahnya Allah" kata Bunda mantap.

"Gitu ya Bun? Bella pernah bilang sama Diana katanya kalau anak perempuan enggak pakai jilbab dan rambutnya dilihat oleh orang-orang yang bukan mahramnya itu dapat berimpas buruk sama Ayahnya? Katanya Cuman karena anak perempuannya enggak pakai hijab Ayahnya dimasukin neraka oleh Allah. Itu bener gak Bun? " tanyaku penasaran.

Bunda tersenyum sendu .

"Allah pernah berfirman "Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak perempuan, dan perempuan-perempuan mukmin agar mereka mengulurkan jilbabnya. Dengan demikian mereka lebih mudah dikenal dan mereka tidak akan diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS Al-Ahzab : [59])" kata Bunda.

"Yang diucapkan oleh Bella itu juga bener, sangat bener lebih tepatnya. Ada sebuah hadist yang berbunyi seperti ini 'Satu langkah wanita keluar rumah tanpa menutup aurat, maka satu langkah pula ayahnya masuk neraka' yang artinya Ayah berperan besar dalam menyuruh istri juga anak perempuannya untuk taat menutupi auratnya,karena sebagai pemimpin tugas ayah juga untuk membimbing anaknya untuk dapat memahami agama Islam dengan sempurna" sambunya menjawab dan menjelaskan secara detail padaku.

Aku tertegun mendengar setiap tutur kata yang Bunda sampaikan sama aku . Masa iya gara-gara aku gak pakai hijab Ayah dimasukkan dalam Neraka. Aku berfikir keras.

"Jadi gimana? Diana udah mau kan pakai hijab? Demi Allah dan demi Ayah sayang juga untuk kebaikan kamu"

Vote dan comment nya dong bebs!!

February 12, 2020

Muara HijrahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang