Delapan

5K 492 71
                                    

Sedari tadi Jennie tak tenang. Pikiran nya melanglang buana entah kemana. Semenjak kejadian Rose datang menemuinya, memeluk erat tubuhnya, lalu setelah itu pergi begitu saja. Meninggalkan Jennie dengan segala pikiran buruk nya. Apaa lagi setelah kejadian tadi malam nomor nya tidak bisa di hubungi, selalu tidak aktif.

Jennie sudah berulang kali mengirim pesan namun tak ada satupun yang di balas.

Padahal biasanya Rose itu selalu gercep, tak pernah sekalipun mengabaikan pesan dari Jennie, tak pernah membuat Jennie menunggu selama ini.

Walau kenyataan nya Jennie sendiri sering mengabaikan perhatian perhatian kecil dari Rose. Jarang membuka pesan pesan nya. Kecuali kalau Jennie nya lagi gabut banget baru dia mau bales pesan dari si mesum itu.

Jennie tau Rose tak akan berbuat hal hal gila yang membahayakan hidupnya. Hanya saja entah kenapa perasaan nya malah jadi tak karuan. Terlebih saat Jennie tau motor kesayangan si blonde itu ada di parkiran sekolahnya.

Jennie sudah berusaha mencari Rose ke kantin, ke wc, ke kelas, ketaman, bahkan Jennie sudah mencari ke perpustakaan sekolah. Namun nihil Jennie tak menemukan keberadaan Rose.

Tak biasanya Rose menghilang begitu saja.
Biasanya Rose tak pernah absen untuk mengganggunya. Membuatnya kesal sekaligus jengkel dengan segala tingkah tengil dan absurudnya. Tapi setelah Rose menghilang Jennie malah merasa kehilangan. Terlebih temen kampretnya  malah ikut ikutan menghilang 

"Wen," panggil Jennie yang kebetulan melihat Wendy sedang celingak celinguk di depan kelas nya

Wendy yang ngerasa di panggil pun menoleh kearah Jennie yang kini tampak berlari kecil menghampiri dirinya.

"Kenapa Jen?" Tanya Wendy

"Lo lihat Rose atau Irene gitu?"

"Gw juga kurang tau Jen, motornya sih ada tapi orang nya gak tau pergi kemana," jawab Wendy seadanya

Jennie menggaruk belakang kepalanya, lalu tersenyum canggung. sedikit malu juga sih sebenarnya. Secara kan Wendy ini temen karib nya Rose terlebih Jennie gak terlalu akrab dengan teman teman Rose kecuali Lisa

"Loh itu mereka," Wendy menunjuk kearah Irene juga Rose yang kini tampak asik bercanda, sesekali mereka tertawa tanpa memperdulikan sekitarnya, tak ketinggalan lengan Rose yang merangkul bahu Irene

"Sejak kapan mereka sedekat itu?" Batin Jennie

"Rose, Irene," panggil Wendy melambai lambaikan tangannya kearah Serene, tak lupa Wendy memasang sedikit senyum palsunya

Irene dan Rose kompak menoleh kearah Wendy dan juga Jennie. Lalu mereka berjalan menghampiri keduanya.

"Ada apa kah gerangan tumben kumpul kumpul di mari?" Tanya Rose dengan cengiran khasnya

Wendy geplak  kepala belakang Rose," kumpul kumpul bapak Lo, kita berdua kumpul darimananya? Lagian Lo darimana sih dari tadi di cariin juga," cerocos Wendy sedikit kesal juga ngeliat tangan Rose masih betah ngerangkul Irene.

Punya temen gak ada adab emang

"Cie nyariin," senyum Rose colek colek dagu Wendy

"Dih najis," kesal Wendy nepis tangan Rose dari dagu nya

"Mara mara mulu bule Canada, kenapa sih kenapa? Pms?" Tanya Rose dengan kekehan di akhir kalimatnya, Lucu aja gitu Wendy kan sama seperti dirinya mana mungkin bisa pms !

Rose tuh kalau pinter suka kebangetan emang

Wendy memutar kedua bola matanya malas," ini tadi Jennie-----

Gebetan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang