Bagian 1

11 3 0
                                    

Pagi hari cuaca yang lumayan cerah. Aku terbangun karena sinar matahari yang menembus jendela kamar ku dan menyilaukan mataku.Aku terbangun bukan karena sinar matahari saja, aku juga terbangun karena bermimpi aneh dan terlihat sangat konyol.

Samar samar aku sudah mendengar suara dari omelan mama ku. Oh... aku tidak suka itu.

Dengan berat hati aku kuatkan diriku untuk bangun dari tempat tidur. Setelah bisa bangkit dari medan magnet terbesar di bumi (kasur) aku berjalan menuju kamar mandi sambil menguncit rambut ku yang panjang dan hitam.

" Apakah kau sudah menemukan sekolah yang tepat? Kau harus segera menemukannya." Omelnya

"Apaan sih Ma pagi pagi udah bahas soal itu, apa nggak ada yang lain?" Aku menjawab dengan rasa kesal dan muak. Saat ku lihat wajah Mama ku dia mungkin terlihat sangat kesal pada anaknya yang susah di atur.
Well aku memang anak yang sangat keras kepala.

"Sudah sudah pagi pagi kok bertengkar kalian ini nggak pernah akur apa?" Lerai Ayah ku dia adalah seorang yang sangat baik pada putri putri nya mungkin dia lebih baik daripada Mama kalau lagi ngomel.

Aku berjalan menuju kamar mandi sambil mengambil peralatan mandi ku. Setelah aku bersiap siap dan pergi menuju Ayah ku yang sudah menunggu mengambil motor di depan.

"Yah, ayo berangkat May lumayan agak telat ini." Ucap ku pada Ayah ku yang sudah menunggu.

"Maka dari itu cepat naik nanti kamu telat lho." Balas nya.

Seperti biasa aku diantar Ayah ku menggunakan motor beat besar sambil menikmati udara udara pagi yang baik bagi paru paru. Tiba tiba Ayah ku berkata sesuatu.

"Nak nanti sepulang sekolah ikut Ayah sebentar Ayah mau tunjukin sesuatu ke kamu, bisa kan?" Ucap nya.

"Aku bisa tapi memangnya kita mau kemana?" Tanya ku ragu.

"Udah ikut aja nanti kamu tau sendiri dan satu lagi kamu meski harus jaga sikap mu apalagi keras kepalamu itu y." Kata Ayah ku sambil menasehati ku secara random.

"Ayah sengaja ya sambil nasehati aku?" Tanyaku sambil turun dari motor yang sudah berada di gerbang Sd ku.

~~~

Bel sekolah berbunyi yang menandakan siswa dan siswi waktunya untuk pulang. Aku berjalan keluar kelas sambil berbicara dengan teman sekelasku.

"Hei lihat Ayah mu sudah menunggu mu tuh." Dia menunjuk Ayah ku yang terlihat sangat aku menemui sesuatu.

"Ya udah kalau gitu aku duluan y." Balasku sambil melambaikan tanganku pada teman ku.

Aku langsung menuju ke Ayahku yang sudah menunggu ku.

"Ayo Yah aku mau mengerjakan pr, ada pr tadi soalnya."

Tiba tiba Ayah ku berbicara "Nanti aja kamu sekarang ikut Ayah seperti yang Ayah bilang tadi."

"Tapi Yah aku harus......."Sebelum aku meneruskan perkataanku Ayah ku langsung memotongnya. Well aku sedikit kesal padanya untuk hari ini.

"Udah jangan kebanyakan ngomong cepetan naik dan ikut Ayah ke suatu tempat!" Perintahnya.

"Tapi aku nggak akan di jodohkan."

"Kamu ini ngomong apa sih jangan sembarangan, ayo cepet." Aku sangat puas menjaili Ayah ku ya meskipun dia mempunyai anak yang sedikit kurang ajar tetapi dia masih sayang pada putrinya.

~~~

Aku sampai di sebuah sekolah yang terlihat dengan tema kuno dan aku pertama kalinya tidak menyangka kalau itu adalah sekolah. Perasaanku mulai terasa tidak enak.

Aku melihat lihat sekitar dan menemukan sebuah tempat yang penuh dengan sampah, apakah itu tempat pembuangan sampah? Tapi mengapa dibiarkan terbuka begitu saja itu malah membuat baunya menyebar. Itulah keluhan ku.

Aku berhenti tepat di depan ruang kepala sekolah.

Ayah ku mengetuk pintu kayu jati yang agak terlihat tua saat setelahnya terdengar suara dari dalam yang mengizinkan aku dan Ayah ku untuk masuk, suaranya terdengar berat namun nada ucapannya sangat terdengar lembut.

Aku masuk dengan menjaga perilaku. Aku melihat banyak piala, lukisan, dan pastinya banyak dokumen di rak rak yang tersusun rapih.
Saat kulihat orang yang sedang saling salam dengan Ayah ku tubuhnya terlihat sedikit tua tapi sikapnya dengan orang lain kulihat lihat sangatlah ramah.

"Ayo mari silahkan duduk tidak usah sungkan sungkan." Ucapnya.

Aku segera duduk di atas sofa berwarna merah maroon yang sangat nyaman. Aku melihat Ayah ku dan orang itu berbincang bincang santai layaknya sudah sangat dekat.

Ayah ku berkata "Perkenalkan ini adalah anak ku yang kedua dia sekarang kelas 6, aku bingung mau mencarikan sekolah dia dimana. Apakah aku boleh menitipkan anak ku ini disini?" Jelasnya panjang lebar

Aku baru tahu kalau Ayah mendaftarkanku ke sekolah yang ternyata jaraknya tidak jauh dengan rumah. Sekolah ini bernama Camelia High School.

"Ayo perkenalkan namamu dengan sopan!" Suruh Ayah ku.

"Nama saya adalah Elizabeth May, umur saya 12 tahun, saya biasa di panggil May." Kenalku pada orang itu.

"Aku Van Helsing kepala sekolah disini, senang berkenalan dengan mu." Balas nya dengan lembut." Jadi apakah kamu mau bersekolah disini?" Tanya dengan lembut.

"Kalau dia mau mau saja sebenarnya, ya kan May?" Tanya Ayah ku mencoba meyakinkanku untuk berkata "ya".

"Ya aku sangat suka sekali dengan sekolah ini." Jawab ku dengan sedikit terpaksa.

"Kalau begitu silahkan kemari ikut saya!" Ajak Pak Helsing menuju sebuah meja kerja.

Aku langsung mengambil tas ku dan mengikuti Pak Helsing. Pak Helsing menyuruhku untuk duduk dan mengeluarkan peralatan tulis ku.

"Coba kamu keluarkan peralatan tulis mu dan kerjakan soal ini!" Suruh Pak Helsing dengan lembut dan ramah.

"Baik Pak." Jawabku.

Aku mengerjakan soalnya dengan sangat teliti di dalam soal itu ada banyak mata pelajaran seperti matematika, ipa, ips, bahasa indonesia, dan bahasa inggris. Aku selesai dalam waktu 30 menit dalam 25 soal.

"Permisi, saya sudah selesai mengerjakan soalnya saya taruh dimana ya?" Ucap ku yang mungkin sudah memotong pembicaraan antara Ayah ku dan Pak Helsing.

"Oh sudah selesai, taruh sini saja." Jawab Pak Helsing.

"Jadi apa anakku diterima disini?" Tanya Ayahku kepada Pak Helsing.

"Untuk masalah itu bisa saja. Apakah kau sudah siap menitipkan anakmu disini? biaya sekolah ini tidaklah bersahabat." Balas Pak Helsing.

"Untuk anakku apa yang tidak bisa." Jawaban Ayah sangat membuat hatiku terenyuh.
"Ya kan May." Dia menyenggol ku.

Dengan cepat aku berkata"Ya"

●●●

To be Continued
Terima Kasih

Love Story May Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang