senja

39 17 0
                                    

"Awalnya sih iya gue kira
senja itu lebih indah dari
segalanya, tapi ternyata gue
salah, yang paling indah itu
liat senyum lo, Sa."

-Rafa Bello Ananta-

🦄🦄🦄🦄🦄

"Woy Rafa cepetan sini!" panggil seorang wanita berkulit putih yang amat jelita.

"Iya, bentar." Ucap lelaki tampan dengan ransel dibahunya.

"RAFA BELLO ANANTA!!!" teriak perempuan itu.

"IYA SASA ADIWIJAYA !!! SABAR!!!" teriak balik lelaki itu.

"Lama banget sih lo Raf, keburu senjanya ilang nih!" ujar Sasa kesal.

"IYA SASA KU SAYANG." Jawab Rafa sambil berlari menuju sasa yang telah duduk dipinggir danau.

"Indah banget gak sih senjanya." Ujar sasa dengan senyum manisnya sambil menatap kearah langit.

"Hmmm awalnya sih iya gue kira senja itu lebih indah dari segalanya, tapi ternyata gue salah, yang paling indah itu liat senyum lo, Sa." Ucap Rafa dengan volume suara kecil sehingga sasa tidak mendengar ucapannya itu.

"Apa? lo ngomong sesuatu?" tanya Sasa.

"Enggak, gue tadi cuman kagum aja sama ciptaan Tuhan gue."

"Tuhan lo yah Tuhan gue juga Raf!!"

"Hahahhaha iya Sa gue tau kok Tuhan kita sama."

"Hahahaha."

Mereka tertawa ditemani senja yang perlahan mulai menghilang.

🦄🦄🦄🦄🦄🦄

"Ayo pulang, Sa, udah malam nih nanti lo dicariin sama Bunda." Ajak Rafa.

"Okay, bos!" jawab Sasa.

"Iya gue tau gue bos lo tapi jangan sok imut gitu kali ngomongnya." Cetus Rafa yang sambil tertawa memegang tangan Sasa.

"Idih lo bukan bos gue Rafa!" ucap Sasa yang mengikuti arah jalannya Rafa.

"Lo mau makan dulu gak Sa sebelum balik?" tanya Rafa dengan posisi tangan masih menggenggam tangan Sasa.

"Gak mau! Gue mau langsung balik aja soalnya tugas gue banyak banget akhir-akhir ini." Ucap Sasa.

"Oh gitu yaudah langsung ke parkiran aja deh kalo gitu."

"Yoi guys let's go!"

"Nih safety belt lo Sa."

"Rafaaaaaaa, pasangin dong. sasa mau ngebalasin chat dari teman-teman sasa nih." Ujar Sasa dengan manjanya.

"Iya deh Rafa pasangin ya." Sambil memasangkan belt Sasa.

"Udah gak usah mainin hp dulu,kita kan mau balik. Nanti kalo udah nyampe rumah baru deh lo boleh megang hp terus balesin chat dari teman-teman lo." Sambung rafa sambil mengambil hp sasa dari genggaman pemiliknya

"Rafaaaa jangan disita terus dong hp gue. Iya deh gue gak mainin hp tapi balikin dulu hp gue." Ujar Sasa kesal.

"Okay janji sama gue jangan main hp lagi kalo kita mau pergi ya!" sambil menjulurkan jari manisnya ke arah Sasa.

"Iya Rafa gue janji." Ujar Sasa sambil membalas juluran jari manis Rafa.

"Yaudah ayo balik." Sambung Sasa.

"Gelang lo mana, Sa?" ujar Rafa sambil melihat ke arah tangan Sasa.

"Eh bentar Raf gue turun dulu kayaknya gelang persahabatan kita ketinggalan dipinggir danau tadi."

"Mau gue temenin gak?"

"Gak usah Raf, gue ambil gelangnya sendiri aja." Ucap Sasa dan langsung turun dari mobil rafa untuk mengambil gelang persahabatannya.

Tak lama sasa kembali ke mobil rafa tapi dia tak langsung masuk.

"Ketemu nih." Ujar Sasa sambil memperlihatkan gelangnya.

"Okay, buruan masuk, Sa!"

"Iya Rafa, ini gue mau masuk!"

"Apa perlu gue yang harus bukain pintu mobil buat lo?"

"Oh ide yang bagus Fa, bukain pintu mobilnya ya buat gue." Ujar Sasa sambil tertawa melihat rafa yang langsung turun dari mobil dan kemudian membukakan pintu untuknya.

"Buruan masuk, dah gue bukain nih, Sa." Celetus rafa

"Terimakasih Rafa ganteng."

"Udah jangan banyak cincong Sa ini gue capek nunggu lo masuk!"

"Iya iya ni gue masuk." Ujar Sasa sambil masuk ke mobil rafa diikuti Rafa yang kemudian masuk juga ke mobil.

"Mau gue pasangin safety belt nya lagi?" tanya Rafa.

"Enggak usah raf, gue kan anaknya mandiri gak perlu lo pasangin, gue juga bisa pasang sendiri."

"Oh mandiri ya, yaudah besok-besok gue gak mau pasangin belt lagi!"

"Jangan gitu dong Raf gue kan cuman bercanda."

"Pasangin belt atuh akang kasep." sambung sasa.

"Hhmm okay."

"Udah kan ayo jalan" ucap Sasa.

"Iya Tuan Putri" balasnya.

🦄🦄🦄🦄🦄🦄


"Woy Saa!" ujarnya sambil menggerak-gerakkan lengan sasa yang sedang tertidur dipundaknya.

"Hhmm udah sampe ya?" ujar sasa yang masih setengah sadar.

"Yoi tuan putri sudah sampai di kerajaannya."

"Okay makasih dayang."

"Kok dayang? gue kan cowok sa!!!" ujar rafa heran.

"Iya sayang gue tau."

"sayang?" ujar rafa bingung.

"Idih baperan lo fa baru dibilang sayang aja udah terbang eww banget gak tu." cetus sasa.

"Anjiirr bukan baper sa! gue cuman heran aja soalnya terakhir kali lo manggil gue sayang itu lo ada maunya!"

"Idihh sok tau nih Bambank."

"Apaan si jubaedah!"

"Ehh nama asisten rumah tangga gue tu."

"Oh iya lupa gue sa."

"Yaudah babay gue ngantuk banget ni!" ujar Sasa dan langsung turun dari mobil Rafa.

"Iya Sa." sambil melihat Sasa yang perlahan-lahan masuk ke dalam rumahnya.

🦄🦄🦄🦄🦄🦄

SARAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang