"Engga Sa. Chatting sama lo udah cukup bagi gue."
-Rafa Bello Ananta-
🦄🦄🦄🦄🦄
"Anjir kenyang banget gue." ujar Sasa
"Iya, gue juga nih gila sih makanan kantin emang paling the best."
"Pinjem handphone Raf."
"Itu pakai aja sepuas lo Sa."
"Gak kok, gue cuma mau buka instagram doang, soalny dihandphone
Gue gak bisa kebuka.""Loh kok gitu? Percuma lo beli mahal-mahal Sa kalo gitu mah." ledek Rafa.
"Iya juga ya, yaudah besok gue minta Papa beliin handphone persis sama kayak punya lo."
"Terserah lo, tapi jangan bilang ke Om Agma kalo gue yang ngomporin lo ya."
"Santai bro, pasti gue bilang kok."
"Kampret lo Sa." ucapnya sambil tertawa.
Saat handphone Rafa masih digenggaman Sasa, Terdapat notifications dari perempuan yang bernama Stella. Tapi Sasa langsung mebukan dan membalas nortification itu tanpa bilang ke Rafa terlebih dahulu.
STELLA
Hai Fa.
Hai juga
Tumben lo bales
Emang kenapa?
Gak apa - apa
Oh gitu
Mengetik...
"Sa lo lagi main apa sih?"
"Gue lagi balesin chat dari Stella temen lo ni."
"Kenapa lo balas chat dari dia Sa?"
"Emang kanapa?"
"Siniin handphonenya." gumamnya dan langsung menyita handphonenya dari genggaman Sasa.
"Lo kenapa sih? Tumben banget ni lo marah sama gue cuman karena balasin chat dari orang."
"Kan dia jadi gak berenti chat gue Sa."
"Dih, gakpapa dong Raf. Biar lo ada yang chat." ketus Sasa.
"Engga Sa. Chatting sama lo udah cukup bagi gue."
"Aaa Rafa gue jadi terharu dengernya." ucap Sasa yang tak disadar pipinya telah basah oleh air mata.
"Sa, kok lo nangis?" tanya Rafa yang langsung mengusap air mata dipipi Sasa.
"Rafa, gue terharu banget denger ini. Entah kenapa perkataan lo barusan kerasa banget dihati gue. Gue tau sih lo cuma anggep gue sahabat, tapi gue juga pengen lo bahagia. Gak bergantung terus sama gue." Gumamnya dalam hati.
"Gakpapa Raf, tapi lo juga harus ingat! Gue pasti gak selamanya ada buat lo. Gue mau lo ada pacar yang bisa selalu nemenin hari-hari lo Raf." ujar Sasa.
"Gak perlu gue harus punya pacar kan biar bisa ada yang nemenin gue? Sekarang cukup punya lo, sahabat terbaik gue. Itu aja udah cukup kok! SELAMA MASIH ADA LO, GUE GAK BUTUH ORANG LAIN LAGI SA."
KAMU SEDANG MEMBACA
SARAVA
Teen Fictionjatuh cinta diam-diam dengan sahabat sendiri, saling merasakan, tapi belum berani mengungkapkan. masi merasa takut untuk mengumkapkan rasa yang telah Lama terpendam. takut yang dia rasakan tak sama dengan yang kurasakan saat bersamanya, takut Dia pe...