chapter 1

12 0 0
                                    

Assalamualaikum
Happy Reading😊

Tok...tok...tok

"Assalamualaikum bunda". Ucap fiyah sambil mencium tangan bunda

"Waalaikumssalam. Udah pulang nak?". Ucap bunda sambil tersenyum manis

"Udah bun kalau begitu fiyah ke kamar dulu ya bun". Ucap fiyah yang langsung bergegas menuju kamarnya
"Iya nak"

Dikamar fiyah langsung menganti pakaiannya dan melaksanakan kewajibanya. Setelah semuanya selesai fiyah langsung membantu bundanya untuk memasak makan malam.

"Assalamualaikum bunda, hari ini mau masak apa bun ?". Ucap fiyah
"Waalaikumsalam, hari ini bunda mau masak
s

ayur sop, tempe  goreng, dan ayam goreng". Ucap bunda

" kalau begitu fiya bantu ya bun ?"ucap fiyah sambil tersenyum.

"Iya boleh nak". Ucap bunda .

Mereka berdua memasak sambil bercerita dan bercanda hingga terdengar suara azan magrib kemudian bunda mengajakku untuk solat magrib berjamaah karena kebetulan bang rafiq dan ayah belum pulang dari kerjanya dan baru akan pulang ba'da isya dan kandang ba'da magrib. Dan akhirnya yang di tunggu tungu pun datang. Mereka adalah abang dan ayahnya fiyah dan mereka pun makan malam bersama dengan hikmat dan tidak ada satu suarapun yang ada hanya suara dentingang sendok dan juga piring.

===

Fiyah pov

Di kamar fiyah sedang simbuknya dengan pulpen dan bukunya fiyah sedang mengerjakan tugas yang akan di kumpulkan besok.

Tok....tok....tok...

"Asslamualaikum dek". Ucap rafiq yang merupakan abangnya fiyah.

"Waalaikumsalam bang". Ucap fiyah sambil tersenyum sehingga menampakan lesung pipinya.

"Lagi sibuk ya dek?" Tanya bang rafiq

"Enggak kok bang fiyah lagi ngerjain tugas dari guru ini  tinggal dikit lagi kok". Jawab fiyah

"Ouh abang mau cerita deh sama fiyah boleh gak?". Ucap bang rafiq

"Boleh kok bang memangnya mau cerita apa bang?". Jawab fiya yang sekarang sedang menghadap abanya itu. Dan disini fiyah dapat melihat raut wajah abangnya yang sedang binggung itu.

"Jadi gini dek abang ada niatan baik untuk menghitbah Nisa ."

"Abang yakin mau khitbah kak Nisa ?". Ucap fiyah
Kak Nisa adalah teman majelis di rumah , dan fiyah juga sangat dekat dengan Nisa dan satu lagi abangnya sangat mengagumi kak nisa

"Iya abang yakin dek. Kamu mau gak bantu abang?". Ucap bang rafiq sambil tersenyum

"Iya bang,fiyah siap bantu abang kok kalau gitu besok kita bilang bunda dan ayah". Ucap fiyah

Keeseokan paginya

===

"Assalamualaikum bunda?" Ucap fiyah sambil tersenyum ke bundanya

"Waalaikumssalam putri bunda". Ucap bunda

" oh iya bunda fiyah mau langsung berangkat ajah ya bun soalnya fiyah mau piket dulu bun".

" Tapi kamu belum sarapan fiyah, kamu makan dulu ya ?" Ucap bunda

"Enggak deh bun nanti ajah ? Balas fiyah

"Y udah deh tapi kamu harus makanya bunda takut asam lambung kamu naik oke?" Iya bun

"Bundaaa...." terik seseorang tetapi bukan fiyah melainkan abanya

"Astagfirullah abang jangan teriak-teriak bang."

"Hehehe...  maaf bun". Balas rafiq

"Loh fi kok kamu udh bawa tas ajah gak sarapan dulu." Tanya bang rafiq

"Gak sempat abangg". Jawab fiyah

"Y udah abang anterin ke sekolah kamu ya". Tawar bang rafiq

"Tapi emang abang gak sarapan dulu terus abang gak berangkat ke kantor? ". Tanya fiyah

"Abang mau cuti dulu dek, kalo soal sarapan kamu tenang ajah". Jawab bang rafiq

Ohh yaudah ayo sekarang bang anterin fiyah nya

Iya dekk

===

Setelah sampai di sekolah tiba tiba ada temanya bang rafiq dan ternyata dia mengatarkan adiknya ke sekolah dan yang membuat aku kaget adalah adiknya sahabat ku sendiri

"Fiyah...." teriak Aisyah

"Iya Aisyah gak usah teriak teriak juga aku dengar kali" .  jawab Fiyah

"Hehehe iya maaf, ohh iya bang rafiq kenal sama kakak aku". Tanya Aisyah

"Iya kakak mu ini teman dekat abang waktu SMA". Jawab bang rafiq

"Ouhh". Jawab Aisyah

"Y udah bang, kak aku masuk kelas  dulu ya bang ". Pamit fiyah

Semoga kalian suka ya sama cerita akuu
Jangan lupa vote yahh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AfiyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang