~Published on 3 Mar, 2020~
A/n:
Karena ada yang minta lanjut, yuk lanjut. Mulai masuk ke permasalahannya ya.
Nggggg... agak r-18 kayaknya ._..
.
.
Jika sebelumnya Dome yang uring-uringan karena komentar penggemar, kali ini yang uring-uringan adalah Pavel.
Bukan. Bukan karena mereka menyebutnya manis ataupun imut. Pavel sebenarnya menganggap itu lucu dan membiarkannya. Namun yang jadi fokus kali ini adalah foto yang dikomentari manis dan imut itu.
Pasalnya di foto itu terlihat Dome yang seperti akan menggigit lengan Pavel. Bukan kali ini saja. Sebelumnya juga ada foto yang menangkap Dome ingin menggigit lehernya.
Para penggemar hanya mengomentari nakal, menggoda imaginary couple itu. Mereka hanya menganggapnya lucu dan imut. Namun mereka tidak tahu bahwa yang terlihat itu memang benar apa adanya.
Sebenarnya Pavel tau Dome sudah beberapa kali mencoba tuk menggigitnya diam-diam. Pavel diam saja karena tau Dome melakukannya tidak sengaja dan masih berusaha untuk menahan diri.
Dome sudah bertahan sampai saat ini karena tekadnya yang kuat. Kalau pun Dome sudah tidak tahan, pasti ia akan segera bilang padanya. Pavel tidak mau menghancurkan harga diri Dome. Makanya Pavel hanya menunggu Dome untuk berbicara dengan sendirinya.
Ah. Tunggu. Mungkin karena harga dirinya yang tinggi itulah makanya Dome tidak berbicara apapun?
Abaikan saat malam purnama. Saat itu memang pengecualian untuk dirinya. Tapi baru saja seminggu sejak malam itu. Terlalu cepat baginya untuk haus darah. Lagipula Dome masih bertingkah normal seperti biasanya.
Pavel bukannya takut. Hanya saja ia khawatir. Khawatir Dome menyiksa dirinya dengan memaksa untuk bertahan. Khawatir bahwa identitas Dome akan ketahuan oleh publik umum.
Pavel tidak mau orang lain mengetahui rahasia Dome. Hanya ia sendiri yang boleh. Apakah ia bersikap terlalu egois?
"Pavel..."
Pavel terperanjat mendapati Dome yang tiba-tiba berada di apartemennya. Ia langsung saja berdiri dari posisi berbaringnya.
"Dome? Bagaimana kau bisa masuk?"
Pavel tidak merasa ada yang membuka pintu apartemennya.
"Jendela."
Perhatian Pavel tertuju pada beranda dengan jendela yang terbuka menganga lebar. Benar saja, Pavel lupa menutup jendela.
Tunggu. Ini lantai 10. Bagaimana caranya ia naik? Apakah benar vampir bisa terbang? Apakah mereka mempunyai sayap yang tersembunyi? Atau kekuatan mereka dalam hal memanjat?
"Kenapa tidak lewat pintu?"
"Terlalu lama."
"Ng... o..ke..? Lalu, kenapa kemari?"
Pavel juga tidak ingat ia punya janji dengan Dome. Karena itu ia hanya berbaring sambil bermain ponsel. Setelah itu ia berencana untuk langsung tidur.
Dome tidak menjawab Pavel. Ia malah mendekati Pavel, segera menghapus jarak diantara mereka.
Jangan bilang kalau Dome haus?
"Dome, apa yang kau lakukan?" Tanya Pavel begitu Dome berdiri tepat di hadapannya.
"Minum." Jawab Dome tepat ditelinga Pavel membuatnya sedikit bergidik.
"Tunggu!" Pavel mendorong dada Dome pelan agar sedikit menjauh. "Bukannya seminggu yang lalu aku sudah memberikanmu darah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Bite Me
VampireSebenarnya Pavel tau Dome sudah beberapa kali mencoba tuk menggigitnya diam-diam.