2

2 0 0
                                    

Mataku buram , aku teringat kejadian semalam apakah itu mimpi ? . Gift untung hanya mimpi kalo bukan...
Eh tunggu..... Tsania terbangun di kamar petak kecil tapi minimalis dan teratur,
Eh udah bangun laki laki yang lengkap dengan jens hitam dan kemeja putih dan kacamata gold dengan rambut yang fluffy ala ala Korean boy.

Eh.. ka.. kamu siapa ? Trus kenapa aku ada disini . Laki laki itu membuang napas , huft syukurlah kamu sudah bangun , gini ya saya tidak ada maksud jahat kekamu , kemarin saat pulang kuliah saya lihat muka familiar. Dan ternyata benar kamu Tsania , begini ya saya tid , ya yaudah saya bakal pergi dari sini , dan makasih maaf ngerepotin blom juga menyelesaikan kalimat Tsania memotong pembicaraan lelaki itu dan langsung pergi.

Sebenarnya ia juga sangat bingung tapi satu satunya jalan adalah hapenya.
Dengan bantuan translate dan Mbah gugel Tsania mampu menyewa apartemen yang tidak jauh dari rumah lelaki tersebut ya bisa dibilang sangat dekat, Tsania pikir dia adalah lelaki yang baik yang tak punya niat jahat kepadanya.

Tok..tok....tokk  terdengar suara ketukan beberapa kali . Tsania mengetuk pintu rumah lelaki tersebut karena mau tidak mau dia satu satunya orang yang bisa menolong Tsania , tapi sudah beberapa kali Tsania mengetuk tapi pintu tidak kunjung dibuka ia menyerah pikirnya esok ia akan lakukan , saat dijalan ia melihat ada satu jembatan yang terlihat bagus dan indah , entahlah ia hanya ingin menenangkan pikiranya disana .

Tsania ? , Saat Tsania menengok ia mendapati pria yang semalam menolongnya , saat itu Tsania langsung mengutarakan maksud dan tujuanya kepada lelaki tersebut.

Haha... Ternyata ada juga kekurangan dari seorang Tsania lelaki itu haya tertawa sekilas , ya saya akan bantu tapi berjanjilah jika apa yang kamu cari tidak ada kamu akan kembali ke Indonesia .

Tsania pikir ya sudah , lagian ia juga tak punya alasan lagi jika tujuan ia tidak tercapai disini.

Oke.. jadi besok kamu libur ? , Tsania memang tidak langsung percaya kepada orang sebelumnya ia sudah menelepon supir pribadinya mengenai lelaki ini , dan lelaki ini memang tidak ada riwayat kejahatan sedikitpun , ya besok saya free jadi besok kita langsung kesana ?, Ya tentu jawab Tsania penuh kepercayaan diri.

Saat ini Tsania ingin kesebuah alamat dimana ia mendapati surat dari sang ibu , saat itu memang ibu bertengkar dengan ayah jadi ibu pindah kethailand , ibu sering beberapa kali menyuratiku tentu saja lewat supir pribadiku , aku hanya bingung bagaimana bisa ? Pertengkaran hebat antara ayah dan ibu terjadi , sedangkan hubungan mereka memang harmonis.

Saat ini Tsania dan lelaki itu sedang menduduki deretan tengah dibus
Hmm Wesley... Tsania memangil nama lelaki tersebut tapi saat ia menngok lelaki itu tampak sangat kaget , ba bagaimana bisa kau tahu namaku ?
Matanya yang tajam membuat bungkam Tsania , tapi saat itu Tsania hanya memalingkan pandangan dan bilang kemarin aku melihat kartu pelajarmu , kartu pelajarmu berbahasa Thailand ? , Untuk kedua kalinya Tsania mengeles hmm Iya saya coba pake google translate .

Sesmapainya dirumah tersebut Tsania disambut oleh perempuan bedress putih . Sontak Tsania kaget parasnya tak percaya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

60 Days In ThaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang