him.hari ini bisa dibilang sebagai hari yang sangat hectic di kantor. kenapa begitu? karena secara tiba-tiba pemegang saham perusahaan dan kepala divisi seluruh manajemen kantor ini disuruh ikut rapat dadakan. alamat pertanda negara api menyerang kalo begini.
gue sebagai asisten kepala divisi manajemen game pun harus ikut andil dalam rapat ini. idih mager banget dah.
sumpah ya dengan males-malesan gue menyiapkan berlembar-lembar dokumen yang gue perlukan untuk rapat kali ini. gak ketinggalan materi rapatnya yang sudah dibagikan saat jam makan siang tadi.
“pak evan, ini materi rapat hari ini. sudah saya stabilo beberapa poin penting yang akan dibahas secara detail dalam rapat kali ini.” ucap gue pada evan, kepala divisi manajemen game sekaligus merangkap atasan gue dan juga sohib tongkrongan gue aslinya haha.
oh iya sampe lupa loh gue belom kenalan. hahaha gak penting banget anjir. ah udah lah lanjut. okey, nama gue mikael jevran angkasa. temen-temen gue biasa manggil el. gue saat ini bekerja di salah satu perusahaan pengembangan internet. dan seperti yang kalian tahu gue menjabat sebagai asisten kepala divisi manajemen game.
lanjut ke kehidupan perkantoran gue yang hari ini asem banget karena rapat melulu. sekitar 2 jam lebih deretan para pemegang saham itu beradu argumentasi dengan setiap kepala divisi perusahaan membicarakan tentang turunnya pengguna internet pada laman kami, juga tentang penurunan performa game yang kami rilis baru 4 bulan kemarin itu, dan lain-lainnya. akhirnya rapat selesai dengan hasil ; segala perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan oleh tiap divisi perusahaan.
iya lembur lagi aja gue. penat banget anjir.
gue menjatuhkan tubuh ke kasur empuk milik gue setelah selesai mandi dan ganti baju. gue melirik jam yang menggantung di dinding kamar, sudah jam setengah sebelas lewat rupanya. dan lagi-lagi malam ini gue tidur sendiri karena bang jeffrey memberi tahu kalau dirinya menginap dirumah pacarnya.
kadang gue heran sama abang gue satu itu, udah mapan padahal bukannya halalin aja itu pacarnya malah mengulur-ulur waktu dengan alasan uang nyicil rumahnya belum kekumpul. hilih. belom aja dia gue aduin ke bunda kalo sering nginep dirumah pacarnya. ya meskipun gue gak tau abang gue itu ngapain aja dirumah pacarnya. astagfirullah mikael luruskan pikiranmu nak, batin gue bergejolak. haha.
baru saja gue hendak mematikan lampu kamar, gue mendengar suara isak tangis yang cukup kencang dari arah balkon kamar gue.
gue menghampiri asal suara tangisan itu yang ternyata berada tepat disebelah balkon kamar gue. seorang gadis dengan tubuh memeluk lututnya dan wajahnya yang ia tenggelamkan dibalik kedua tangannya itu terlihat sesenggukan. bahunya bergetar hebat. suata tangisnya kian terdengar. gue tidak mengenal siapa gadis ini, tapi melihatnya begitu sendu membuat dada gue ikut sesak.
dengan banyak keraguan gue memberanikan diri mengambil dua langkah maju mendekat pada gadis itu.
“excuse me, are you okay?” gue buka suara. sepertinya mengejutkan gadis itu, karena setelahnya dia mendongak menatap gue sedikit kaget. dengan wajahnya yang kacau disebabkan air mata dan ingus yang membasahi hidungnya.
“lo gapapa?” tanya gue sekali lagi.
dia bangkit berdiri dan menyeka hidungnya. “i'm okay.”
begitu menjawab singkat gadis itu langsung secepat kilat masuk dan menutup jendela balkonnya. tak lupa ia rapatkan tirai penutup yang gue lihat berwarna putih tulang itu. meninggalkan gue yang masih berdiri ditempat semula.
“dia kayak cewek yang–”
ting
1 pesan masuk ke ponsel gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oceana
Fanfictionoceana, gadis berparas lembut nan lugu yang ternyata menyimpan banyak luka di sepanjang dua puluh tahun hidupnya. memilih jalan singkat untuk tetap bertahan di bumi ini hingga akhirnya ia bertemu seorang yang mungkin, mungkin dapat memberi secercah...