Malam hari-Rumah sakit
.
.
.
.
.
.
."Kondisinya melemah dok" sahut perawat itu
"Cegah pendarahannya ! Ambilkan stock darah sekarang !", Teriak sang dokter disertai anggukan cepat oleh para perawatnya.Dari balik ruangan itu bisa dilihat ada dua orang dengan kondisi yang kacau terduduk lemas dengan tatapan kosongnya
"Dia pasti kuat, jangan bersedih lagi" ucap seorang lelaki memecah lamunanku
"Ya tuhan selamatkan dia" jawabku pasrah
Perlahan tangan lelaki itu merangkul bahuku reflek aku menyandarkan kepalaku ke bahunya"Dia akan baik baik saja kan ? Jawab aku Kenzo !"
Pria itu hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Reisha, dia hanya menepuk pelan bahunya membantu Reisha untuk tenang.
Hampir 1 jam Dokter itu berkutat di ruang Operasi, perasaan kami semakin tidak karuan karena dokter tak kunjung keluar dari ruangan itu.
_dalam ruang operasi_
"Siapkan alatnya !"
"Atur tegangannya secara bertahap ! Kau perhatikan monitornya !" Menunjuk seorang perawatnya
Para perawat hanya bisa mengangguk tanpa banyak bicara."Begin... 1 2 3" ucap sang dokter
"Clear" teriak perawat memberi aba aba
Setelah 10 menit jantung Bella kembali berdetak walapun lemah namun cukup untuk melanjutkan proses operasinyaTidak lama setelah itu Dokter keluar dengan raut wajah yang tak bisa kuartikan, ia menghembuskan nafas dengan kasar dan perlahan mendekat ke arahku.
"Kami sudah berusaha sebaik mungkin, ia kehilangan banyak darah saat prosedur operasi berlangsung"
"Apa maksudnya dok ?" Tanyaku penasaran
"Dia koma, yang bisa kita lakukan hanya berharap akan datang keajaiban untuk nak Bella"
Bagaikan ditimpa beban yang besar, tubuhku melemah mendengar perkataan dokter itu
bagaimana bisa ini terjadi kepada sahabatku, Ingin rasanya aku istirahat sejenak saja... aku lelah dengan keadaanku yang seperti ini, siang malam aku berusaha untuk mencari uang untuk biaya rumah sakit Bella, ya kami bertiga adalah anak yatim piatu kami terbiasa hidup susah namun, akhir akhir ini entah karena apa keadaan semakin mempersulit kami."Anda walinya bukan ? Untuk pembayaran biaya pelunasan operasi serta perawatan intensif pasca operasi juga biaya kamar bisa anda bayarkan dalam waktu 3 hari dari sekarang"
kami hanya bisa mengangguk pasrah mengingat angka angka yang belum kami lunasi
Setelah mengatakan hal itu dokter pergi bersama perawatnya meninggalkan kami yang masih tertegun dengan keadaan ini."Aku harus cari pekerjaan lain, bella bersabarlah" batin Kenzo
"Aku ingin menjaganya, aku ingin bersama Bella Kenzo" pintaku
"Lebih baik kamu istirahat dirumah, besok kamu ada jadwal kuliah minggu ini aku saja yang merawatnya, kita bergantian setiap minggunya, kita harus mencari uang juga untuk hidup kita dan juga untuk perawatan Bella disini"
jawab Kenzo pelan, Aku hanya bisa mengangguk pasrah mendengar kata kata Kenzo"Aku duluan ken, jaga Bella ya"
ia tidak menjawabku dan hanya mengangguk perlahan, dengan langkah berat aku pergi meninggalkan Rumah sakit itu.
ditengah perjalanan aku melihat ada wanita yang sedang berlutut dengan keadaan sangat kacau dihadapan seorang lelaki misterius itu, perlahan aku mulai mendekati kerumunan para pria itu dan betapa terkejutnya aku melihat bekas cambukan di paha putihnya dan darah diujung bibirnya belum lagi pipinya yang memerah saya yakin itu bekas tamparan, namun siapa yang tega melakukan ini ? Aku mengadahkan pandanganku ke arah kiri dan tanpa sengaja menemui pria yang sedang menatap wanita itu dengan tajam belum lagi cambuk yang ia pegang di tangan kanannya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Dolly
Romance"Jadilah bonekaku, hanya milik ku, dan kau akan kulepaskan! " Note : Mengandung konten Dewasa dan kekerasan !