Bagian 2

7K 53 0
                                    

"Pria apa?"
"Hallo, hallo" panggilan itu dia akhiri secara sepihak meninggalkan rasa penasaran dihati Reisha.

_Rumah Sakit_
.
.

Perlahan ku coba bangkit melupakan apa yg baru saja kumimpikan, Aku berusaha untuk tidak menghiraukannya dan berjalan ke kamar untuk melihat keadaan gadis itu. namun, betapa terkejutnya aku setelah melihat kondisi kamar yang kosong, ia bahkan melupakan barang barangnya dan pergi meninggalkan rumah sakit ini.

Drrrt drrttt drrrttt

Nomor tidak dikenal ? Lebih baik kuangkat

"Hallo, ini siapa?"
"I..i.ini... aku, Gania wa..wanita yang k..kau selamatkan se...semalam"  jawabnya terbata
"Kau ? Kau kenapa?" tanyaku khawatir
"A..aku ti... tidak punya banyak waktu lagi, di..dia kejam,aku pergi karena aku takut di teror"
"Teror ?" Tanyaku penasaran
"Ya.. pria itu, kau harus la..lari, pria kejam pria itu.. di.. dia"

Tuttt tuttt (panggilan terputus)
"Pria apa ??"
"Halo,halo"
Aku coba menghubungi nomor itu lagi tapi nihil tidak ada jawaban sama sekali

lorong RS - Author pov
Saat Reisha menerima telepon Gania, tanpa sadar ada seorang pria yang terus menatap kearahnya sembari melihat selembar foto ditanganya.

"Yaaa.., tidak salah lagi dia adalah orangnya" gumam pria itu

back to Reisha
Aku berdecak kesal karena merasa dipermainkan oleh wanita itu.

"Aishh... Bukannya terimakasih ia malah melantur hal yang tidak jelas, aku rasa ada yg salah dengan otaknya"
"Lebih baik aku pulang daripada memikirkan hal yg tidak jelas seperti ini"

Reisha berjalan menuju apartemennya, namun tidak bisa ia sangkal memang kejadian semalam membuatnya bertanya-tanya, ia terus memikirkan tentang mimpinya dan pesan dari Gania

Lari ? Lari dari siapa ? Kenapa aku harus lari ?
Pertanyaan itu terus berputar dalam fikiranku seolah mengambil alih otakku saat ini.

_Apartement_
Sesampainya dirumah aku melempar jacket asal dan segera menuju kamar mandi, berharap guyuran air bisa menyegarkan pikiranku yang sedang kalap ini

Sudah hampir 1 jam suara gemercik air memenuhi isi ruanganku, aku berdiam diri dibawah shower, setalah dirasa cukup
Aku menyudahi acara mandiku dan segera bersiap untuk wawancara kerja nanti.

"Baju apa yang harus kupakai hari ini ? Hmmm.... Semua terlihat buruk" Gumamku bingung memilih baju

Setelah berfikir cukup lama pilihanku jatuh pada dress hitam ini

sedikit kekecilan tapi aku berusaha tidak menghiraukannya, mau apalagi aku tidak punya cukup uang untuk berbelanja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sedikit kekecilan tapi aku berusaha tidak menghiraukannya, mau apalagi aku tidak punya cukup uang untuk berbelanja.
aku menggerai rambutku dan memoles sedikit bedak dan lipstick pada wajahku, setelah dirasa cukup aku beranjak memilih sepatu untuk kukenakan.

"Baiklah sepertinya hitam menjadi pilihanku hari ini"
Setelah itu aku mulai menyiapkan beberapa berkas penting yang diperlukan nanti, tidak lupa aku memakai parfum Strawberry favoritku.

/Skip
_Halte Bus_
.
_Author pov_
Reisha menghembuskan nafas lega, syukurnya jarak halte dan apartemen tempatnya tinggal tidak terlalu jauh hal baiknya ia tidak akan telat hari ini.  _/skip_
.
_Perusahaan_
.
Cuaca hari ini sedikit mendung, Reisha turun dari Bus itu dan mengadahkan pandangannya kearah Gedung pencakar langit yg ada didepannya sekarang.

"Wahhh besar sekali" Reisha terkagum kagum melihat seperti apa perusahaan tempat kerjanya nanti

J Company, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Otomotif,Penyiaran,Food & beverage dan Penginapan
Bukankah terlalu rakus siapapun itu yang menjadi CEO nya pasti sangat kaya.

"Semangat Reisha, kamu bisa !" Kata kata itu seolah menjadi penyemangatnya pagi ini

/Skip _Lobby perusahaan_

_Reisha pov_
Perusahaan ini memang benar benar besar, bahkan interior dalamnya benar benar mahal, aku merasa seperti tikus yang masuk kedalam bongkahan keju keju besar kepalaku seolah tidak bisa berhenti memandangi keadaan sekitarku, benar benar menakjubkan

"Reisha Jeane Rusli" panggil seorang pegawai disana
Aku bangkit dari tempat duduk dan menghapiri ruang informasi tersebut.

"Silahkan anda kebagian HRD sekarang, ruangannya ada di lantai 5 disebelah ruang rapat"
"Terimakasih" aku keluar dari ruang informasi tadi dan segera mencari lift untuk naik keatas

Saat pintu lift hendak tertutup ada sebuah tangan mencoba menunda pintu lift tertutup, aku menunduk sopan tanpa melihat wajah pria tersebut

"Ingin melamar disini ?" Tanya pria itu
"Iya pak" jawabku
"Posisi ?"
"Bagian pemasaran pak"
"Kebetulan saya Direktur bagian pemasarannya"

Betapa terkejutnya aku bagaimana bisa pria semuda ini menjadi direktur Pemasaran, aku juga tidak melihat pegawai yang biasa mengikuti Bos-nya bahkan aku tidak melihat sekertarisnya

"Hahaha, kau tidak percaya ya ? Aku memang tidak suka dibuntuti oleh pegawai pegawai itu, aku tidak suka menarik perhatian" jawabnya santai

Dia benar-benar mengagumkan ia tahu apa yang aku fikirkan tanpa harus bertanya, belum lagi wajah tampan, tubuh sempurna dan senyum itu seakan tidak pernah pudar dari wajah tampannya ditambah lagi sikapnya yang baik dan ramah, benar - benar pria idaman.

Ting (suara pintu lift terbuka)
"Sampai, hallo nyonya" panggilnya mencoba membangunkan lamunanku
Aku malu dan tidak tahu harus bicara apa,alhasil aku hanya membungkuk sopan dan segera keluar dari lift itu, bagaimana bisa saya melamun karena terpukau dengan pesonanya

"Lucas Zavian" Teriak pria itu, membuat langkahku berhenti dan berbalik menatap lift yang tadi kunaiki
"Panggil saja Lucas" lalu pintu lift tertutup perlahan membuat senyumannya tidak terlihat lagi

Lucas,Nama yang bagus batinku

Kali ini Tripple up, Author sadar diri karena baru mulai langsung minta 25 votmen hehehehe, santuy readers....

Kali ini Tripple up, Author sadar diri karena baru mulai langsung minta 25 votmen hehehehe, santuy readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tolong ini direktur pemasarannya tampan sekali
😭😭😭

My Precious DollyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang