Di sebuah hari yang cerah ini, ada sebuah perpustakaan besar, dimana para sastrawan terkenal padamasanya dibangkitkan dan tinggal. Salah satunya adalah Dazai. Pemuda bersurai merah ini sedang duduk meringkuk di depan rak rak buku. Sebelah dazai ada beberapa tumpukan buku yang semua temanya adalah masakan.
"AAAAAGH! SIAPAPUN TOLONG AJARKAN AKU CARA MEMBUAT COKLAT!" Dazai berteriak dengan lantang sambil mengajak acak rambutnya, ia frustasi, rupanya ia sedang mencari resep ataupun cara membuat sebuah coklat. Ah iya, hari ini kan hari valentine, pantas saja Dazai mencari resep dan cara membuat coklat.
Dazai bukannya tidak bisa membuat coklat, hanya saja, coklat buatannya ini terlalu buruk untuk dibilang sebagai 'makanan' entah apa yang dia masukan kedalam adonan.
Pemuda bersurai merah ini, ingin seseorang mengajarkannya cara membuat coklat yang baik dan benar, namun di perpustakaan sedang sedikit penghuni, yang lain sedang sibuk mensucikan buku-buku menyisakan kelompok buraiha dan shirakabaha. Odasaku tidak pernah membuat coklat sebelumnya jadi Dazai ragu untuk meminta bantuannya. Bagaimana dengan ango? Ah dia... dia hanya bisa membuat makanan hotpot saja., tak bisa di harapkan.
Pilihan terakhir adalah kelompok shirakabaha. Seperti yang kalian tahu, di masa mereka hidup, kelompok shirakabaha memiliki sebuah konflik dengan buraiha, pemahaman mereka tentang sastra modern dan sastra klasik saling bertabrakan. Dazai enggan meminta tolong kepada anggota shirakaba terutama kepada shinga naoya. Namun demi Gurunyayang tercinta ini, ia akan melakukan apapun walau harus bertekuk lutut kepada anggota shirakaba.
Setelah Dazai membulatkan tekatnya, ia pergi mencari target pertamanya, yakni ketua shirakaba, Musha.
" Nee... mushanokoji saneatsu-san" dazai memanggil Musha dengan nama lengkapnya, itu sudah membuktikan bahwa mereka sangat tidak dekat satu sama lain.
"Y-ya, ada apa? Dazai-san" Musha yang tengah menyantap makanannya pun menjadi tertunda, ia menaruh kembali sendok yang hampir masuk kedalam mulutnya ke piring.
"Aku butuh bantuanmu, bisakah kau membuat coklat?" tanya Dazai to the point. Namun Musha menggelengkan kepala tanda bahwa dia tidak tahu. "Baiklah, trimakasih" Dazai pergi meninggalkan Musha, sedangkan Musha sendiri menatap dazai bingung, karena ia tidak ingin ambil pusing, ia kembali melanjutkan menyantap makanannya.
Target selanjutnya adalah Arishima, Dazai tidak begitu berharap anyak kepada Arishima.
"Arishima... aku butuh bantuanmu" Arishima yang sedang sibuk membaca buku di sofa pun menoleh malas.
"Apa?" jawabnya singkat
"Kau bisa membuat cokla-''
''Tidak"
belum Dazai menyelesaikan pertanyaannya, Arishima sudah memnjawab dengan singkat padat dan jelas. Ingin sekali Dazai marah namun ia menahan amarahnya itusebisa mngkin. Dazai pun pergi meninggalkan Arishima tanpa mengucap apapun.
Kesempatan terakhir, Dazai harus bertanya kepada Shinga, orang yang paling dia benci dalam kelompok shirakaba. Dazai dan Shinga sering sering sekali bertengkar dan membuat keributan hingga akutagawa turun tangan untuk memisahkan mereka. Namun sekarang Akutagawa sedang tidak disini, jika saja Dazai tersulut emosi oleh Shinga, tidak ada yang bisa menghentikan mereka.
Shinga naoya, aku butuh bantuanmu" barus aja berbicara dengan Shinga, raut wajah Dazai sudah berubah menjadi kesal.
"Arereee... ada apa gerangan sampai sampai tuan Dazai yang pintar dan terkenal ini meminta bantuanku?' Shinga yang tengah bersantai di cafe perpustakaan mulai menyulut api peperangan.
Dazai memanas, ia tersulutapi peperangan yang di lemparkan oleh Shinga. Tapi ia sadar jika membuat coklat untuk gurunya lebih penting daripada membuatn keributan dengan Shinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Valentine Project
FanfictionDazai osamu, yang sedang galau memikirkan bagaimana cara membuat coklat yang baik dan benar. Dia ingin memberikan coklat tersebut kepada guru kesayangannya, tapi sayang, kawan dekatnya sangat tak bisa di andalkan... bagaimanakan cara Dazai melalui k...