19 - almost

408 63 12
                                    

Hari ini semua temen Eunseo pada balik ke rumah masing-masing. Dia masih berberes kost dulu. Biar nanti waktu balik ke sini, kamar ngga berantakan.

Cheng Xiao juga ikut bantuin Eunseo. Padahal Chenxi ini beda pulau. Tapi kata dia mau nemenin Eunseo dulu. Best friend!!

"Lo balik kapan jadinya?"

"Lusa" jawab Cheng Xiao, anaknya masih sibuk beresin buku buku Eunseo.

"Fix ya!! Jangan diundur terus, gue gaenak sama bokap lo"

"Iyaa"

Cheng Xiao balik badan, terus lanjut ngomong lagi. "Atau lo mau liburan di Lombok bareng gue?"

"Hah?"

"Iya, ayo kerumah gue aja. Dari pada lo balik ke rumah tetep begini?"

"Begini gimana maksud lo, gue dah biasa aja tuh?" Ujar Eunseo. Berhenti melipat baju.

Chengxi muter matanya males, "seumur umur gue gapernah ya marahin lo karena galauin cowo. Even Juyeon yang waktu itu aja gue ga ikut marahin. Tapi kalo ini, udah beda kasus. Dan lo ketaut terus sama bayang bayang masa lalu!"

"Oh wow.... Stop" balas Eunseo sebelum keadaan makin menjadi jadi.

"Lo harus move on sebelum terlambat!!"

"Iyeeee, aelah buset Songsooo¹)"

Tok tok...

"Maaf ganggu, Kak Eunseo ada yang nunggu di depan"

"Oh, Siapa?"

"Cowo, kurang paham siapa"

"Oke, makasih yuqii" ucap Eunseo.

"Yoi" balas Yuqi. Anaknya masuk kamar lagi.

"Lo janjian sama siapa gitu gak?" Tanya Cheng Xiao

"Enggak..... Siapa ya?"

Alis Eunseo udah mau nyatu saking mikirnya. Matanya makin sipit mencoba berpikir siapa itu.

"Yaudah samperin gih, gue beresin lagi ini masih banyak."

"Okee, gue kedepan dulu"










¹) Cheng Xiao dalam pembacaan nya, dibaca Ssong so

-----












Padahal rumah Donghan sama Jiwon itu lebih jauh Donghan. Begitu sampe di stasiun kampung halaman, Jiwon tinggal naik ojol aja nyampe.

Tapi Donghan kudu naik transportasi umum lagi. Soalnya cukup jauh.

"Permisi Kak Jiho, Hyunjin... Aku mau pulang duluan ya? Udah di jemput papah" pamit Jiwon.

"Ohh iya.. Donghan mana ya?"

Jiho celingukan nyari dimana adiknya itu. Pas liat cowo baju item bawa ransel lagi salim sama bapak bapak berseragam itu, Jiho langsung kaget.

"Hah, lo??????" ucap Jiho soalnya tidak percaya.

"Hhehe iya itu papah. Kak Jiho sama Hyunjin mau ikut mobil aku aja engga?"

Jiho sebenernya panik soalnya bukan main main dah bapaknya Jiwon ini.

"Jiwon"

Jiwon balik badan kearah suara. Donghan yang manggil.

"Bentar ya kak"

"Iya" balas Jiho, ga fokus makan roti malah mau julid sama Hyunjin. "Lo percaya gak, si Donghan bisa mengatasi situasi?"

Fin Heureuse ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang