2. Him -Two-

3.7K 358 51
                                    

"Kau? Percaya padaku kan?"

Door!

Door!

"Berhenti!! Ku bilang berhenti! suara itu menggema dari sisi kiri mereka. Yeri ketakutan dan mencengkeram besi jembatan dengan kuat, pria buronan polisi di sampingnya pun sangat kuat menggenggam tangannya. Jungkook menarik tangan Yeri, membawanya ikut melompat ke Sungai Han yang berada tepat di bawah mereka

.
.
.

"Dia anak hasil hubungan gelap Mantan Perdana Menteri Jung Gilseok dan artis Kim Byulhee. Kau tahu gosip itu 18 tahun yang lalu kan Tuan Choi?" Yeri di dalam sebuah ruangan dengan pencahayaan minim, menyusun foto-foto lama di atas meja ruangan itu. Ruangan yang Jungkook sebut gudang pada Yeri. Gadis itu berhasil membobolnya. Ponselnya ia tekan dengan bahunya di telinga kiri.

Beberapa potongan surat kabar lama dengan headline yang hampir semua menunjukkan perkembangam berita Mantan Perdana Menteri yang tewas tertembak 3 minggu lalu memenuhi dinding. Dan juga berita mengenai mendiang artis Kim Byulhee juga ikut menghiasai dinding itu.

"Dimana pria itu?" tanya suara yang terdengar di telpon.

"Tidur, aku memberikannya obat tidur di makan malamnya," jawab Yeri. "Aku tidak menemukan kotak MacMillan TAC 50 di dalam sini." Yeri kembali menyusuri sudut ruangan itu. Mencari kotak pembungkus jenis senapan laras panjang yang digunakan sniper untuk membunuh Mantan Perdana Menteri itu.

"Sudahlah Yeri, bukti sudah menunjukkan bahwa pria itu yang telah membunuh Perdana Menteri Jung. Gerak-geriknya terekam cctv. Sidik jari di laras panjang itu sama persis dengan sample sidik jari yang kau kirimkan padaku semalam. Kau sudah tahu motifnya. Kau pasti berpikiran sama denganku. Anak itu membunuh ayahnya sendiri karena dibuang olehnya sejak kecil. Dendam pribadi."

"Tapi orang bodoh mana yang meninggalkan senjata yang dia gunakan untuk membunuh di TKP? Hanya membawa tempatnya saja lalu pergi? Bukankah dia sengaja memasukkan dirinya sendiri ke penjara jika begitu? Kupikir dia tidak sebodoh itu."

"Ini sudah 1 minggu Yeri, kau berjanji hanya 3 hari padaku. Dengar, aku hanya ingin mendengar progress baik darimu. Atau kau memang senang di apartemen itu dengan seorang pembunuh lama-lama? Terlalu baik berakting memang bagus, tapi jangan terbawa. Ingat dirimu adalah salah satu detektif perempuan andalan kepolisian Korea Selatan."

"Jangan menyudutkanku, aku hanya butuh bukti lebih banyak." Yeri membuka laci di sana secara acak. Dan tidak menemukan apapun selain berkas-berkas yang tidak penting untuknya. Sampai dia menarik salah satu laci dan menemukan suatu benda di dalamnya.

"Desert Eagle, aku tidak yakin berapa tipenya." Yeri mengambil pistol buatan Israel yang disembunyikan Jungkook di laci itu.

"Warga sipil mana yang mempunyai senjata api yang satu pelurunya memiliki dampak sama dengan 3-4 peluru?" Yeri berdecak sendiri sambil mengamati pistol yang ada di penggamannya.

"Apa yang sedang kau lakukan di sini?" Jungkook berdiri di ambang pintu, melihat punggung Yeri yang memunggunginya diam mematung. Yeri diam membeku, ponsel masih menempel di telinga kirinya.

"Yeri, siapa itu? Apa kau baik-baik saja?"

"Kau bisa ke sini sekarang." Secepat kilat Yeri menutup sambungan telponnya.

"Siapa kau sebenarnya?!" Jungkook berteriak pada Yeri.

Yeri berputar dan mengarahkan pistol yang dia ambil di laci ke arah Jungkook. Dengan lancar Yeri mengacungkan pistol itu, dilihat dari cara menggenggam dan membidiknya tentu saja membuat Jungkook yakin gadis dihadapannya ini pandai menembak. Lalu? Saat bermain menembak bebek mainan? Kenapa dia begitu payah. Ah, sudah pasti itu pura-pura.

Him | JJK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang