Him | JJK ✔

8. Him -Eight-

Sudah 1 tahun lebih Pemerintah Korea mencari Jungkook dan Yeri. Yang ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan Mantan Perdana Menteri Jung itu belum ditemukan hingga detik ini. Masih berkeliaran dengan bebas di antah berantah sana. Tuan Oh dan Tuan Han, Mantan Sekretaris Perdana Menteri merasa ketar-ketir. Anggapan pemerintah dan kepolisian tidak becus menangani kasus ini mulai menyeruak di kalangan masyarakat kritis.

Kritikan itu menampar Kepala Polisi Korea Selatan, masyarakat tidak tahu bagaimana ambisinya untuk menemukan 2 buronan tersebut hingga membuat anggota kepolisian harus bekerja ekstra. Tuan Oh bertekad tidak akan berhenti sebelum Jungkook dan Yeri ditemukan. Jika mereka mati, dia harus melihat sendiri jasad atau abu keduanya.

Setelah dirasa nihil hasil untuk pencarian di seluruh penjuru Korea Selatan. Pemerintah dan kepolisian bekerjasama mendata seluruh penduduk Korea Selatan yang menetap di luar negeri. Asia dan Amerika sudah selesai mereka eksekusi. Tidak jarang mereka harus terjun ke berbagai negera untuk benar-benar melakukan investigasi. Kini mereka mulai menjamah Eropa, progresnya sudah sebagian besar negara. Dimulai dari Rusia, ke Finlandia, Swedia, Norwegia, menuju ke selatan dan kini giliran Swiss.

"Bagaimana? Berapa banyak warga Korea Selatan di Swiss?" tanya Jaehyun, salah satu anggota terbaik Tim Kepolisian Korea Selatan pada rekannya yang sibuk di depan layar komputer.

"Ada 6 orang di Jenewa, 10 orang di Bern, 2 orang di Albinen, dan 2 di Montreux. Tapi percayalah aku sudah mengecek nama dan foto mereka semua. Tidak ada yang sama dengan Jungkook dan Yeri," jawab Lucas, juniornya di kepolisian.

"Biar kulihat." Jaehyun, pria dingin itu menyabotase komputer Lucas, mendorong Lucas dalam kursi berodanya agar menyingkir.

"Santai saja, men. Mereka tidak ada di sana. Percayalah, tidak ada nama Yeri dan Jungkook. Tidak ada warga Korea Selatan di sana yang mirip dengan keduanya," ucapnya lagi dengan keyakinan bulat.

"Kita pindah ke barat, atau selatan? Perancis atau Italia?" imbuh Lucas sambil menggosok-gosokkan telapak tangan lalu meniupnya, bersiap untuk kembali berselancar pada tugasnya tanpa menunggu respon Jaehyun.

"Han Eunjung," Jaehyun bergumam.

"Oh, wanita itu. Sekilas kupikir dia mirip Yeri, mungkinkah doppelganger?" tanya Lucas menyeret kursinya dan mendekati posisi Jaehyun.

"Dia memang Yeri," balas Jaehyun pada Lucas tanpa mengalihkan pandanganya dari foto passport di depannya.

"Tidak mungkin, rambut Yeri bukankah hitam bergelombang? Matanya juga tidak hijau kebiruan," sanggah Lucas, masih bersikukuh itu bukan Yeri.

"Kau yakin itu Yeri?" Salah satu seniornya ikut bergabung, pria itu sedang dipromosikan menjadi Kepala Tim Investigasi. Jika dia berhasil menangkap 2 buronan itu, dipastikan jabatan tersebut akan segera dia sandang.

"Aku sangat yakin ini Yeri."

"Tapi—"

"Sudahlah Lucas, mantan tunangannya pasti lebih tahu ciri-ciri Yeri. Kita akan melakukan investigasi ke Swiss. Jika memang itu bukan Yeri dan Jungkook, anggap saja kita berlibur ke Swiss," sambung pria itu menyeringai.
.
.
.

Hari ini tidak ada yang istimewa, semuanya berjalan seperti biasa. Yeri masih pergi ke tempat kerja walaupun usia kandungannya hampir 33 minggu. Masih berjalan kaki ketika berangkat kerja, dan ketika pulang Jungkook akan menjemputnya. Pekerjaan Yeri lebih ringan karena kondisinya sekarang, dia hanya menjadi kasir yang tidak butuh banyak pergerakan. Hanya memberikan pesanan lalu menerima uang dari pelanggan.

"Khamsahamnida." Yeri termangu sesaat ketika memberikan sekantung roti dan uang kembalian pada seorang pengunjung siang ini.

"Ah, apa anda orang Korea Selatan?" Mendengar penuturannya dalam bahasa korea Yeri sedikit terkejut. Karena sedikitnya populasi manusia di kota ini membuat Yeri sedikit hafal dengan penduduk di sana. Apakah dia turis? Baru pertama kalinya dia menemukan orang korea di Albinen. Setahunya hanya Yeri dan Jungkook. Tapi, turis ataupun bukan. Bukankah menyenangkan bertemu dengan orang dari daerah yang sama?