Satoe

115 7 19
                                    

.
.
.
.
.
Di Kediaman Irene dan Jisoo-

"Kumaha ini teh?, Bibi takut nanti nyonya marah" Jawab Bi Eha sambil membantu Jisoo keluar dari Jendela kamarnya.

"Santuy bi,aku yakin mama ga bakal tau udah lah" Jawab Jisoo kemudian keluar dari jendela.

Kini Jisoo dan Bi Eha sudah berada di halaman belakang rumah,mereka mengendap-endap keluar dari rumah.
Tiba-tiba ada seorang perempuan dengan wajah juteknya ia menatap Jisoo dengan sinis.

"Mau kemana lagi lu?"

"Sekolah lah dodol,lo sendiri belum berangkat?" Jawab santai Jisoo. Jisoo memang terkenal dengan sikap santai nya meskipun suasana yang sedang ia hadapi mencekam.

"Gua nunggu gojek,lo masih sakit napa pengen sekolah sih? Nanti kalo mama sama papa tau gimana dek?" Tanya Perempuan cantik itu terhadap Jisoo.

Adek? Iya dia adalah Airin Soelastri,kakak dari Jihan Soelastri.

"Gw ada urusan banyak di sekolah,anak HPJ kasian" Jawab Jisoo dengan muka puppy eyesnya

"Halah basi"

"Lo mau naik apa? Gojek? Motor? Mobil? Transjakar-" Jawab Airin sambil mengecek jam di tangannya

"Metromini"

"HEH LU KATA JAMAN APAAN? Jaman sekarang masih naik Metromini dih ga takut di culik?" Tanya Airin was-was.

Namun tiba-tiba ada yang menelpon Airin,dengan cepat ia mengangkat Telponnya. Saat itu juga,Jisoo langsung kabur dengan ber-alaskan Sendal tidur dan tas backpacknya.

"Bangsat" umpat Airin dalam hati sambil bergeleng-geleng terhadap adiknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kak Wen,bawa jas ujan ga?"

"Ngapain sih yer,emang bakal hujan apa?" Ujar Wendy sambil berjalan santai.

"ya takutnya aja sih,apalagi kita PP jalan kaki.. kalo hujan? Kan mantep duh gimana sih kawen" ujar Yeri menghela nafasnya.

Yeri dan Wendy memang mempunyai letak rumah yang tidak jauh dari sekolah,sehingga mereka terbiasa berjalan kaki. Yeri tinggal di sebuah rumah Klasik khas Zaman Belanda sedangkan Wendy tinggal di rumah Modern dekat rumah Yeri. Mereka terbiasa jalan bersama menuju sekolah,alasannya sih karena satu tujuan,ahay.

Tiba-tiba ada klakson mobil di belakang mereka,sontak Yeri dan Wendy menoleh ke arah belakang mereka. Nampak sebuah Mobil dengan Merek "KIA" itu menepi di samping mereka.

"WOI,berduaan aja nih lu" ujar perempuan yang menyetirnya. Ia melepas kaca mata hitamnya dan menoleh ke arah Wendy dan Yeri.

"Iyalah Jen,mau ber-berapa lagi? 3?" Ujar Wendy sambil santai.

Ya,dia adalah Jennie anak orang kaya. Jennie ber setelan seragam dan kaca mata hitam serta Jam Tangan mahalnya dengan tas selempang ber merek Gucci yang Ia letakan di jok belakang.

"Bareng gua aja yuk,sans mobil gua udah steril" jawab Jennie mengajak mereka berdua.

"Dah deket,ka Jen" Jawab Yeri sambil menunjuk ke arah Barat.

"Yaudah kalo ga mau,"

"Eh tunggu-tunggu,gw mau nebeng kok Jen hehe,yer lu jalan sendiri sono katanya deket" Jawab Wendy kemudian masuk ke mobil Jennie.

"Aku ikut ka wen aja" jawab Yeri kemudian masuk ke mobil Jennie.

"Ya elah,gak asik lu mah" Jawab Wendy dengan rolling eyes.

Dengan terpaksa,Wendy ikut bersama Yeri dan Jennie untuk naik mobilnya. Di luar nampak, para lelaki yang sedari tadi menunggu geng Blackvelvet untuk datang.

Di gerbang sekolah,sudah ada Joy,Lisa,Rosé dan Seulgi yang sedang berurusan dengan satpam sekolah.

"Ini kalian kenapa pake makeup ke sekolah? Terus ini apa? Kamu masih kecil udah nge cat aja!" Sambil menggeledah Tas Lisa dan menunjuk Seulgi sebagai rival yang mengecat rambut.

"Yaelah si bapak! Ini bukan makeup,ini Liptint biar bibir ga pucet sama ada Sunblock" Jawab Lisa ngeles.

"Tau si bapak,saya juga bawa makeup buat kesehatan muka aja pak!" Jawab Joy dengan seraya membetulkan apa yang Lisa katakan.

Sedangkan Rosé daritadi memperhatikan Jimin yang sedang berjalan menuju kelas. Ia terus memperhatikan sampai tidak mendengar apa yang Pak Satpam katakan pada dirinya.

"HEH KAMU! bengong aja,cantik-cantik bloon! "

"Maaf pak,saya ga denger" Jawab Rosé segan terhadap Pak Satpam.

Sedangkan Seulgi daritadi mengunyah permen karet sambil senderan di pos satpam. Ia sedang mendengarkan lagu sambil chat an dengan Airin.

"Heh! Kamu denger bapak ga?" Tanya Pak Satpam dengan mengulang-ulang sampai 3 kali.

"Bacot" Jawab ketus Seulgi. Seulgi kemudian melanjutkan bermain hp nya.

"Astaghfirullah Seulgi,kamu ini mau jadi anak baik ga?" Tanya Pak Satpam.

"plz,just shut up and lemme go!" Jawab Seulgi memasang muka kesal nya dengan Bapak ini.

"Yaelah neng,jangan pake bahasa Londo! Kan bapak ga ngerti" Jawab Pak Satpam.

Kemudian Seulgi menarik tangan teman-teman nya kemudian Ia segera menerobos Pintu dan meninggalkan Bapak itu sendiri. Pak Satpam hanya bisa menggeleng-geleng kan kepala.

.
.
.
.
.
.
.
.

Jisoo berjalan sendiri menuju halte bis metromini yang tadi ia katakan. Jisoo membawa tas selempang miliknya. Ia duduk di bangku kursi halte sambil mendengarkan lagu you belong with me - Taylor swift.

Tiba-tiba bis datang dan kemudian Pak Supir membuka kaca nya.

"Naik neng?" Tanya si Bapak sambil membunyikan klaksonnya

"Yoii lah" Jawab Jisoo kemudian masuk ke dalam bis.

Di dalam bis banyak sekali orang sehingga 'agak' desak-desakan di tambah panas nya terik matahari dan di dalam nya tudak terdapat Ac maupun kipas menambah suasana.

Jisoo melihat ada sesosok laki-laki tampan. Menggunakan seragam yang sama seperti dirinya. Kayaknya dia satu sekolah sama gue ujar Jisoo. Namun Jisoo tidak menanggapi hal tersebut.

Di tengah perjalanan,Jisoo merogoh tas nya untuk mengambil tisu untuk mengelap keringatnya. Namun,malangnya ada yang mengambil tas Jisoo secara paksa. Jisoo kemudian berteriak. Penumpang yang lainnya langsubv menjaga tas masing-masing. Pria yang tadi Jisoo lihat, langsung menghajar dan menjatuhkan pencuri tersebut ke Jalanan.

"Ini tas lo,lain kali hati-hati jangan sembarangan kayak tadi" Jawab Pria tersebut memberikan tas milik Jisoo dan beranjak kembali ke kursi yang tadi tempat Ia duduk.

"Makasih," Jawab Jisoo dengan wajah yang masih panik atas apa yang terjadi barusan. Pria tersebut tak menanggapi apa-apa.

Namun Jisoo juga penasaran siapa yang membantunya. Ia kemudian melihat kartu nama pengenal di bagian sebelah kanan pria tersebut.

"Jinan Pradipta" Jawab Jisoo kemudian tersenyum tulus.

"Jangan-jangan lo yang suka di bilang Jin bukan sih?" Tanya Jisoo kemudian memasang muka aneh.

Jin yang di tanyai itu hanya melirik sedikit ke arah Jisoo kemudian melanjutkan membaca buku Matematika miliknya.

Jin, Jinan Pradipta. Terima kasih -Jihan Soelastri.

*****

Sabtu,7 Maret 2020.

Nanti ceritanya mereka bakal ketemu sama cowok cowok hits gitu. Bakal ada saingannya juga xixi. Nyimak terus yaw ke kocak an mereka. See ya~

Oh iya, vote buat kasih semangat aku sebagai authornya! 3 vote bakal aku lanjut lagi :)

Geng Hits // ft. BlackvelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang