Take Off

261 29 2
                                    

Kuroko No Basuke — Fujimaki Tadatoshi

reraibussu

OOC, TYPO, Ejaan Bahasa Indonesia yang tidak baik dan mungkin kurang benar, beberapa kata umpatan, ect lah ...

Hal tertolol yang pernah Aomine lakukan menurut Kagami adalah mengetuk pintu apartementnya jam dua dini hari hanya untuk mengatakan bahwa dia lupa memberi tahunya jika dia memiliki kupon Maji Burger dengan batas waktu penukaran hari ini sambil merengek jika mereka harus pergi sekarang juga karena ia sanggat lapar.

Kagami memandang Aomine dengan wajah setengah mengantuk, pikirannya tidak fokus pada sosok coklat matang didepannya, sementara kedua lengannya dipegang erat oleh Aomine sembari digoyangkan, berusaha menarik Kagami pada kenyataan. "Aho!" pada akhirnya Kagami menyerah dan memutuskan untuk berteriak didepan pintu apartementnya, tidak ada kata apapun sebelumnya yang masuk di otak Kagami, yang ia tau hanya Aomine mengguncang tubuhnya dan itu menyebalkan. "Tidak bisakah kita pergi nanti sore saja setelah aku pulang sekolah?" ia bertanya lelah, sementara Aomine menjawab "Tidak." Dengan final.

"Astaga Aomine tidak bisakah sekali saja kau mengerti?" ia berteriak sambil melepaskan diri dari tangan Aomine. "Sekarang jam dua fucking pagi! Dan aku butuh TIDUR!" Kagami tau teriakannya tidak akan berguna karena Kagami yakin, apapun yang ia katakan tidak seperti itu akan berefek pada Aomine. Tapi ia benar-benar butuh satu sampai dua jam lagi untuk menginstirahatkan tubuhnya dan merajut mimpi.

Kagami mengusap rambut merah gelapnya dengan kasar. "Aku sangat lelah Aomine, biarkan aku tidur dua jam lagi dan kita bisa pergi ke Majibu sambil lari pagi." Kagami mencoba bernegosiasi dengan berbicara pada tembok dan dia tidak berharap Aomine yang satu jenis dengan tembok akan mengerti bahasa manusia yang sedang ia lontarkan karena—

"Tidak."

Yah, karena jawabannya sudah jelas.

"Aku lapar sekarang! Dan aku ingin burger! Dan aku punya kupon Majibu! Dan aku ingin pergi denganmu! S-E-K-A-R-A-N-G" Aomine berkata tanpa menarik nafas sambil berusaha menghadapkan wajah Kagami dengan wajahnya, untuk menunjukkan bertapa seriusnya ia dengan masalah kelaparan yang ia alami.

Kagami hendak berbicara saat Aomine menyerobot dan menghentikan apapun omong kosong yang ingin Kagami katakan. "Kau ingin aku membuat berapa banyak alasan untuk menyakinkanmu kalau aku ingin pergi sekarang? Aku sangat lapar dan aku tidak ingin kita semakin lama membuang waktu untuk bicara omong kosong, karena selagi kita melakukannya aku hanya akan semakin lapar!"

Kagami berdecak, "Aku sangat mengantuk dan kau bicara tentang kelaparan jam dua dini hari Ahomine! Jam dua fucking dini hari! Are you fucking ever once thinking about what I want??? Kau pikir akau baru sampai rumah jam satu pagi karena siapa?" ia menggeram dan otot lehernya menonjol keluar. Kagami tau ia tidak seharusnya semarah itu, lagi pula tidak seperti Kagami tidak menyukai saat ketika mereka menghabiskan seluruh waktu luang mereka bersama di lapangan, hanya saja Kagami sedang sangat sensitive karena dia sangat lelah dan mengantuk.

"Tidak seperti kita akan disana selamanya Bakagami! Hanya beberapa menit! Ayolah!"

Kagami menatap Aomine dengan pandangan menyelidik. Bahkan meski ocehannya barusan adalah sebuah kebohongan, Kagami akan tetap percaya itu, jika mereka berada disituasi yang normal. Masalahnya Kagami sangat mengantuk dan dia hampir saja kehilangan kesadaran dan berkata "Ya" kalau saja suara langkah kaki penjaga apartementnya tidak mendekat.

"Sebaiknya kita segera pergi, tetanggamu pasti menghubungi penjaga karena aku bisa mendengar suara langkah mereka mendekat!" Aomine benar-benar memaksa, ia bahkan berusaha menutup pintu apartementnya.

AoKaga Event Valentine 2020 💙x❤️ (🏀🍔)Where stories live. Discover now