Dayaku meredup, menyelami palung dasar
Tak ada mata kail terikat atau benang nelayan yang menjalar
Pandang rabun, sunyi, tak bercahaya
Napas terhenti dengan raga yang tak terbaca
Atas kekacauan yang kau ucap tak sengaja
Sudi kah rayu mu kembali di eja sekali saja
Hingga yang tenggelam mengudara setinggi himalaya
Atau justru tega membiarkannya fana