Apakah serumit ini?

37 7 2
                                    

  Ig:@silmafbrans__

kamu memutuskan pergi tanpa alasan bisa membuat sikapku masih sama seperti dulu?~

Pukul 09.15 WIB adalah waktu dimana anak SMA Madu Karya pada istirahat. Saat jam istirahat, semua murid SMA Madu Karya berhamburan keluar kelas. Ada yang menuju perpustakaan, kantin, taman sekolah dan ada juga yang voli.

Eluna menuju ke kantin sendirian, saat melewati kelas Ibra. Tiba-tiba Ibra menyapanya dengan sapaan manisnya. Eluna yang mendengar langsung cepat-cepat melangkahkan kakinya menjauhi kelas Ibra.

"Ngapain sih. Dia masih aja nyapa-nyapa." Ucap Eluna dalam hatinya.

Sesampainya di kantin, Eluna memesan nasi goreng dan es lemon. Eluna menikmati makanan dikantin sendirian. Saat tengah asik menikmati makanan yang Eluna pesan. Tiba-tiba Ibra menghampirinya, "Lun, maaf kalau keputusan ini membuatmu kek gini." Ucap Ibra.

"Apa sih, udah lah. Enggak usab bahas. Ngapain sih bahas mulu." Ucap Eluna.

"Aku enggak enak sama kamu Lun. Kamu sekarang berubah ketika ketemu aku. Chat aku juga enggak kamu balas, apalagi kamu buka. Hanya centang abu-abu." Ucap Ibra.

"Hm."

"Kan gitu Lun kamu."

"Tolong ya Ib. Kamu jangan gini ke aku. Kita itu udah enggak ada hubungan. Tapi kenapa kamu masih bersikap kek gini. Lama-lama aku muek tau enggak." Ucap Eluna.

Tanpa memerdulikan Ibra, Eluna langsung meninggalkan Ibra. Eluna langsung kembali ke kelas. Di sepanjang jalan ke kelasnya, Eluna masih saja kepikiran Ibra. Eluna yang sudah susah payah melupakan Ibra, namun Ibra justru masih mencampuri hidupnya.

"Maunya apa sih si Ibra itu, enggak puas apa nyakitinya? Cowo aneh." Ucap Eluna dengan sendirinya.

⏲⏲⏲⏲⏲⏲

Sepulang sekolah, Eluna pergi ke toko buku yang tidak jauh dengan dari sekolahnya. Eluna ke toko buku naik ojek online seperti biasa. Lima menit perjalanan, akhirnya sampai di toko buku. Saat mau masuk ke toko buku. Tiba-tiba Eluna melihat Ibra di seberang jalan sedang bersama cewe berbaju SMP. Eluna langsung mengarahkan pandangan matanya ke tempat Ibra berada. Saat Eluna mengamati, Ibra memang terlihat begitu romanstis dengan perempuan itu. Eluna yang melihat pun menyangka kalau perempuan itu adalah pacar barunya Ibra. Setelah Ibra dan perempuan itu pergi, Eluna langsung masuk ke toko buku.

Eluna mencari-cari novel yang terbaru. Dua puluh menit di toko buku, akhirnya Eluna pergi dari toko buku itu. Eluna menunggu ojek online datang sambil minum bubble tea yang ia beli di sebuah kedai samping toko buku. Dengan suasana kota yang panas, Eluna menunggu ojek online datang dengan sabar.

Hingga akhirnya yang ditunggu-tunggu datang. Eluna langsung menuju ke rumahnya. Namun, saat dijalan Eluna minta berhenti sebentar untuk beli cemilan. Eluna beli cemilan di sebuah toko cemilan terkenal. Saat di dalam toko, tiba-tiba ada Ibra.

"Kok dia mulu sih. Semua tempat pasti ada dia." Ucap Eluna.

Eluna hanya pura-pura tidak lihat, namun Ibra justru melihaf Eluna dan menyapa Eluna.

"Lun, kamu beli cemilan juga?. Pasti kamu beli kripik ubi ungu dan coklat kan?." Tanya Ibra.

"Iya."

"Ho pasti. Kamu kan dulu sama aku sering beli itu." Ucap ibra

"Enggak usah bawa-bawa masa lalu ya. Soalnya enggk penting." Ucap Eluna.

"Bagiku penting kok."

"Mending yang kamu pikirin sekarang itu kamu sama cewe SMP itu."

"Cewe SMP? mana?"

"Itu tadi yang sama kamu. Pacar baru kan?."

"Oh itu, teman kok."

"Oh."

"Kamu cemburu ya Lun?."

"Ngapain gua cemburu. Enggak ada gunanya banget." Ucap Eluna dengan langsung meninggalkan Ibra.

Setelah membeli cemilan, Eluna langsung melanjutkan perjalanan ke rumah. Tak nyampai sepuluh menit, akhirnya Eluna sampai di rumah. Eluna langsung masuk kerumah dan merebahkan badanya ke kasurnya.

⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲

From Ibra

Lun, tolong lah kalau ketemu aku kamu jangan seperti sekarang. Seperti pas aku belum kenal kamuaja.

Eluna hanya membaca pesan dari Ibra tanpa membalasnya. Eluna tidak ingin berurusan dengan Ibra lagi. Mulai hari ini juga, Eluna sudah berjanji pada dirinya untuk tidak berurusan dengan Ibra. Karena kalau masih berurusan dengan Ibra, justru akan membuatnya semakin rumit, dan susah melupakan.
Saat di sekolah, Eluna mulai tidak peduli jika Ibra menyapanya.

"Lun, kamu udah enggak sama Ibra ya?." Tanya sahabtanya Elunya yang bernama Andini.

"Enggak."

"Kenapa?."

"Udah enggak usah bahas dia ya An." Tegas Eluna.

"Iya Lun."

Sahabatnya Eluna pun sekarang tahu kalau Eluna sudah tidak bersama Ibra. Sahabat Eluna pun mendukung Eluna untuk melupakan Ibra. Sahabat Eluna justru ingin mencarikan pengganti Ibra. Apalagi Andini, ia sangat mengetahui bagaimana Eluna. Sejak kenal dengan Ibra, Eluna banyak disukai cowo di SMA-nya, namun Eluna lebih memilih Ibra cowo aneh yang suka ganti cewe.

ELUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang