Disclaimer: J.K Rowling
Warning: SLASH, boys love, shounen ai, misstypos, full fuff, DLDR, special valentine day!
Happy Reading!
.
"Apa ini?" Salazar bertanya dengan heran melihat sebuah kotak kecil yang diberikan oleh pemuda bersurai merah itu padanya, menarik alis ke atas dengan raut bingung sementara Godric yang tadi cengar-cengir sendiri di hadapannya mulai mengubah ekspresi menjadi menggembungkan pipi.
"Buka dulu dong!" Balas Godric menggelengkan kepala pasrah melihat sifat mudah curiga Salazar, lagipula dia memang tidak memasukkan hal-hal yang aneh ke dalam kotak kecil berpita merah manis itu.
Mungkin.
Salazar sejenak ragu untuk membuka, sebelum akhirnya dia menarik ujung pita agak kikuk, lalu menengok ke dalam isinya. "Apa ini..?" dia bertanya lagi, kali ini dengan nada yang lebih heran dari sebelumnya sambil mengambil benda berbau manis berwarna putih itu.
"Cokelat," tukas Godric cepat—lebih sebal dari sebelumnya, "tidakkah kau melihat dengan matamu?"
Pemuda bermarga Slytherin itu hanya bergumam tak jelas sebentar, "Untuk apa kau memberiku cokelat?"
"Memangnya tak boleh?" Godric balik bertanya dengan senyum jail yang mulai terkembang di wajah.
"Yah, mungkin saja kau menambah racun—"
"Aku tak kejam sepertimu!" Potong Godric mendelik pada Salazar, lalu bersedekap sambil membuang kasar dan mengusap tengkuknya sebentar, "tak mau kau makan saja daripada banyak bacot?"
"Aku hanya memastikan, 'Ric," Salazar membalas seraya mengangkat bahu, "siapa tahu kau bereksperimen dengan ramuanmu, lalu membuatnya menjadi benda padat seperti ini dan memberikannya padaku sebagai kelinci percobaan."
Godric memutar mata bosan, "Tidak ada yang aneh dengan cokelat itu, Sal. Seratus persen aman! Aku membuatnya dengan Helga tadi pagi, kok," lanjut Godric berusaha meyakinkan Salazar.
Tapi Salazar tak kunjung memakannya, malahan melirik Godric ragu. "Aku tak suka manis—"
"Itu TIDAK manis!" Balas Godric mulai kehilangan kesabaran, tersenyum mengerikan pada Salazar yang meneguk ludah—Godric yang marah adalah Godric yang manis—menyeramkan, ekhem. "Aku tahu kau tidak suka manis, karena itu aku membuatnya dari dark choco. Aku tidak mencampurnya dengan yang lain, selain sedikit mesiu—bubuk kopi, maksudku," Godric melanjutkan.
Dan Salazar masih saja terlihat ragu.
Godric gemas, "Ayolah!" Dia mulai merengek, mendekat ke arah Salazar dan menarik-narik ujung lengan jubah yang dikenakan Salazar, "makan saja, ya?" pemuda manis itu akhirnya memohon sambil memberikan tatapan berharap yang sangat amat tinggi pada Salazar.
Sedangkan Slytherin itu risih sendiri melihat netra delima sang Gryffindor tiba-tiba memandangnya dengan pandangan kecewa.
"Salazar tak suka ya," Godric berkata muram, ujung bibirnya menurun dan alisnya bertaut, "padahal aku sudah susah-susah membuatnya..."
Ingin Salazar merutuki dirinya telah membuat Godric sedih seperti itu.
Masalahnya Rowena bisa-bisa mengutuknya karena ini.
"Baiklah akan kumakan," ujar Salazar dengan cepat, ingin Godric kembali menampakkan wajah cerianya seperti semula. Dan setelah dia mengatakannya, Godric benar-benar mengubah ekspresi wajah menjadi senang dan antusias.
YOU ARE READING
Manis dalam Pahit
Romance[SS/GG] Godric memberikan Salazar cokelat, tapi Salazar ragu untuk memakannya. "Apa ini?" Salazar bertanya dengan heran. "Racun-"/Salazar mematahkan bagian cokelat di sisi lain, "Sini, biar aku yang menyuapimu." "E-e-eh?!" slash! more warning inside...