Ketika sampai di parkiran sekolah, Rangga segera memarkirkan mobilnya di tempat biasa, dekat gerbang agar mudah di ambil saat pulang.
"Awaaas kak!" Teriak seseorang dari belakang Fania yang baru turun dari mobil jeep kesayangan Rangga. Sebelum melakukan apa apa..
BRUGGG!
Fania ditabrak seorang siswi, tapi tidak berhenti dan terus berlari tanpa membantu orang yang terjatuh saat ini."Fania!" Kata Rangga segera turun dan berjalan ke arah adiknya.
"WOY HATI HATI! INI MASIH PAGI NAPA LO LARI-LARI!!" Teriak Rangga pada orang itu. "Mana ga liat liat lagi" Lanjut Rangga.Siswa siswi yang ada di parkiran langsung menatap Rangga karna teriakannya. Ada yang masih di motor, masih di mobil, udah turun, udah jalan, pokonya rupa rupa warnanya.
Hendak mengejar, tapi ketika dia sadar adiknya terdampar, niat untuk mengejar jauh jauh Rangga lempar.
"Fan gapapa kan?" Tanya Rangga dengan bola mata yang lurus memandang Fania dan membungkuk untuk membantu adiknya.
"Gapapa kak" Jawab Fania sambil berusaha bangun. Bibir bawahnya dia gigit karna menahan rasa sakit.
"Tangannya luka" Kata Rangga. "Ke UKS aja yu, biar kakak obatin dulu"
"Kakak masuk kelas aja, lima menit lagi masuk" Pinta Fania dengan tangan kanan memegang tangan kiri yang sedikit memar. Rangga tau Fania emang bukan orang manja kaya kebanyakan kaum hawa, tapi dia ga tega liat adiknya terluka.
"Mana mungkin seorang Rangga putra Pratama tinggalin adiknya yang lagi terluka" Kemudian Rangga memanggil petugas UKS yang kebetulan ada di sana.
"BIL!" Panggilnya.
Billa yang merasa dipanggil itu mencari sumber suara dan berhasil menemukannya.Billa berjalan ke arah Rangga dan Fania. "Kenapa Ga?" Tanya Billa.
"Obatin luka Fania" Kata Rangga sambil melihat adiknya sesaat. "Gua mau nyari tau siapa yang nabrak" Lanjutnya
"Eh, Emang Fania kenapa? Ketabrak apa?" Tanya Billa panik dan mendekati Fania. "Fan kenapa? Apanya yang luka?" Billa kembali bertanya.
"Ada siswi yang lari trus nabrak Fania tadi." Jawab Rangga tak memberi kesempatan Fania menjawab sendiri. "Yaudah bawa ke UKS ya, gua jalan dulu" Lanjut Rangga pada Billa dan berjalan meninggalkan mereka.
"Kak Rangga" Panggil Fania
"Kenapa?" Rangga menghentikan jalannya
"Gak usah di cari, gapapa ko" Pinta Fania pada RanggaRangga tidak menjawab dan berjalan mencari siswi itu untuk bertanggung jawab.
"Udah biarin Fan, sekarang ke UKS aja ya" Kata Billa sambil berjalan dan memegang kedua bahu Fania. Mau atau tidak Fania terpaksa mengikuti apa yang dikatakan Billa dan Kakaknya.
Sebelum sampai ke tempat tujuan, mereka berhenti di lapangan karna ada yang membawa kamera dan mikrofon di tengah keramaian. Dengan penuh penasaran, Billa meninggalkan Fania di koridor dan ikut berdesakan dengan siswa siswi lain untuk melihat apa yang tengah disorot oleh para pencari berita itu.
📸
"Tidak ada yang mendadak. Semua sudah direncanakan!" Kata orang yang di sorot beberapa kamera dengan sedikit berteriak.
Spontan Blla ternganga tak percaya begitu berhasil menerobos ke barisan paling depan. Reyhan Angkasa, sosok itu nyata ada di hadapannya. Bahkan, ia dapat mendengar dengan jelas suaranya.
Sejak kapan ada artis di sekolah ini? Tanya Billa pada diri sendiri, masih tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.
"Apa benar gosip yang beredar bahwa kamu dikeluarkan dari sekolah yang lama karena tidak lulus dua tahun berturut-turut?" tanya seorang wartawan. Ia mengarahkan alat perekam dalam genggamannya ke arah Reyhan.
Reyhan menelan ludah dengan gugup, tak menyangka akan mendapat pertanyaan seperti itu. Lagi pula, bagaimana media tau? Padahal, ia dan pihak sekolah yang lama telah sepakat akan menutupi hal ini. "Gosip dari mana lagi?" responnya berusaha setenang mungkin. "Itu sama sekali tidak benar."
"Jadi, alasan apa yang membuat kamu pindah ke sekolah ini?" Wartawan lain ikut bertanya.
"Apa alasanya?"
"Iya, bisa tolong diceritakan? Banyak pemirsa di rumah yang ingin tau."
Dengan sedikit gugup, mata Reyhan menatap setiap kamera yang menyorotnya. Banyaknya desakan pertanyaan dari wartawan membuat Rey mau tak mau harus memikirkan sebuah alasan. Tidak lulus dua tahun, itu sangat memalukan. Bagaimana bila publik mulai menghina dan tidak lagi menerima kehadirannya? Apalagi sampai mengancam popularitasnya yang tengah berada pada titik puncak seperti sekarang.
"Kalau bukan karena dikeluarkan dari sekolah yang lama, lalu apa alasan kamu pindah sekolah Rey?" Pertanyaan dari wartawan kesekian kalinya.
"Karena.." Rey menggantung kalimatnya, kaya hubungan aja digantung. Ia tampak sedang berpikir. "Karena saya mau satu sekolah dengan pacar saya, wanita yang dipilih orang tua saya sebagai pasangan!"
Suasana di sana semakin tidak kondusif. Pernyataan Rey membuat para wartawan merapatkan barisan. Mereka semakin berdesakan untuk mengajukan banyak pertanyaan.
Rey dibuat pusing bukan main akibat alasan yang dikarangnya sendiri. Ditambah sekumpulan siswa siswi yang mengelilinginya bertambah banyak.
Billa menunjukan ekspresi yang sama seperti sebagian besar siswi, patah hati. Ternyata Reyhan Angkasa yang menjadi idola remaja itu telah memiliki pasangan.
"Jadi, siapa wanita itu?"
"Bisa kenalkan pada kami?"
"Yang mana orangnya Rey?"
Samar-samar terdengar suara wartawan yang masih belum menyerah untuk mendapatkan informasi pribadi tentang anak yang baru naik daun itu.
"FANIA!" Panggil prisqilia, teman sebangkunya.
Orang yang dipanggil menoleh, begitu juga beberapa kerumunan orang, termasuk Rey.
"Sinii" Lia memberi kode agar Fania berjalan ke arahnya.Untuk waktu yang cukup lama, Fania hanya diam di pijakannya sambil mengangkat sebelah alis melihat sekumpulan orang yang berada tak jauh dari Lia. Apa yang terjadi? Mengapa banyak wartawan?
Tanpa disangka, langkah Rey mengarah ke Fania yang masih mematung di tempatnya.
"Kenalin, ini pacar saya. Namanya Fania" ucap rey sambil merangkul bahu Fania serta mengenalkannya pada media.
Fania kaget tak percaya. Seketika pandangannya disilaukan dengan cahaya blitz kamera. Lalau, disusul sekumpulan siswa siswi yang mulai memadati sekelilingnya dan berbisik bisik tak menyangka, termasuk Billa dan Lia.
Rangga yang tau perkataan Rey tidak sesuai fakta, langsung menerobos ke kerumunan dan membawa adiknya pergi dari sana. Rey sempat menahannya tapi Rangga berhasil membawa dirinya dan Fania keluar dari sorotan media.
•==========•
VOMENT!
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Fania
Teen Fiction"Memilih hidup dalam kesendirian, bukan berarti tak sanggup menjalani kebersamaan, tapi ketakutan akan kehilangan menjadi sebuah alasan." -Fania Leakhanza Maharani "Cobalah membuka mata tidak semua orang itu sama. Lo ga bisa seperti ini terlalu lama...